Oleh: Adi Rama (32) 19 tahun yang lalu
Berikut ini ada review D2X yang cukup menarik: D2x - the altf review salah satu review terbaik yang pernah saya lihat... mungkin seharusnya seperti inilah semua review kamera dibuat :) salam
Oleh: Yudhi Fiandono (34613) 19 tahun yang lalu
yep .. alat membantu dan hanya sebagai alat bantu .. pengembangan kreativitas tergantung orangnya .. tapi kreatifitas jangan terbatas hanya karena kemampuan kamera terbatas .. (bukan sangat berpengaruh seperti yang anda katakan) dan kreatifitas jauh lebih luas dibandingkan dengan alat ...karena menyangkut unsur imajinasi seseorang.. lah .. yang nggak konsisten siapa yach ? coba tolong sebutkan tulisan saya yang menyebutkan kamera tidak membantu sama sekali dalam pengembangan kreatifitas ? lah kalo nggak ada kamera gw mau motret pake apa ya ? :-" biar lebih jelas lagi maksud gw.. ceritanya gw mau motret dengan kategori sesuatu .. tapi nggak ada kameranya .. gimana bisa ... lah gw cari donk kamera yg bisa gw pake .. untuk kebutuhan motret dengan kategori itu .. tapi nggak pernah tuch gw liat merek apa keunggulannya terhadap merek lain .... ya misal kebetulan yg sesuai kebutuhan merek A .. kalau misalkan nggak bisa dapet merek A gw cari merek B yang kira-kira masih bisa fit in dengan kebutuhan .. nah kekurangan hasil dari kamera merek B .. masih bisa di post processing sehingga paling nggak mendekati hasil seandainya gw pake merek A .. so kreatifitas orangnya yang paling besar andilnya dalam hasil foto .. bukan kameranya ..(itu yg gw bilang .. yg penting hasil fotonya atau hasil finalnya) ... nah gitu semoga bisa lebih dipahami
Oleh: FNU Brawijaya (4664) 19 tahun yang lalu
Iyaaaaa..... he-eh...... allrightttt......sip lah :D Masalahnya semua kamera... saya ulangi..... semua kamera 90% akan memenuhi semua fotografer biarpun yg pro. Ini kita bicara features nih. Kreativitas dapat dibatasi oleh alat. Ini point sangat penting nih. Yang anda sampaikan hanyalah lagu.... yang sebetulnya lagu lama tanpa makna. Justru saya ingin menguliti hipokrisi (sengaja atau tidak) dari pendukung statement di atas. Itu double blade... hati-hati.....:D Kembali ke D2x sama Mark II, bisa dijabarkan apa kira-kira kekurangan D2x yang membuat beda kelas. Mengapa harganya beda jauh? Kalau saya kan bilangnya karena pricing policy, yang harganya konyol buat customer (kayak harga perfume lah). Kalau penggemar C bilangnya karena beda kelas. Sesuatu yg kelihatan sepele tapi sebetulnya sangat krusial nih.
FNU Said : Kreativitas dapat dibatasi oleh alat. Ini point sangat penting nih. Yang anda sampaikan hanyalah lagu.... yang sebetulnya lagu lama tanpa makna. Justru saya ingin menguliti hipokrisi (sengaja atau tidak) dari pendukung statement di atas. itu kan bagi anda .. karena kamera terbatas maka anda merasa kreativitas terbatasi.. tapi jangan sampai menganggap semua orang seperti anda ... apakah anda pernah melakukan riset tentang ini ? :-" untuk D2x dan Mark II mohon maaf sekali saya belum bisa jawab karena ilmu tentang teknik kamera saya masih cetek dan saya paling hanya bisa memantau sambil belajar .. hal ini saya serahkan kepada yang lebih ahli tapi menurut pendapat pribadi, kenapa beda harganya begitu jauh pasti ada alasan tertentu mengapa patok harga sekian.. tapi bukan berarti juga membodohi customer, ambil sisi positifnya dulu .. bisa jadi mungkin karena biaya produksi nya juga tinggi .. bisa jadi kan ? mungkin anda perlu tanya sama orang C .. sebenarnya biaya produksi membuat 1ds Mark II berapa sih ? lalu jalur pendistribusiannya habis berapa .. dan berapa bea memasukkan sebuah 1ds mark II dibandingkan dengan bea memasukkan sebuah D2x .. kalau nge-charge nya beda pasti price di pasaran juga beda kan ? terus terang gw belum melakukan riset seperti ini .. karena memang kebutuhan gw belum sampe situ .. :D
Hehe... oke.... what is the remedy for the situation shown in my image below....?
Bagaimana kasus ini, apa kekurangannya dan mengapa? Kan sudah ahli ngasih kritik kan.... Kaitkan juga dengan penggunaan Canon Mark II dan D2x sebagai solusi.....
okeh .. sudah cukup jelas bagi saya .. saya akhiri keikutsertaan saya dalam thread ini .. terima kasih dah dibolehin nimbrung sedikit .. :)
Syukur alhamdulillah sudah mengerti. Sometimes creativity has nothing to do with picture quality. Kadang ingredient suatu foto cantik adalah kehadiran kita. "Be there" adalah kunci atau saran yg disampaikan oleh banyak ahli. In many cases alat adalah segalanya. Di foto nomer dua DOF terlalu dalam karena memang posisi objek terlalu jauh, juga objek (POI) terlalu luas. Kalau pakai Mark II dengan given lens, bukannya makin kekejar malah makin jauh. Kreativitas tidak dapat dipakai di sini. Yang hanya bisa menolong adalah ganti lensa lebih besar atau ganti kamera beresolusi spasial lebih tinggi..... kalau bisa punya magnification 1.5x supaya reach tambah jauh, dan sweet spot lensa dimanfaatkan (yaitu bagian tengah) [-o
Oleh: Ahmad Syafiq, Syafiq (39799) 19 tahun yang lalu
Hehe akhirnya... ngetik eh motret lagi yuukkk... :D Trims atas diskusi yang mencerahkan ini.
Oleh: Widarto Adi, darto (13411) 19 tahun yang lalu
mas yadi : Ya betul .. reviewnya bagus .. sayang sekali .. I don't do weddings Summpeeee loo mas ? hhehehe.. :p