Oleh: Hannan Abdullah (12789) 18 tahun yang lalu
May Day, istilah keren untuk memperingati hari buruh internasional. 1 May 2006, jakarta dibanjiri lautan buruh dari berbagai pelosok di jabotabek, bahkan ada yang berdatangan dari luar jabotabek, seperti dari surabaya, pekalongan, dll. Konsentrasi masa terpecah diberbagai lokasi, ada yang di HI, ada yang di Istana dan ada pula yang di Senayan. Walaupun lokasi demo berbeda-beda, tuntutan mereka tetap sama, yaitu "TOLAK REVISI UU No 13/2003". Untuk yang disenayan, kebetulan KSPI (Kongres Serikat Pekerja Indonesia) mengerahkan massa afiliasinya untuk bergerak ke DPR, dan meminta DPR untuk tidak mengagendakan atau tidak mengesahkan revisi UU No 13/2003 yang banyak merugikan Pekerja KSPI beranggotakan 10 Afiliasi, yang terdiri dari SPN (Serikat Pekerja Nasional), ASPEK (Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia), FSP Metal, FSP Farmasi dan Kesehatan Reformasi, FSP Pariwisata dan Hotel Reformasi, PGRI, FSP Industri Semen Indonesia, SP Percetakan, Penerbitan dan Media Informasi, FSP Kimia Energi dan Pertambangan dan FSP Perkayuan dan Kehutanan. Acara dimulai sejak pukul 8.00 WIB di parkir timur senayan, kurang lebih 100 ribu massa dengan tertib mengikuti acara demi acara, diawali dengan sambutan dari para pengurus KSPI dan afiliasi KSPI. Para buruh berdiam sejenak, ketika sama-sama berdo'a untuk Ketua KSPI yang sudah lebih dahulu berpulang, almarhum Rustam Aksam. jam 10.30 WIB, massa mulai bergerak dari parkir timur menuju DPR di senayan, guna menyampaikan aspirasi penolakan UU no 13/2003. Dan setelah anggota DPR menemui massa, dan menyatakan mereka juga menolak UU no 13/2003, akhirnya massa KSPI membubarkan diri dengan tertib, tak ada anarkis, tak ada pengerusakan, semua berjalan dengan baik, dan semua kembali ke tempat kerja masing-masing dengan perasaan aman dan lega
Apalagi airnya yang bisa ngumpulin ion-ion tubuh yang tercecer sejak berjalan dari hotel century.
Membuat pikiran tenang, hati ceria, karena signal Telkomsel mampu bertahan di tengah kerumunan massa, makanya ganti simcard anda dengan kartuHalo (hehehe, promosi dikit), mau pilih nomer bisa coi.
Tapi diantara tertawa kami ada kesedihan yang memilukan hati, karena telah matinya hati nurani para pemimpin kami
Dan sulit untuk melupakan jasa almarhum Brother Rustam Aksam, yang banyak berjasa bagi pergerakan serikat buruh khususnya di KSPI
Sedikit demi sedikit, masa mulai meninggalkan parkir timur dengan berjalan kaki dibawah terik matahari yang menyengat, dengan terikan yel-yel "Satoe Komando, Satoe Perjuangan", menggelegar di antara celah-celah jembatan semanggi.
Komando lapangan (KORLAP) Aspek Indonesia, tetap di pegang oleh Brother Anwar dari SP Exelcomindo.
Dan tentu saja dibantu oleh Brother and Sister dari SP Carefour
Kehadiran Brother and Sister SP Carefour menambah semangat Brother and Sister dari Serikat Pekerja yang lain, karena jarang-jarang lagi demo ada yang nawarin bunga 0%
Situasi tetap aman terkendali, walaupun helicopter patroli polisi simpang siur kesana kemari, seakan-akan panik melihat situasi massa yang memenuhi jalan gatot subroto.
Buruh anggota KSPI anti anarkis, dan memberikan jalan kepada kendaraan untuk segerala lewat di sebelah kanan jalan, sehingga menghilangkan kekhawatiran akan rawannya kejahatan para demonstran.
Anarkis harus ditentang, karena KSPI anti anarkis yang bisa mengakibatkan adanya penindasan
Oleh: Zaidan Rendra, ZARENDRA (70284) 18 tahun yang lalu
buruh DEMO....bosnya moto-moto ya? ;)
Daripada daripada tunduk ditindas diam ditindas, mendingan-mendingan kita demo aja ya
Bahkan Fan'snya Iwan pun turut mendukung penolakan revisi RUU ini
Demi anak cucu, karena revisi ini bisa membunuh buruh dan keluarganya secara perlahan-lahan
Semangat sih boleh semangat Bro, tapi kamera gue jangan ditendang donk
Apalagi kalo ada yang numpang lewat, mbok yang dikasih jalan toh mas,mas.
Masih jauh ngga ya gedung DPR ?, weleh2 untung gue bawa minuman yang banyak, jadi masih bisa angkat tangan
Di saat sedang penuh-penuhnya massa, ambulan mencoba menorobos untuk mendekati gedung DPR.
Eh, tiba2 dari arah barat ada bis yang juga mencoba berlawanan arus, mengingat kondisi jalan yang sudah macet parah.
Akhirnya massa sudah membanjiri gedung DPR, ketika melewati taman ria, perut sudah lapar, waktu menunjukkan pukul 11.00, "wah, ada tukang somay tuh, serbuuuuuuuuuu"
Hmmmmm, enak juga ya somaynya, pedes-pedes kenyal.
Bro, kepengen ya, jangan ngelirik-lirik donk, kalo mau sini tak beliin, kalo nggak ya bo duduk dulu toh kita sudah sampe di DPR
Wah bener juga nih bro, gimana kalo kita duduk di sana ?
Hmm, ia tuh asyik juga akhirnya bisa duduk2 dan jongkok2. Hmm, kira2 gimana ya nasib gue?, nasib keluarga gue ?, and nasib RUU no 13/2003 ini ?, sampe haus mikirinnya.