Oleh: Ben Laksana (768) 18 tahun yang lalu
ya..mungkin anda sering mendengar pertanyaan ini..dan memang kedua kamera memiliki kelebihan masing-masing...tapi ,menurut anda, manakah kamera yang memiliki kualitas yang lebih bagus? dilihat dari grain(noise), resolution, color reproduction, tone reproduction, reciprocity characteristics, dll the best vs the best velvia, provia, astia, ekctachrome, kodakchrome dan film2 positive lainnya VS The best digital kamera(Canon EOS-1D Mark series, Phase One, dan kamera digital full frame lainnya) masalahnya saya kemaren kecewa dengan orang yang mengatakan bahwa kamera digital lebih bagus dari film padahal pengujiannya Canon Mark IId vs Fujifilm Superia Reala..gak adil kan..lawannya provia atau velvia donk ah..
Oleh: Fierman Much (10446) 18 tahun yang lalu
saya setuju dengan bung Andie Tanadi , kalo di tanya saat ini bagusan mana digital ama film? jelas saya pilih slide lah... slide di cetak segede bangong pun gak masalah, mau di olah lewat photoshop? tinggal di scan ajah... dan ukurannya pasti bisa sampe bermega2... tapi kalo di tanya 5-10 tahun kedepan? mungkin digital bisa melebihin film... tau sendirikan yang namanya teknologi... berkembangnya cepet banget, liat aja sekarang Kamera Digital udah seperti apa? padahal belom begitu lama kan? ;))
Oleh: Harlim (146795) 18 tahun yang lalu
Jika kita bicara asik tidak asik , tidak akan pernah abis karena kedua media tidak pernah mendapat perlakuan yg sama. Yg sudah terjadi adalah dunia offset/percetakan , Film to plat vs digital file to plat . Tehnologi ini sempat ingin dikembangkan utk Photography dimana film digital di proyeksikan ke medium kertas, lalu diproses kimia seperti proses darkroom (emulsi) proses inilah baru terjadi proses Kimia dgn Kimia bukan Perbandingan kimia dgn Tinta. Sehingga tidak ada isu kimia vs tinta Dan jika kita menbandingkan Fatali dgn Fred Miranda , maka fatali harus menjabarkan Medium yg digunakan jika 80mm utk Fov yg sama 50mm , karena tidak ada medium yg diuntungkan oleh hukum mirror/Cermin Begitu juga dgn ukuran media penerima cahaya nya jika fatali menggunakan 6x6 maka fred harus menggunakan 6x6 juga dgn kepadatan resolusi yg sama pula . sebab H1 dgn Film vs H1 dgn Digital back belum pernah terjadi apel dgn apel Maka pertanyaan film atau digital lebih baik akan terjawab dgn baik , tidak ada pihak yg menyajikan sisi keunggulan yg dapat diakali dgn proses lain utk saat ini masing2 mempunyai keunggulan masing2 semua kembali kepada kita ingin dalamin media mana. Film mendidik kita menjadi seorang penuh perhitungan sebelum eksekusi sedangkan digital mendidik kita lebih cepat dan lebih efisien dan yg sudah pasti kedua media melakukan manipulasi , hanya manipulasi itu dilakukan dgn oleh apa dan oleh sapa.
Ilustrasi yg bisa saya berikan jika kita bicara kualitas dari media tesebut , tanpa kita libat unsur media cetak dll Suatu object titik/dot diatas kertas putih dgn ukuran 6 micron . jika dicapture dgn lensa yg sama : 1. Film dgn ukuran 1 grain dot 6 micron , dan Digital dgn ukuran pixel 6 micron juga , Pertanyaannya mana yg menberikan qualitas yg lebih tepat 2. Film dgn ukuran 1 grain dot 3 micron , dan digital dgn ukuran pixel 6 micron juga 3.Film dgn ukuran 1 grain dot 2 micron , dan digital dgn ukuran pixel 6 micron juga 4. Bagaimana kalo object dot tersebut 2 micron 5. Bagaimana jika pixel telah mencapai 2 micron juga Ilustrasi ini saya dapatkan dari tulisan Clumps and Chumps
Oleh: Andie Tanadi (1418) 18 tahun yang lalu
Sekali lagi menurut saya medium yang akan anda pilih apakah digital, atau Film tergantung dari tujuan dan hasil akhir yang anda inginkan, perlu diingat bahwa faktor harga juga kadang menjadi faktor penentu, selain faktor faktor lainnya (kecepatan proses, pengolahan dll.) Dangan kata lain setiap pilihan mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri sendiri untuk pendukung digital saya sarankan untuk memperhatikan perkembangan data format penyimpanan hasil foto anda, dari pengalaman kerja saya dibidang TI, saya sarankan agar anda pada waktu yang tepat mengubah jenis data hasil foto anda jika sudah tidak aktuell , untuk menghindari problem kalau satu saat tidak ada software yang bisa lagi membuka data(foto) anda (kalau anda ingat, bahwa semua produk data tahun 1980 sangat sulit untuk dibuka di software sekarang atau malahan tidak bisa sama sekali hanya dalam kurun waktu 20 tahun, contohnya coba anda buka file yang ditulis dengan program starwriter sebagai text editor yang terkenal semasa itu dengan office 2000 anda sekarang !!! ;) ) Pilihan saya jatuh tetap pada film slide, karena menurut pendapat saya film slide lebih mudah di konversikan ke bentuk medium lain sebagai data input contohnya untuk software atau juga dicetak... tanpa masalah ingat kalau data dalam bentuk slide sudah melewati kurun waktu yang cukup lama !!!!)
atau anda bisa baca artikel dari Fotografer Landscape Jerman Polking di links ini