Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 18 tahun yang lalu
Mempunyai tempat berkumpul sesama peminat fotografi merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Jumlah foto yang banyak dan jumlah anggota yang ribuan membuat pergaulan di komunitas FN menjadi ramai dan hangat. Sudah selayaknya ada banyak manfaat yang bisa dipetik dari sana. Tatkala sudah sedemikian lama keanggotaan di FN teralami dan ketika sudah sedemikian banyak peristiwa yang dilewati sudah sewajarnya jika semua hal itu menempa tingkah laku dan cara berpikir kita. Memberi komentar kepada foto yang di-upload rekan lain sudah diberi koridor seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya, tentu dengan aturan-aturan sebagai konsekuensi sebuah kebebasan. Demikian pula dengan himbauan yang berulang kali disampaikan untuk memberikan poin jempol secara wajar. Kebebasan bertindak, baik dalam hal memberi komentar di foto maupun forum diskusi, membawa konsekuensi sebuah tanggung jawab yang musti diemban. Alangkah piciknya sebuah alasan memberi komentar atas alih-alih sebagai pemula yang tak pernah (mungkin pula tak mau) belajar. Bukankah sebuah permulaan itu adalah sebuah titik, bukan berupa garis yang tak berakhir? Alangkah egoisnya sebuah alasan memberi komentar bagus dan puja-puji pada sebuah foto yang butuh banyak pembenahan, atas dasar ingin mendorong yang sebenarnya lebih cenderung membuai dan memanjakan hingga membawa ke sebuah keterjerumusan. Bukankah kita tak selalu minum susu terus, tapi juga harus belajar makan bubur dan selanjutnya bisa makan nasi? Kita sadar bahwa tatkala kita bergabung di FN ada banyak motivasi yang tercetus. Apapun itu, marilah kita sekarang meninjaunya kembali kalau-kalau motivasi itu ternyata salah atau mungkin tak sejalan dengan semangat FN yang terbuka, bebas, egaliter, kreatif dan selalu ingin maju. Keterbukaan membawa kita ke iklim kebebasan. Kebebasan membawa konsekuensi berupa tanggung jawab. Dan, egaliter menjadi sebuah syarat agar atmosfir kebebasan itu bisa terwujud. Sehingga kebebasan itu bisa membuat suasana berpikir dan bertindak kreatif. Dan pada akhirnya membawa kita pada keinginan untuk selalu maju, menjadi yang terdepan, menjadi yang terunggul. Sudah sewajarnya dalam sebuah proses menuju kemajuan ini tak selalu jalan mulus yang dilewati, melainkan jalan yang berliku bahkan kadang rusak. Berbuat salah dan jatuh adalah hal yang wajar, asalkan tak dilakukan berulang-ulang pada lubang yang sama. Dan patut pula disadari bahwa kemampuan tiap individu berbeda, baik jenjang maupun kapasitas dan tingkatnya. Tapi jangan lantas perbedaan kemampuan ini dijadikan alasan untuk berpura-pura bodoh, dan jangan pula dijadikan alasan untuk minder. Si Lebih memberi kepada Si Kurang, dan Si Terdepan mendorong Si Terbelakang, demikianlah dinamika yang diharapkan bisa menghangatkan suasana pergaulan kita di FN. Dinamika hidup juga hendaknya kita terima sebagai konsekuensi jumlah kita yang sedemikian banyak di FN ini. Dan masalah-masalah yang timbul sudah sepantasnya disikapi sebagai konsekuensi wajar sebagai manusia yang masih hidup. Tak mungkin manusia hidup tanpa masalah, tinggal tergantung cara menyelesaikan masalah dan menuntaskan tanpa mewariskannya untuk hari esok. Demikian pula tatkala himbauan soal memberi komentar dan poin muncul sebagai konsekuensi nafsu memperoleh poin tinggi, nafsu meraih gelar Foto Pilihan Editor dan gelar Fotografer Pilihan Editor. Sejatinya, poin dan gelar itu diberikan kepada rekan-rekan yang sudah membuat effort, usaha untuk belajar dan membuat foto yang baik. Bukan, dan sekali lagi ditegaskan bukan, untuk diberikan kepada effort non-fotografis, seperti mengajak teman lain memberi rating, bahkan mungkin setengah memaksa. Kita musti membedakan antara rekan kita yang sudah membuat effort (usaha) positif untuk membuat foto yang baik dengan rekan yang cenderung malas-malasan. Poin, gelar FPE dan FGPE bukan sesuatu untuk dikejar melainkan sesuatu yang cukup ditunggu untuk dianugerahkan kepada Anda. Tentu, jika usaha yang Anda lakukan untuk membuat foto yang bagus merupakan yang terbaik. Bukan poin dan gelar yang harus dikejar, melainkan usaha untuk selalu menjadi yang terunggul. Kiranya menjadi jelas sekarang, bahwa hal-hal yang mendasar perlu kita tinjau kembali. Tak perlu berkecil hati jika sebuah harapan digantung tinggi tapi tak bisa terwujud. Jangan berharap kepada manusia karena Anda akan kecewa. Sungguh disayangkan jika kecil hati muncul dilanjutkan dengan keputusan untuk undur diri. Ibarat menyaksikan pertandingan bola yang para pemainnya bermain kacau dan tak sedap untuk ditonton. Sebagai pemain bola, buktikan bahwa Anda bisa bermain indah, fair play dan mematuhi aturan pertandingan. Kaki yang sakit karena di-tackle bisa saja terjadi, dan tanggunglah itu sebagai konsekuensi kalau ikut bermain. Toh, wasit juga akan menyemprit jika melihat pelanggaran. Jikalau Anda dianugerahi Yang Mahakuasa untuk bisa bermain di lapangan, maka bermainlah. Marilah mensyukuri sebuah dinamika kehidupan di komunitas yang majemuk ini. Tanggalkan semua kekecewaan yang membuat Anda emoh untuk ikut beraktivitas upload foto dan berdiskusi di forum. Ajaklah rekan-rekan untuk memperluas wawasan agar bisa memberikan komentar di foto secara wajar. Bulatkan tekad untuk membuat usaha menjadi yang terunggul melalui cara yang sehat dan bersahabat. Dalam kerja keras untuk tujuan yang mulia, tak ada yang sia-sia.
Oleh: 17 tahun yang lalu
salut ma mas kris, seperti kata robert T kiyosaki, mulai bisnis anda dari MISI...
Oleh: Fitria Ardiansyah (341) 17 tahun yang lalu
benar juga bang. motivasi sangatlah penting, karena sebagai bangsa yang merdeka perlulah juga memiliki motivasi yang 45 juga. he..he..
Oleh: Pindonta Sembiring, pedo (9255) 17 tahun yang lalu
setuju...memang terkadang masalah jempol itu sensitif...tp kalau sistem penilaian dihilangkan,,ya sebaiknya jangan..bener apa kata mas kris,,reward tetap hrs ada bagi mereka yg "deserve"...saya pribadi senang jika foto saya dipuji dan di kasih nilai baik..tp agak kurang sreg jg kalau pujian2nya malah berlebihan...salam dari bumi parahyangan..
Oleh: Donny Kurniawan, ACMP (10552) 17 tahun yang lalu
Menurut saya thread ini sangat bagus sekali. Terima kasih ke Kristupa. BRAVO!!!
Oleh: Rizki Priya Utama W. (2716) 17 tahun yang lalu
niat awal kan ikut FN agar saling belajar dan mebuat foto kita semakin berkembang saya memberi krtikan terhadap foto si A dan B cukup pedas dan saya bilang kurangnya dimana, tentu saja saya tidak mau mengkritik tanpa bertanggung jawab, eh di bales sama A dengan kritikan yang gak jelas, mending dia bilang kurangnya dimana ini malah ngasih kritikan yang subyektif sekali tanpa menjelaskan kekurangan teknis nya dimana, si B malah lebih parah lagi ngasih komentar nya "idem sama si A" dalam hati saya ketawa balas dendam ni yeee :D gmna mau berkembang kalo dikritik sedikit aja langsung ngambeek gitu maksud saya kan mengkritik foto yang biasa itu agar dia bisa membuat foto yang lebih baik. gak di komentarin salah, dikomentarin salah juga 50+50= Cepeeeee deeeeehhh
Oleh: Ali Budiharto Haryanta (1105) 17 tahun yang lalu
ehmm.... saya sebagai anggota yg masih sangat amat banyak belajar tentang fotografi dan relasinya jg merasa kalau sistem penilaian lebih baik diubah untuk kategori yang TD.. TD sebaiknya hanya dapat diberikan oleh orang2 yang 'berpengalan' seperti pa Kris dkk. Nilai tinggi bukan patokan orang itu bijak tapi sekedar membatasi kelakuan seenaknya oknum anggota yang br py poin diatas 1000. Maju terus FN! Sukses..!! [-O
Oleh: MenKa (20009) 17 tahun yang lalu
terima kasih buat pak Kristupa dan para Staff FN nilai rendah ataupun nilai tinggi, kritik pedas ataupun sanjungan yang tinggi, yang penting kita tetap berkarya, teruslah berkarya tunjukan kalau anda bisa....... dari komunitas FN inilah saya banyak belajar....terima kasih buat semua FNers .... GBU
Oleh: Safendrri Komara Ragamustari (1781) 17 tahun yang lalu
Hidup FN!! Nice post. Buat jadi sedikit mikir... Kalau menurut saya, banyak teman2 di FN (terutama pemula seperti saya) yang menunggu-nunggu untuk diberikan komentar. Mau thumbs up atau thumbs down, ga masalah. Yang penting ada komentar untuk mengasah/memperbaiki kemampuan kita. Tentunya itu motivasi utama, untuk belajar. Sayang sekali, foto yang kurang baik justru jarang mendapatkan kritik (pengalaman nih). Padahal kalau menurut saya, justru foto yang kurang baik yang butuh banyak kritik. Kalau misalnya disuruh terus berkarya tanpa diberi saran, untuk apa ada fasilitas kritik dan saran? Setelah mencoba dan mencoba upload dan selalu mendapat audience sedikit, mungkin motivasi jadi sedikit berubah --> gimana caranya biar dikomentarin. Saya sendiri akhirnya dapat lebih banyak pembelajaran dari tempat2 lain di internet. BTW, saya sering kasih 3 thumbs up, tapi kalau misalnya menurut saya ada kekurangan, saya deskripsikan di komentarnya. Saran kongkrit saya sih mungkin harus dibuat aturan supaya yang upload diwajibkan memberi kritik pada 3 foto sebelum dia (kalau mau kritik foto2 yang lain silakan). Sedangkan yang bisa ngasih nilai hanya orang2 tertentu aja, yang udah terbukti (contoh: FGPE). Mungkin dengan begitu pemula2 (kayak saya) bisa lebih cepet progresnya. Maaf bila kurang berkenan. Salam FN!!
Oleh: Laurentius Renalta (296) 17 tahun yang lalu
Saya hanyalah pemula dari dunia photography, bagi saya semua manusia punya kelebihan dan kekurangan... mungkin darimana masusia itu sendiri melihat dari sisi pandang mana. Menilai dan dinilai, itu bagi saya hanya karakter sesaat... tapi apa sih yang kita kejar dalam penilaiaan ini (FN)? saya sebagai new member di FN mungkin punya pendapat kalau sesuatu yang kita kejar adalah sesuatu dorongan dalam diri kita dimana kita bisa show what we did. do we know what or how meaningful ur opinion dan art feeling for people needed? we never know... but etleast "I did make one even that simple word" is that critic u mean? keep roll ur art, share ur art, find ur art... all about people art. appreciate what we give dan given, cause lot people out there need ur hand...
Oleh: Kimida Bunga Kasih (5) 17 tahun yang lalu
saya baru gabung minggu lalu... saya penikmat foto dan sejauh ini masih senang belajar dengan menikmati foto-foto dan baca postingan... secara umum sistem pemberian kritik sudah oke banget... ada score dan ada komentar... sistem scorenya sendiri udah oke, walaupun awalnya rada bingung, tapi setelah mencoba memberi apresiasi bbrp kali sepertinya sistem itu sudah pas (tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak)... kalo hanya komentar saja kayanya kurang lengkap, komentar bisa sama persis tapi tingkat kepuasan penikmatnya bisa beda... saya rasa score bisa juga mewakili tingkat kepuasan penikmatnya (selain sebagai penilaian teknis)... tapi karena tidak semua orang gampang menentukan tingkat kepuasannya maka sistem score mungkin perlu ditambah satu pilihan "abstain" usul TD dan syarat 1000 point saya rasa penerapan sistem ini rada kurang tepat... Misalnya, ketika saya sudah memilih bbrp foto yg menarik... kemudian dipelototin dan dikomentari, tapi ketika saya mau jujur dgn memberi score jelek, saya gak bisa... dalam hal ini saya jadi "gak bebas milih" (dipatok hanya boleh memberi apresiasi untuk yg bagus saja) dan juga gak bisa obyektif... plus fotografer yg "masih buruk" malah gak dapet masukan obyektif... dalam hal ini, sistem membatasi obyektifitas untuk memilih, menikmati dan menghargai suatu foto... pidato ttg "kritik yg obyektif" tidak sejalan dengan sistem yg digunakan... kalo memang sistem point lebih didahulukan kepentingannya, maka pidato sebaiknya dikurangi... idealnya kalo TU boleh maka TD juga boleh... pemula yg ngasi TU kan sama "begonya" dengan pemula yg ngasi TD... ntar yg punya foto tinggal lihat status pengritiknya, kalo pemula ya gak usah terlalu gembira dgn TU, dan gak usah terlalu bete dgn TD... (sebelumnya, maaf kalo "sok tau") ruang untuk kritik Sejauh pengamatan seminggu ini, saya melihat FN masih cenderung menyediakan ruang untuk hasil foto... sedangkan ruang untuk kritik masih sekedar pelengkap... sudah ada himbauan untuk memberikan kritik yg baik, tapi saya koq belum nemu conto2 kritik yg baik itu yg seperti apa... seperti misalnya belum ada apresiasi dari pemilik foto thd kritikusnya... apresiasi penikmat disampaikan terbuka tapi apresiasi pemilik foto tertutup (pm)... jadi agak susah mbedain mana fotografer yg demen kritik (mau diskusi) dan mana yg sekedar display foto (gak sempet perhatiin kritik) malah kalo bisa ada penghargaan untuk katagori kritikus... mungkin, selama ini “senior mendorong junior†masih sebatas harapan dan himbauan... dengan lebih “diperhatikannya†interaksi antara pemilik foto dgn kritikus maka diharapkan senior yg memang “sudah†membantu bisa dibedakan dgn senior yg sekedar punya “niat†mau membantu (sekedar menghimbau atau sekedar memberikan contoh2 hasil karyanya)... jadi kalo mau belajar, bisa milih senior yg tepat... Dan saya kira dengan perbaikan sistem kritik (kritik tidak segedar sebagai sistem point) maka akan lebih banyak memberikan data (input) untuk FN sendiri... setidaknya fotografer akan bisa memahami jenis/aliran yg tepat bagi dirinya (dan yg tidak pas)... trus nanti katagori FN juga bisa berkembang misalnya dengan penambahan pengelompokan berdasarkan jenis/aliran2 tsb (bukan sekedar pengelompokan berdasarkan obyek foto) secara umum FN sudah bagus dan saya banyak belajar disini... salam.
Oleh: Restu Dwi Apriyono (210) 17 tahun yang lalu
semangat semangat untuk masalah pemberian nilai saya sangat setuju, sebagai seorang newbie dengan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan kita sangat membutuhkan kritik nasehat serta nilai untuk foto2 kita. walaupun terkadang masalah itu sulit didapatkan oleh para fotografer pemula yang foto - fotonya kurang dapat menarik perhatian sehingga kurang mendapat nilai atau bahkan tidak ada yang meng-klik untuk melihat .memang itu pilihan. disini saya sangat menghimbau kepada teman - teman FN untuk memberikan nilai dan komentar dengan semangat untuk belajar serta sharing ilmu yang kita miliki dan mampu untuk menilai sebuah karya fotografi dengan jujur. karena apresiasi sebuah karya itu tidak terlepas dari kemampuan apresiatornya. maaf kalo ada kata - kata yang salah dan tidak berkenan, mohon bimbingan. keep on klik
Oleh: Yusuf Kurniawan Prasanto, Danta (1562) 17 tahun yang lalu
Tulisan yang bagus bung kristopa.. Menyadarkan kita kembali ke motivasi awal, BRAVO FN!
Oleh: Budi Afrias (10119) 17 tahun yang lalu
terima kasih FN dan teman-teman semua di FN. FN lah yg awalnya mengenalkan saya dengan fotografi. awalnya saya sedang iseng browsing2 di google. search ==> fotografi.. munculah foto-foto yg sangat indah yg dimiliki oleh situs FN. karena tidak bisa melihat dalam versi besar. maka saya coba untuk ikutan gabung. awalnya saya cuma iseng saja untuk mengupload. foto pertama saya berjudul Laut dan Aku yg diambil menggunakan camera HP Nokia 3650 mendapatkan kritikan dan komentar pedas. itu tak membuat saya berkecil hati dan ingin pamit dari FN. justru saya malah merasa tertantang dan dicambuk keras. kebetulan saat itu saya cuti kuliah hampir satu tahun lamanya karena sudah tidak dibiayai lg oleh ayah saya karena nilai saya selama 4 semester makin menurun dan bisa dikatakan hancur (IP terakhir 3,1 ==> 2,4 ==> 1,7 ==> 0,8). sayapun mulai merasa jenuh dirumah dan berusaha mencari pekerjaan akibat kefrustasian saya tidak kuliah lagi. sayapun ikut kerja sama seorang fotografer kawinan. awalnya cuma merapihkan studio, megangin reflektor, gulung2in kabel, dll. saya mulai belajar dari sana dan tetap mengupload di FN. sampai akhir dari jumlah tabungan saya+honor saya belikan kamera. saya mulai bantu ngeback up motret. si-fotografer itu pindah ke bandung. saya sempat sedih. karena sempat berhenti kerja dan ditinggal oleh guru tercinta saya. sayapun mulai memberanikan diri untuk menerima tawaran motret. acara ulang tahunlah. motret utk buku tahunanlah. kawinan2lah. event kecil dikampus (oiya, pd saat itu saya masih cuti). sampai akhirnya saya mendapatkan uang dan sayapun kuliah kembali. dari sinilah perjuangan hidup saya berawal. dari FN lah saya belajar banyak tentang manis dan pahitnya hidup. terima kasih kawan-kawan semua yg ada di FN dan dimanapun engkau berada. dan saya juga mohon maaf atas segala kesalahan dan dosa yg telah saya lakukan.. terima kasih dan maaf yg terdalam.. NB : oiya, dalam memberikan komentar, saya berharap kalau teman2 semua berkomentar karena melihat fotonya.bukan karena dia itu teman kita, bos, orang2 yg kita kenal, atau siapapun dia. tapi karena hati anda yg memberikan komentar karena nilai dari sebuah foto tersebut.. terima kasih. salam..
Oleh: Arisma Ridwan (1640) 17 tahun yang lalu
That's soo deep, brother Afrias... Saya juga mau mengucapkan terima kasih buat FN yang sedalam-dalamnya, dan juga untuk teman baik saya waktu SD yang ngasih tau situs ini yang udah bertahun2 ngilang dan ketemu lagi akhirnya di warnet (I know you if you read this tread, you'll be smile. You know who's the Brother that I mean? Yeah you...) Saya juga sempet kecewa sama user berinisial EN, yang pada waktu itu fotonya saya beri nilai sedikit karena memang dari segi tehnik artistik dan tema kurang bagus. Mau tau apa yang bikin saya kecewa? user tersebut malah membalas memberi nilai ke foto saya dengan nilai 1, padahal secara tehnik user lain mengakui tehnik saya memang bagus, bahkan user lain memberi nilai rata 3 thumbs up untuk foto itu. Dari kejadian ini saya menilai, masih ada aja user yang ikut situs ini berperilaku seperti anak kecil yang tidak bisa menerima saran dan kritik yang membangun. padahal waktu itu saran yang masuk dari saya untuk user tersebut bersifat mebangun. Heran aja gitu... Oh iya...satu lagi, saya juga berterima kasih kepada juru nilai situs FN untuk Foto Pilihan Editor yang diberilan kepada salah satu hasil karya saya, 8 Buttons. walau cuma 499, tapi itu udah membuat saya tertantang untuk terus berkarya yang lebih baik lagi, walau harus meminjam kamera kesana-sini. sampai sekarangpun saya masih gak punya kamera, makanya nilai saya dari awal gabung sampai sekarang jarang bertambah. maklumlah..namanya juga usaha ^_^v Sekali lagi...Terima kasih FN dari sini saya termotivasi untuk belajar fotografi =)
Oleh: 16 tahun yang lalu
wowh.. abis baca di forum ini saya cukup ter,otivasi untuk kembali hunting foto,,namun yang jadi kemndala dalam diri saya adalah masalah percaya diri yang sangat rendah dalam hal fotografi. ngerasa minder klo hasil foto saya dilihat orang,,banyak foto2 senior FN yang saya kagumi,,cukup iri dengan rasanya melihat foto yang sedemikian bagusnya itu hingga terpikirkan "kapan foto yang saya hasilkan dapat dipilih sebagai FPE?" TP OK BGT NIYH...UNTUK MEMOTIVASI SESEORANG
Oleh: Beverli karlan (1136) 16 tahun yang lalu
terharu aku... maju terus fn
Oleh: Chandra Wahyu H.S. (6816) 16 tahun yang lalu
susah juga ya...tapi bukanya di negara kita dari dulu seperti ini..kadang sifat idialis jadi susah dilangi. sebenernya salah dimana ? motivasinya atau memang salah didikan dari awalnya. atau memang cetakannya begitu.setuju banget sie.tapi orang2 kita susah diajak open mind..selalu melihat dari sisi negatif..br sepintas liat foto langsung comment.baru ikut forum langsung asal comment...tapi ini yang bikin seru..bagi orang2 yang sudah dewasa menyikapi makin dapat pengetahuan banyak tentang type2 orang..bagi yang belum dewasa..ya aku yakin pasti ga akan pernah maju...n memang fn harus selalu membuat motivasi2 yang membangun..tapi ati2 orang2 kita banyak yang sensi...asal2 di demo repot deh...salam semuanya
Oleh: Frederick Armunanto (9622) 16 tahun yang lalu
Tulisan bung kris sungguh bijaksana..
cuma mau kasih saran, gimana kalo sistem nilai dihapus aja.. kita pake sistem comment saja.. comment dibedakan jadi 2 satu untuk semua masukan berupa semua jenis comment ( entah pujian/saran2 pedas) yg satu hanya berupa pilihan saja yg isinya vote.. tentang foto tsb, pilihannya hanya berisi tombol vote for best photo today, tanpa memperlihatkan siapa yg memberi polling dan si empunya foto juga tidak bisa melihat berapa jumlah polling fotonya yg didapat dari member lain... misal setiap member aktif hanya diberi kesempatan memilih foto pilihannya sebanyak 3 dalam 1 hari. trus 1 hari buat FPE dilihat dari jumlah polling yg diterima suatu foto.. yang terbanyak yg jadi juara.. misal dibuat 5 nominasi, juara 1,2,dst foto2 terbaik yg terkumpul dalam 1 bulan dipilih lagi melalui 1 wadah khusus nominasi2 yg ada.. misal 60 foto/30 foto.. setiap peserta hanya punya hak memilih satu foto saja.. tapi keliatan nya lebih repot .. hhahah.. just my 2 cents
Oleh: Erlando Eril (249) 16 tahun yang lalu
Tujuan saya ikut FN, sejujurnya karena saya ingin bisa dapet kerja di bidang fotografi dan desain grafis. Awalnya saya berpikir, capek banget belajar otodidak. Penilaian sering subjektif. Mau belajar lebih prof, biayanya mahal. FN itu bagus. Saya ngga peduli sama jempol, atau penilaian. Yang saya pedulikan adalah ketika saya bisa memberikan komentar foto2 teman2 disini. Mudah2an komentar saya terasa objektif. Saran: Jangan sering bikin komen asal nuduh. Contohnya: Pas ada yang salah ngasih data teknis (kolom isian data teknis benar2 mengganggu!), banyak juga yang bingung untuk nyari jenis kamera, lens, film. Nah, berhubung di warnet, dan gapteknya minta ampun, si peng-upload asal ngisi aja. Trus, kemudian hari, fotonya dicela2 karena salah ngasih data teknis. Jangan asal ngasi komen pujian karena si A muji kita. Ini bukan situs halal bi halal. Jangan sok pinter. Mending jujur aja. Toh, kalo bagus, ya dibilang bagus. Kalo jelek yah dibilang jelek. Tapi, kalo ngga bisa ngasih alasan kenapa itu bagus atau ini jelek, mending bilang aja, ini penilaian subjektif. Namanya juga karya seni. Moga2 foto2 pilihan editor adalah foto2 yang udah melalui berbagai macam pertimbangan yang sangat objektif. BTW, gw suka banget sama FN. Thanks udah bikin situs ini. Sangat membantu.
Oleh: Bambang Mertani (30802) 16 tahun yang lalu
Himbauan yang membangun! Ayo terus motret!
Oleh: Amri Nuryadin, Amro (3761) 16 tahun yang lalu
Saya belajar banyak dari anda, Pak Kris... Terimakasih.. Sungguh selalu bisa menggugah hati pembacanya dan sangat bijaksana.
Oleh: Nur Alam MN (7750) 16 tahun yang lalu
Bacaan yang bagus untuk meningkatkan motivasi.. terima kasih tulisannya, sebagai pemula sy harus terus belajar untuk menghasilkan foto yang baik dan juga sebisanya membuat tulisan yang berguna di forum... salam jepret... -MN-
Oleh: Hendrik Yanos (2724) 16 tahun yang lalu
saya sebagai pemula sangat terbantu dgn adanya FN, wadah yang bagus sekali untuk belajar dan mengembangkan kemampuan fotografi .
Oleh: Iwan Nafri. S (2184) 16 tahun yang lalu
Terimkasih.. Itulah sejatinya dasar Tujuan Hidup Manusia..