Siat Sampian 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Foto Tanpa Di Olah Di PS,..............File Asli Cuma Di Resize Saja,.......
n
n
n
nRangkaian Pertunjukan
nPertunjukan dalam suasana bermain itu dilakukan dua tahap oleh kelompok yang berbeda, yakni kelompok perempuan yang disebut Jro Permas dan kelompok laki yang disebut Parekan. Jumlah anggota Jro Permas lebih kurang 35 orang, sedangkan kelompok Parekan terdiri dari beratus-ratus orang. Pertunjukan tahap pertama yang dilakukan Jero Permas lebih lama daripada tahap berikutnya yang dilakukan oleh Parekan. Rangkaian kegiatan kelompok perempuan dimulai saat matahari terbit sampai hampir tengah hari.
n
nDiawali dengan nampiog, yaitu menari mengelilingi pura 11 kali searah jarum jam (purwa daksina). Kegiatan selanjutnya hanya dilakukan di jaba tengah (halaman tengah) dengan ngombak atau menirukan gerakan ombak. Para pemain satu sama lainnya berbaris berpegangan tangan, maju-mundur di depan pelingih. Bentuknya seperti jala jika diperbandingkan dengan permainan "Juru Pencar". Gerakan yang dilakukan berulang-ulang itu kemudian disusul dengan ngindang, terbang seperti burung lalu mengambil sampian dari pelinggih tertentu. Tiap pemain mengambil sebuah sampian (kadang-kadang diperbolehkan dua), lalu langsung mengadakan siat atau perang-perangan.
n
nDalam perang-perangan, setiap pemain memandang teman mainnya itu sebagai musuh. Mereka saling kejar, saling pukul dan hindar-menghindar. Peperangan makin lama tambah panas dan tambah hebat, apalagi diiringi tabuh gong dan angklung yang sangat dinamik. Para penonton pun bersorak gemuruh mengikuti suasana permainan. Apabila masing-masing Jro Permas sudah berhasil memukul teman mainnya sampai tiga kali, maka permainan dapat diakhiri. Semua sampian yang digunakan senjata tadi dikembalikan ke tempat semula.
n
nPara penonton mengira perang sudah usai. Tidak! Pertempuran berikutnya lebih hebat lagi. Yang turun arena adalah laki-laki, jumlahnya bukan bilangan puluhan tetapi ratusan Parekan. Mula-mula mereka melakukan ngombak seperti yang dilakukan oleh Jro Permas. Kemudian dilanjutkan dengan lari berkeliling pura tiga kali searah jarum jam, lalu muspa (sembahyang doa). Walaupun para pemain sudah kerasukan semangat tempur, namun "Siat Sampian" belum boleh dimulai. Para Parekan harus berkeliling pura tiga kali lagi sambil memegang sampian. Setelah itu, wah..., mereka tidak lagi dapat dihambat. Halaman jaba tengah sekarang dipenuhi suasana peperangan. Seperti perang Kuruksetra -- mana lawan mana kawan, mana saudara mana paman. Lihat, mereka seperti mengayun-ayunkan gada dan tombak. Tidak perduli, apakah sampian itu mengenai kepala, punggung, dada atau pinggul.
n
nYang menonjol dari suasana "Siat Sampian" ini adalah kegembiraan para pemain maupun penonton. Semuanya merasakan nikmat dan puas, apalagi pertunjukan itu dihidupkan oleh para pemain yang pasrah dan bersemangat tinggi, ditambah lagi dengan iringan tabuh yang menggebu-gebu. Para pemain benar-benar merasakan kepuasan batin, karena telah menghaturkan "sesuatu" kepada Ida Batara tanpa pamrih. Itulah salah satu ciri yang menonjol dari permainan atau pertunjukan sakral.

Shooting Data
  • Aperture: f/7.0
  • Speed: 1/400
  • ISO: 0
  • Kamera: Nikon D70s *
  • Lensa: Nikon 18-55mm f/3.5-5.6 DX AF-S *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
Thomas Pratama S (2577)

16 tahun yang lalu

mantap mas... fotonya bercerita.. keterangannya menambah wawasan :) salam

Tan Josua Victor Tanugerah (1591)

16 tahun yang lalu

Moment yang bagus, lightingnya bagus.

Fitra Iskandar (164)

16 tahun yang lalu

ok mas keren...

 Benyamin Lakitan (104870)

16 tahun yang lalu

very nicely captured .............. keterangannya informatif ............... salam

 Danu Wisena (1208)

16 tahun yang lalu

Kompo yang yahuud....

Bagus Shofan (803)

16 tahun yang lalu

kebudayaan bali mang ga da duanya bli...jadi pingin k bali...salam bandung

Muhammad Annas (266)

16 tahun yang lalu

waw.. keren...!!!

Yulius Widi Nugroho (2661)

16 tahun yang lalu

keren, main komposisinya salam

 Denny Ch. Lontoh (37287)

16 tahun yang lalu

cakep anglenya sehingga dapat komposisi orang berbaris.......peace

 Heru D (88328)

16 tahun yang lalu

foto budaya bali memang menarik ......... sudut bidiknya cakep bli

 I Wayan Agus Harry Paryana (25322)

16 tahun yang lalu

mmmm..... keren pembukaannya bro... tapi siat sampiannya mana nih? tonden mulai yah.....ne foto mestine judulnya nampiog bro...nice foto jurnalistik

 I Putu Adhi Prihandana (4352)

16 tahun yang lalu

foto yang artistik sekali, moment-nya pas banget. jegeg sejegeg jegeg ne, bli

 I.b.oka Sudiana (3936)

16 tahun yang lalu

sudut pengambilan fotonya, super top...salam dari sanur...

 Made Ari Oka Satriawibawa (8001)

16 tahun yang lalu

JEGEG gati ne de.... salut.... setuju sama bli gede... seni banget..... salam dari bali........(gitu de..?)

 Budi Sulistyo, the Chameleon (13034)

16 tahun yang lalu

jadi kangen bali....!!!!!!

 I Gede Putu Nujaya, SE., Ak. (18845)

16 tahun yang lalu

seni sajan niki bli... pemilihan angle & eksekusi sempurna... salam