Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 20 tahun yang lalu
Oleh: Adi Ganda Wijaya (5025) 20 tahun yang lalu
wah imo sih cuman dia punya camera aja yang defective. terus imo lagi apa apaan dia mau sue nikon. terus yah jelas aja itu fotografer yang kalah. perorangan lawan company. simple kata nya aja dari nikon bakalan begini "yah kalo tau nikon jelek kenapa kamu beli". hehehehhehe...........
Masalahnya dia sudah 15 tahun pakai nikon. And to even consider switching it's hard
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 20 tahun yang lalu
Udah banyak lagi yang komplen... ndak melulu dia ...
Jadi.... gimana donk D70 ???
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
orang ini kerja jadi freelancer di New York Times liat aja galery dia ada foto WTC pas roboh, foto george bush
Oleh: Pinky Mirror (6382) 20 tahun yang lalu
Bung Andrian, ini kan sudah ditulis bung rendra beberapa hari yang lalu. Sudah saya balas cukup panjang disana. Ini tambahannya saja; Banyak lagi yang pindah ke Nikon, dan (mungkin) lebih banyak lagi yang pindah ke Canon. Ya sebetulnya biasa saja. Selama dia sanggup untuk ganti system. Tidak perlu karena satu orang pindah, jadi dibuat ramai. Banyak kok, yang di forum, mengatakan kalau Nikon tidak mengeluarkan D2X, atau lainnya, tahun ini, akan pindah ke lainnya. Itu hak mereka. D2H itu lebih untuk fotografer sport dan news. Yang ditunggu oleh kalangan umum harusnya D2X. Sebagai fotografer, apalagi Pro, seharusnya mencoba dulu sebelum membeli. PS. Kita juga harus kritis, kebenaran data di Forum internet belum tentu selamanya akurat. Keakuratan isi forum Dpreview bukan jaminan, IMHO.
Nikon service center di Jakarta, termasuk paling baik. Saya pernah servis kamera 3 hari sebelum libur panjang. Mereka bisa membantu menyelesaikan kamera itu dalam 3 hari. Kalau tidak, mungkin kamera saya akan merayakan tahun baru di service center :) Bagaimana Canon service center? I need the info. Just in case, I moved to canon, too :)) :)) :))
Bung Pinky, ini saya angkat karena saya tertarik oleh latar belakang Edward Betz itu. Dia termasuk pentolan di Nikon forum, sering banyak membantu orang di sana. dengan rata rata 1 post perminggu dari tahun 1998. Investasi yang cukup besar. Pindahnya dia untuk orang2 DPreview itu seperti kalo Amien Rais mengatakan saya mau masuk Golkar :D Yang menarik adalah keputusan dia untuk me nullify investasi dia dan learn a new system. Anda seorang fotografer pro, setahu saya fotografer dengan kamera udah kaya suami dan istri. Jadi pasti butuh suatu gedoran yang besar untuk "menceraikan" istrinya dan "mengawini" istri baru.
---Anda seorang fotografer pro, setahu saya fotografer dengan kamera udah kaya suami dan istri. Jadi pasti butuh suatu gedoran yang besar untuk "menceraikan" istrinya dan "mengawini" istri baru. --- Ha ha ha, Anda benar. menceraikan 'istri' sebetulnya nggak susah....asal ada mainan baru yg specnya lebih menggiurkan....dan ada dana....Dapet deh istri baru. Becanda, lagi. F5 saya hampir nggak pernah kepake. Film di kulkas nggak pernah kesentuh. Tetap sayang mau jual F5. Kalau saya jadi dia mending punya 2 sistem, seperti saya pakai Hasselblad dan Mamiya juga. Profesional di USA kan big bucks.
Saya setuju dengan bung Pinky, kalau bicara after sales di INDONESIA, Nikon is the best... Canon mah kelaut.... :(( Memang tidak sepenuhnya berita di internet itu 100% akurat. Banyak juga kamera yang mendapat rating "Highly Recommended" di dpreview yang ternyata juga memble seperti topik ini. Sebenernya topik ini juga sangat membantu koq bagi vendor seperti Nikon dan yang lain untuk meningkatkan kualitas produknya.... bukan neglected seperti Edward Betz ini..
di indo canon nga laku yah? baru tau saya
Oleh: Reiner R. Samuel (11638) 20 tahun yang lalu
dari pada bingung untuk kamera digital, mendingan pake kamera analaog film, trus beli scanner untuk film, jadi deh tuh digital. nah sebagai pengganti polaroid yah pake digital. gitu loh menurut saya. Saya sering baca di majalah fotografi, banyak yang bilang kalau kamera analog akan terus jalan.
Oleh: Paulus Nugroho R (15252) 20 tahun yang lalu
moso si kelaut ?..kemaren pas liburan balik indo, waktu mo beli 300D aja musti DP dulu biar barangnya ga keburu abis.....itu pun setelah muter2 ke beberapa toko.
Oleh: Willy Sutrisno (1031) 20 tahun yang lalu
Sebenarnya kalau kita boleh survey di FN ini saja deh. Untuk kategori SLR dan DSLR, secara sekilas kayaknya Nikon adalah pilihan kebanyakan member disini. Ada yang bisa membantu mengenai data ini?
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
sing gelut.. sing gelut... ntar kameranya aku pulungin aja :))
Bung Willy, Secara demografi FN, saya yakin Nikon masih lebih banyak koq. Datanya mungkin bisa diperoleh ama bung letjen ato bung VR.. (he..he.. udah kena virus Nikon nih... :)) Mas Judhi jadi 'provokator' ya... awas loh mo pemilu entar dikirain ... :)
setahu saya yang pake canon itu juga lumayan kok di FN, tapi kayanya masih banyak Nikon user sih overall.
Nah itu dia bung Rendra, kenapa Nikon menjadi mayoritas disini. Kalau di forum di tempat saya, bagian Canon adalah yang paling sibuk (secara tidak langsung artinya Canon majority). Apakah benar Indonesia lebih condong ke Nikon???? Tunggu bukan berarti Nikon ngak bagus, cuman kenapa gitu... Mungkin marketing Nikon lebih kuat.
bingung juga yah, padahal kalo di forum dpreview yang canon sampe di bagi 3 bagian yah sedangkan nikon SLR cuman 1 doank. kalo gue bilang sih kayanya nikon itu brand awarenessnya di indonesia udah kentel sih yah, soalnya di dunia 35 mm Nikon kan rajanya
Oleh: Fadil Aziz (7946) 20 tahun yang lalu
Terlalu prematur utk mengatakan satu sistem lebih bagus dr yang lainnya (Nikon vs Canon) utk saat ini, terutama dibidang DSLR. Kita masih ingat tentunya waktu DSLR pertama dikeluarkan oleh Nikon, yaitu D1 dan sampai cukup lama tdk terkejar oleh Canon, banyak Canon users yg migrasi ke Nikon....:) Teknologi berkembang cepat. Yg baru hari ini akan obsolete besok... Oleh karenanya saya setuju sepenuhnya dgn salah satu pendapat yg di post di Dpreview. Ini excerpt nya: This constant arguments over who is making the best camera at the best price sort of reminds me of a bitter divorce in which both sides want everything. In the end it is the two divorce lawyers who make out and get rich. In this case it is the manufacturers who are making out and getting rich. We are bickering over which camera is better and then buying at premium prices and selling at a great loss to have the next generation of camera or switching to get 4 more megapixels or whatever. I am glad there is competition because without it we would all be shooting with 1mp coolpix cameras or the equivilent. Cannon is the best thing to happen to Nikon camera users and vice versa. But I think it is premature to run out and buy a whole new system every time something new comes out with another couple of MP's or a few more buttons. So just be patient and Nikon will answer Cannon. There is much too much money at stake for them not to. I understand that for the pro user like Ed who's income depends on keeping up with the competition it is important to have the best available today. But for me and some of you, jumping to another system is not practical. I want Nikon's new camera to be to the Nikon 1Ds what the D1 was to the cameras of it's day. As we sqeeze more technology out of every dollar this challenge keeps getting harder to do. We'll see. Scott Sherman
Bung Willy dan Iing; mungkin saya tahu jawabannya. IMHO lho... :)) Canon itu kan bagusnya baru-baru ini. Kalau Anda jaman 10-15 tahun yang lalu pegang Canon. Lensanya nggak ada yang bisa kepakai lagi sekarang. Nah, saya, (dan mungkin banyak fotografer di Indonesia lainnya) mulai motret tahun 1988 dengan lensa 50/1.4, Nikkor 85/1.4, dll sampai saat ini masih bisa menggunakan lensa itu di D1X. Kedua, after sales service harus kuat. Saya sih baru tahu kalau Canon ASSnya kelaut. Mau saya, dua duanya bagus, sehingga kita pakai barang merk apa saja bisa tenang. Alasan ketiga, karena sudah invest ke Nikkor ya mau nggak mau ikut Nikon. Alasan keempat, mereka sudah kebiasaan pakai Nikon dari dulunya. (walau bukan alasan yang tepat) Alasan ke 5 (alasan saya pribadi) teknologi mungkin Canon sedikit lebih maju. Tapi saya percaya mutu glass Nikon masih lebih baik dari Kwanon :)
Bung Fadil, sudah sering saya katakan teknologi itu berputar kadang diatas kadang dibawah. Tapi di FN ini memang perseteruan Nikon Canon memang selalu terjadi dan tidak pernah ada habisnya. Di post lain sudah saya katakan, D100 saya kalah dengan 1Ds. Tapi tidak berarti D100 saya tidak bisa menghasilkan great pictures seperti yang sudah dilakukannya selama ini. Kamera apa saja yang penting minumnya teh botol :) Eh salah ya.... :))
Forum internet belum tentu selamanya akurat. Keakuratan isi forum Dpreview bukan jaminan, IMHO. I have owned the Canon 1ds and the d2h is so much better IMO. Im getting better pic quality and color and better noise. i still have yet to ahve ANY problem with my D2h, including the black purple fabric reported by Ed, and i have photographed a bunch of black fabrics. No hot mirror filters, no noise filters. Just the D2h and Im getting wonderful results. Every time. Ive used the 1d as well, and to me, it is a total downgrade from the D2h. No offense Ed, but it sound slike you are experiencing the happiness and excitement of a new product where everything seems to be so perfect with your new toy. The 1d lags behind in many areas compared to the d2h. But if it works for you then thats all that matters. Good luck with your switch. My D2h is a keeper. So, what do you guys think? :) Subyektivitas memainkan peran juga. Barangkali hanya diri kita masing-masing yg tahu jawabannya, IMHO :) Spt kata orang-orang: "Good luck Ed. Hope you make a right decision".
bung Pinky >> "Tapi saya percaya mutu glass Nikon masih lebih baik dari Kwanon " Kalo Kwanon jaman dulu sih saya setuju, tapi menurut saya nggak tepat ya kalau Canon EF lens. Karena banyak sekali Nikoners yang switch gara-gara lensa, BUKAN karena fitur kameranya. Saya sangat sangat yakin Edward Betz juga memikirkan lensa-lensanya di 'istri yang baru'. Dan memang terbukti sih... di thread lain kan ada tuh fotonya yang lagi di arena F1. rata-rata memang sudah platform yang baru itu... he..he....
Oleh: A. K. Nugroho (6902) 20 tahun yang lalu
Saya pakai Canon, tapi saya harus akui bahwa servis Canon di Indo memang memble. Pesan lensa berminggu-minggu, asesoris berbulan-bulan. Malah kadang sudah ditunggu lama tidak pernah datang. Akhirnya sering kudu pesan dari luar negeri. Baik Inter Delta maupun Datascript sama saja parahnya - ndak mau nyetok kalau produk yang rada lumayan "atas." Tapi kalau soal kualitas produknya sendiri sih sejauh ini memuaskan.