Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Didieth Wicaksono, Dith (32826)
SITU CANGKUANG - HIGHLIGHTrn---------------------------------rnDanau kecil atau biasa disebut dengan Situ membentang dengan bunga teratai dan eceng gondok diatasnya. Situ Cangkuang, biasanya penduduk setempat menyebut nama tersebut dan termasuk salah satu Situ yang sangat bersejarah, karena ditengahnya terdapat sebuah bangunan candi. Candi Cangkuang adalah satu-satunya candi yang dapat dipugar di daerah Jawa Barat. Nama Candi Cangkuang disesuaikan dengan nama desa dimana candi itu ditemukan. Desa Cangkuang berasal dari nama pohon yang banyak terdapat disekitar makam Embah Dalem Arif Muhammad, namanya pohon Cangkuang, pohon ini sejenis pohon pandan dalam bahasa latinnya ( Pandanus Furcatus ), tempo dulu daunnya dimanfaatkan untuk membuat tudung, tikar atau pembungkus gula aren. Embah Dalem Arif Muhammad dan kawan-kawan beserta masyarakat setempatlah yang membendung daerah ini, sehingga terjadi sebuah danau dengan nama "Situ Cangkuang" kurang lebih abad XVII. Embah Dalem Arif Muhammad dan kawan-kawan berasal dari kerajaan Mataram di Jawa Timur. Mereka datang untuk menyerang tentara VOC di Batavia sambil menyebarkan Agama Islam di Desa Cangkuang Kabupaten Garut. Waktu itu di Kampung Pulo salah satu bagian wilayah dari desa Cangkuang sudah dihuni oleh penduduk yang beragama Hindu. Namun secara perlahan namun pasti, Embah Dalem Arif Muhammad mengajak masyarakat setempat untuk memeluk Agama Islam. Kampung Pulo, sebuah kampung kecil yang terdiri dari enam buah rumah dan kepala keluarga. Ketentuan ini harus ditepati, dan sudah merupakan ketentuan adat kalau jumlah rumah dan kepala keluarga itu harus enam. Oleh karena itu bagi Kampung Pulo Desa Cangkuang sukar atau relatif lama untuk berkembang, baik rumahnya atau penduduknya dari keenam kepala keluarga tersebut. Sebagian besar dari penduduk Kampung Pulo tersebut bermata pencaharian petani dengan tanah sendiri, dan sebagian lagi sebagai petani penggarap tanah orang lain. Penduduk yang menempati kampung ini merupakan penduduk keturunan ke tujuh dari Eyang Dalem Arif Muhammad.rn----------------------------------rnnote: lokasi ini memang sangat menarik untuk dikunjungi pecandu foto. Selain tempatnya yang mudah terjangkau, banyak obyek menarik yang bisa dieksplorasi, diantaranya adalah danau, rakit yang khas, penebar jala, candi, dan rumah adat di Kampung Pulo. Dan, selalu saja setelah mengunjungi situ yang satu ini kepikir "I Shall return"...seperti lagu...cinta kan membawaku kembali disini.....hehehe...mohon saran & kritiknya...salam fn
17 tahun yang lalu
Nice view... tone IR-nya sip.. IMHO, agak over saturated... Salam IR ;)
wah manteb...manteb....
wow... memang indah pemandangannya ya... pantaslah kalau ingin kembali lagi.... kapan2 ajak2 ya.... keterangannya membangkitkan rasa ingin mengunjungi dan melihat sendiri keindahannya.... salam...
mantap Ir nya sayang agak saturated dan over sharp...salam
komplit.......... sips...
sedikit over sharp + saturasi bro...
Menarik viewnya. False tonenya oke juga. Narasi menambah komplit aja. AI
Cantik tone IR nya....!
IRnya keren........ditambah dengan pelajaran sejarahnya....salam dari bali
didith banget dah fotonya... nais piyu, asik tone-nya,komposisi yahud... muantabz bro... salama'
cakep Viewnya om....nice IR
Keren IR-nya om, viewnya mantab...salam