Oleh: Hans T Winata (62931) 18 tahun yang lalu
Saya perhatikan banyak sekali perkembangan di digital photography maupun photography secara general yg tiap saat kian berkembang dan kadang terlalu cepat utk diikuti seiring dgn perkembangan software yg kian canggih , spt Sensor yg kian besar megapixel dan sensitivitasnya , Processor kamera yg lbh baik kecepatan maupun hasilnya dan lbh banyak buffer capacitynya , begitu juga tehnologi pendukung spt image stabilizer/ vibration reduction , ultrasonic wave dust filter utk sensor dll . Juga perhatikan mode2 AV dan TV di DSLR kian lama kian canggih dan makin mendekati sempurna di hasil dan kecepatan nya , on board (camera) processing juga makin baik lagi cth Picture Style nya Canon . DIbalik semua itu juga hal yg sangat membantu di komposisi kita bisa sedikit lbh failsafe kalo motret dgn megapixel besar lalu lbh leluasa meng crop utk komposisi yg lbh baik (kalo file aslinya kurang baik komposisinya) ,demikian juga autofocus yg lbh cepat dan makin cepat lagi di kamera2 baru . Kira2 sampai dimana nanti perkembangan digital photography ya? sekilas bayangan saya saja mungkin 3-4thn lagi top of the line DSLR dah pake 3 sensor (kayak kamera live 3CCD) yg lbh besar ukurannya dari fullframe 35x24 kali ya? sekarang aja Fuji dan Sigma DSLR udah pake tehnology demikian kalo gak salah. Dibalik semua itu tetap faktor photografer nya tetap masih dominan utk moment (waktu) ,komposisi, angle dan editing stylenya , tapi mungkin beda gap skill antara pro (pengalaman) dan newbie akan lbh tipis dgn kecepatan perkembangan tehnology kali ya? belajar foto skrg kelihatan lbh mudah ketimbang jaman manual dulu lho (imho) Salahkah kita kalo mendewakan alat ? taruhlah dua contoh ( liat konotasinya pengaruh alat dgn/terhadap individunya lho); A newbie baru bisa foto 1thn aja , pakai kamera SLR biasa dan yg tercanggih ,nah kalo pake mode spt AV atau TVnya hasilnya kira2 gimana? (beda atau tidak antara 2 kamera ini ) B pro photografer dah pengalaman belasan tahun , pakai SLR biasa dan yg tercanggih ,kalo pake manual mode utk kreatifnya ide si pro ini maka hasilnya kira2 gimana?( beda atau tidak antara 2 kamera ini )
Oleh: Arbain Rambey (103716) 18 tahun yang lalu
Komposisi dan angle berbeda tiap orang. Teknologi tidak bisa mengejar ini.....
Oleh: Sijo Sudarsono (3067) 18 tahun yang lalu
Ketika teknis sudah dilewati dengan mudah oleh berbagai alat foto sekarang ini, isian foto menjadi pembeda di antara fotografer. Apa yang dia usung dengan fotonya, atau kemungkinan terjauh yang dapat dibuat dari jepretannya pasti menjadi wajib dilakukan. Misal dalam sebuah lomba foto ada sekitar 5.000 karya masuk, sekian ribu pasti prima teknisnya, lalu bagaimana juri memilih yang terbaik? Hal-hal diluar teknis foto pasti ikut berperan. Kembali ke teknologi, kita dapat menggunakan handphone untuk memotret, tapi untuk memotret kegiatan keseharian dengan faktor kesulitan kecil, pasti akan kita gunakan kamera standar, karena hasilnya pasti lebih baik. Di dunia jurnalistik kita gunakan teknologi handphone untuk memotret tempat atau suasana yang tidak memungkinkan kamera kita bawa: tempat perjudian, prostitusi, instalasi militer dll . di sini teknologi baru kita akui kenujumannya.
Oleh: Widarto Adi, darto (13411) 18 tahun yang lalu
technology, membuat skill anda menjadi sempurna. titik. selesai. kalo orang biasa pake pocket, lalu di kasi 1ds mark II, apa ya otomatis dia bisa shoot yg baik ? gak lah. kembalikan ke kebutuhan anda..
Kak Darto bisa! saya tahu pasti ,tahu pak Octavianus Darmawan ? beliau dari kamera pocket Canon lsg pindah ke 1Ds mkII dan hasilnya bagus tuh . Cuma di pertanyaan saya khan perbandingannya khan di kamera SLR taruhlah dari 350D dgn 1DsmkII atau D50 dgn D2X ,koq jadi ke pocket? gak buat sekalian plesetan dari org yg biasa pake pinhole kamera lalu pake D2X? kalo menurut saya sich imho ya pasti hasilnya lbh baik di tangan photografer yg sama , saya sendiri newbie ngerasain banget hasil lbh baik waktu pindah dari 300D ke 20D ,juga seiring dgn meningkatnya jam terbang. Setuju dgn Bang Arbain , memang tehnology hanya membuat lbh cepat namun komposisi tetap di tangan fotografer , the best processor is the one between your eardrums (your brain)
Oleh: Wellington Kuswanto (37404) 18 tahun yang lalu
teknologi membantu meningkatkan image kuality... untungnya... ( ato sayangnya ) image quality itu bukan segalanya di fotografi... jadinya... ya gitu de...
Oleh: D. Setiadi (81319) 18 tahun yang lalu
Kebo : bukan foto aja...bisa buat foto kopi kaleeee.....:|
Oleh: Ngakan KEBO Maesa (8755) 18 tahun yang lalu
Kak Djaya, Saya ndak ikut2an deh kalo gituh.... ;))
Oleh: Robert SURYAKUSUMA (179) 18 tahun yang lalu
Saya jadi ingat sama pepatah, yang saya selalu ucapkan ke teman2 sesama pencinta photography di kantor: "it is not about the GUN, it is the man behind the GUN" Gitu aja...
Oleh: Igor F Firdauzi (185236) 18 tahun yang lalu
kalau the man nggak punya The Gun gimana? atau kalau duel antara senapan locok melawan MG42 gimana? :-"
Oleh: Farid Maruf (4960) 18 tahun yang lalu
Om igor bisa aja.... (jadi inget omongannya om YY right tools for right situation) CQB...MP5SD Long distance Barrett M82A1 oh-five-oh mil kali ye?!... atau diblast aja dengan Javelin sekalian ;))
Muskeet lawan Vulcan Gatling .50BMG? he he , Pak Robert ,pertanyaan /dilema saya itu bukan penting mana kameranya atau fotografernya , tapi bisakah teknologi menggantikan skill , coba dimengertikan di sini skill dalam artian tehnis ya bukan berarti jago nya /penglaman foto , contoh soal ; motret burung terbang pake single shot mode tentunya butuh skill yg tinggi , tapi pake D2Hs mungkin tehnologi kecepatan burstnya membuat skill pemotretnya kelihatan lbh baik bukan? gitu lho maksudnya