Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 21 tahun yang lalu
Bayangkan kita punya rumah milik bersama. Rumah yang dihuni bersama, tempat kita bertemu dan menjalin keakraban satu sama lain. Siapapun bisa datang bertamu, dan siapapun bisa bergabung menjadi penghuni rumah. Sebagaimana layaknya rumah, tentu tak sedap jika melihat pakaian kotor berserakan di ruang tamu. Tak layak pula melihat kloset diletakkan di ruang makan. Tak pantas juga melihat kompor diletakkan di wastafel dalam kamar mandi. Menempatkan sesuatu pada tempat yang sepantasnya, inilah hal yang acap kali alpa dari ingatan dan kerap secara tak sadar dilakukan tanpa merasa jengah. Mari kita analogikan perumpamaan tadi dengan keadaan FN sekarang. Bahwa semua berjalan seperti biasa, upload as usual (mengadopsi dari business as usual), tapi ada beberapa hal yang "tak beres". Memang menyenangkan memiliki banyak teman yang sama-sama pemotret. Tapi tentu kita sadar bahwa tak semua berasal dari taraf usia yang sama. Ada yang berasal dari kalangan mahasiswa tingkat awal kuliah, ada juga yang sudah tingkat supervisor di perusahaan swasta. Ada member yang masih muda belia, ada juga member yang sudah senior bahkan mungkin lebih senior daripada ayah member yang muda belia itu. Sudah sepatutnya kita sadar diri dan tahu bagaimana menempatkan diri dalam pergaulan. Di dunia maya yang tak kenal tatap muka, sikap sopan dan etiket tetap melekat seperti layaknya pergaulan kita di dunia nyata. Kita juga sadar, bahwa teman-teman di sini tak semua berasal dari kota yang sama. Artinya, budaya kita berbeda satu sama lain, demikian juga dengan adat dan kebiasaan. Ada pribadi yang sangat serius, adapula yang penuh canda dan gelak tawa. Ada teman yang ingin belajar memotret, adapula yang sudah berprofesi sebagai pemotret dan hanya sekedar ingin have fun di FN. Semua kita hargai dan semua kita terima sebagai penghuni rumah, tapi tentu dengan catatan: saling menghormati satu sama lain, put respect on everybody. Lantas, dari beragam keberbedaan itu kita selayaknya bersyukur untuk bisa melihat "warna-warni" dan bisa saling belajar satu sama lain. Kita sama-sama bisa menarik benang merah, bahwa kita memang berbeda-beda tapi punya pemersatu, yakni fotografi. Bercanda ada waktu dan ada tempatnya, tidak setiap waktu kita serius dan tidak pula hanya bercanda melulu. Tak semua orang menatap komputer dengan suasana hati yang sama. Di satu tempat, teman kita login ke FN dan menatap monitor komputernya dengan hati riang gembira. Di tempat lain, seorang teman sedang login ke FN sembari menyiapkan kertas kerja, sehingga lebih banyak serius ketimbang santai. Sementara nun di sana, ada seorang teman lain yang login ke FN dalam suasana hati gundah gulana lantaran orang tua sakit keras, habis putus dengan pacar, atau karena bermasalah dengan bos di kantor, sehingga jika diajak bercanda bisa tersinggung. Hal-hal sederhana seperti ini sebenarnya penting. Demikian pula dengan masalah pribadi antarbeberapa member FN, ada kalanya layak diangkat ke publik di Forum tapi hendaknya dipertimbangkan dengan matang. Tapi, lazimnya memang, masalah pribadi bukanlah konsumsi orang banyak meski teman-teman sendiri. Seperti jika seandainya sepasang yang sedang pacaran bertikai, teman yang ingkar janji, salah paham, atau misalnya tersinggung tapi bukan karena isu yang layak dikonsumsi publik. Hendaklah pula kita maklumi, bahwa motivasi bergabung ke FN pun berbeda-beda. Sebagian besar ingin belajar fotografi, dan tak sedikit pula yang sekedar ingin melihat-lihat foto-foto bagus. Ada yang, seperti disebut di atas, ingin sekedar "have fun" melepaskan kepenatan dari keseharian, dan motivasi ini sah-sah saja. Selain itu, ada pula yang ingin "show off" alias unjuk gigi, meski terkadang lupa apakah giginya masih lengkap dan apakah sudah sikat gigi. Tak sedikit pula yang ingin menancapkan eksistensi diri dalam bentuk rating alias nilai yang diperoleh. Nilai menjadi segala-galanya, dan apapun juga diupayakan untuk meraih nilai, etis maupun tak etis. Ini tentu bertentangan dengan semangat FN untuk berbagi, to share, bukan untuk memenangi suatu kompetisi. Sebagai orang normal yang dewasa dan waras jiwa, kita punya rasa malu. Malu kalau masalah pribadinya diketahui orang banyak, malu kalau bertingkah laku seperti orang belum dewasa, malu kalau tidak bisa menempatkan diri dalam kancah pergaulan yang luas, dan malu kalau masih mencari jati diri dalam bentuk eksistensi semu. Oleh karena itu, marilah kita menengok diri masing-masing: siapakah kita, di manakah kita berada, dan bagaimanakah kita menempatkan diri. Marilah kita membereskan pakaian kotor yang berserakan di ruang tamu dan menyatukannya di keranjang untuk dicuci esok pagi. Malu, kalau ada tamu datang tapi tempat menerimanya acak-acakan. Kloset kita kembalikan ke ruang yang sangat tinggi menghargai privasi, yakni toilet dan kamar mandi. Biarlah "hal-hal pribadi" kita diam di sana dan tidak terbawa ke ruang tamu, bahkan baunya sekalipun jangan sampai tercium. Kompor untuk memasak kita kembalikan ke dapur. Panasnya akan mudah memancing emosi, tapi kalau di dapur panas kompor berguna untuk menyajikan makanan yang sedap untuk disantap bersama.
Oleh: Ferry Kurniawan (2514) 15 tahun yang lalu
Yang jadi Ibu kost nya siapa dong ?
Oleh: Wahyu (7393) 15 tahun yang lalu
kata kata yang bijak penuh dengan semangat....bikain semangat menggebu2 tapi cuacanya aja yang bergemuruh, (kaya lagu nge rap)thx buat semangatnya pak
Oleh: Anugera H Karangputra N (11237) 15 tahun yang lalu
senangnya punya bapak kos yg perhatian.......WE family
Oleh: Imam Adi (13690) 15 tahun yang lalu
dasyat admin...terima kasih banyak...akan kukenang slalu jasamu...
Oleh: Nana Rukmana Mayaut (165867) 15 tahun yang lalu
Sebagai seorang newbie yang ingin bisa fotografi, sepertinya saya mendapatkan "rumah" yang tepat kalau bapak asramanya bijak seperti ini. Saya berharap dapat pembelajaran foto yang baik dan tidak membuat masalah yang dapat merusak citra FN dan FNers. Salam dari Jakarta dan Laut Cina Selatan ............... klik !
Oleh: Bernadus Bayu Baskoro (2466) 15 tahun yang lalu
Beruntung sekali FN punya Admin seperti ini... semoga membernya juga belajar dari adminnya... Saya yang masih newbie ini merasa butuh banyak pembelajaran selain teknik2 jepret kamera.... Mari kita belajar bareng2 :-bd
Oleh: Bambang Nurjaka (94) 15 tahun yang lalu
seumpama seisi rumah itu ada 10 orang, berarti di dalam rumah itu juga ada 10 perbedaan. dan 10 perbedaan itu akan bertambah beda lagi jika 10 orang itu berada di bagian rumah yang berbeda. dan 10 perbedaan itu akan bertambah beda lagi jika 10 orang itu berada di waktu yang berbeda. dan 10 perbedaan itu akan bertambah terus seiring dinamika waktu, tidak akan pernah sama. tinggal kita menyikapi semua perbedaan yang ada di lingkungan kita, yang penting tujuannya satu.. untuk kenyamanan dan kebahagiaan kita dan orang-orang di sekitar kita.. -salam kenal-
Oleh: Rinaldi (6205) 15 tahun yang lalu
Thanks...
Oleh: Mr. Arnold Emmanuel (1057) 15 tahun yang lalu
saya anak kos yang baik-baik kok....tx atas advisenya.....
Oleh: Bambang Priyo Cahyono BPC (21330) 15 tahun yang lalu
Menurut hemat saya apa yang disampaikan Pak Kristupa benar sekali adanya.. Terlepas dari masalah selera ada baiknya perbedaan, terutama perbedaan selera, tidak lantas membuat satu dan sama lainnya menjadi saling sikut dan sikat..... Ada juga hal menarik yang baru saya perhatikan belakangan ini (maklum saya baru 2 bulan join FN), yaitu seringkali teman2 di FN yang memberikan komentar "perbaikan" namun dengan tanpa sedikitpun memberikan solusi atas perbaikan dari sebuah foto.... Dengan mudahnya memberi komentar "jelek", "kurang ini.. or itu" dll, namun dengan tanpa merekomendasikan apa yg seharusnya dilakukan guna memperbaiki kekurangan yg ada...
Oleh: Lie Yunus (232) 15 tahun yang lalu
yaps...setuju....
maksudnya setuju dan terimakasih untuk topik ini. seperti pemain bola, kadang kala kita kita perlu diingatkan oleh manager dan pelatih apabila arah permainan sudah agak melenceng...
Oleh: Amran Nuddin (407) 15 tahun yang lalu
Menarik banget pesan yang diukirkan om kris... semuanya bermakna dan menjadi pelajaran tersendiri khususnya bagi saya... sslam om kris terus berkreasi dengan foto....
Oleh: Suriadi, Isur (2043) 15 tahun yang lalu
Terimakasih untuk pencerahannya
Oleh: Endra Martini (24825) 15 tahun yang lalu
Membaca ini .. saya jadi lebih ngerti kenapa Forum ini di dirikan....
Oleh: Nurul Taufik Irwanto (13422) 15 tahun yang lalu
Saya se7 dengan pendapat mas Kris.... mulai sekarang saya akan menjalankanx..... sesama photographer adalah family... n sesama family harus saling menghormati.....
Oleh: Nasrullah Wahyudin (7708) 15 tahun yang lalu
thx 4 all, viva la FN.....
Oleh: Agus Hakim (6) 15 tahun yang lalu
4 S : Saya Sangat Setuju Sekali
Oleh: Gilang Gemilang (22995) 15 tahun yang lalu
Setuju Pak... Kita bisa menjadi lebih baik....
Oleh: Agus Munoraharjo (565) 15 tahun yang lalu
Artikel ini ditulis pada tanggal 07 Juli 2003 13:25:55wib. Itu artinya dia telah terpampang selama lebih dari 6 tahun. Sayang, kami sekarang tak tahu lagi konteks penulisan, kondisi FN pada waktu itu, yang memunculkan tulisan tersebut. Namun demikian, artikel tadi nampaknya telah jadi monumen sangat bermakna bagi FNers. Simple saja: sebagaimana pesan dalam judulnya.
Oleh: Yunaidi (5698) 15 tahun yang lalu
Satu Hati untuk FN ... Sebuah pencerahan indahnya sebuah kekeluargaan :)
Oleh: Unggul widayanto (10859) 15 tahun yang lalu
Salut utk kristupa. Tulisan yg bgus. Penuh imbauan dan motivasi. I love FN
Oleh: Bayu Dwi Juliawan (115) 15 tahun yang lalu
Terima kasih atas sharenya.. memang dimanapun kita berada harus tetep menjunjung etiket umum. saya mohon bimbingannya di FN, masih nubie.. Terima kasih..
Oleh: Nur Hasanah Lukman (281) 15 tahun yang lalu
Terimakasih Pak sudah mengingatkan,apalagi bagi orang baru seperti saya,kalau tak di beritahu nanti malah becanda sampai lupa unggah ungguh.Salam
Oleh: Herdayanto Sulistyo Putro (2) 15 tahun yang lalu
Tulisan yang penuh makna dan bijak dari om kris.. Jelas dalam suatu rumah, perbedaan dan friksi merupakan hal yang wajar. Bahkan menurut saya, beda itu indah.. Walaupun saya masih buta fotografi namun saya percaya ilmu dan teknik fotografi terbentuk karena rasa ingin "beda", bahkan kalau bisa malah menemukan teknik yg "nyeleneh".. Pendapat saya pribadi, hal ini yg membuat fotografi bisa berkembang, karena batasan "indah" dalam seni dapat menjadi tak terbatas.. Salut atas bimbingan om kristupa.. Dan rekan2 senior lain atas saran2 yang menarik dan "berbeda".. (saya baru 40menit yang lalu memverifikasi keanggotaan saya via email.. Mohon junior ini dibimbing sepenuh hati yaa)