Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Verrianto Madjowa (53078)
Pada 1998, kabar baik terdengar dari Pulau Manado Tua. Seekor ikan purba yang dikenal dengan sebutan coelecanth ditemukan bapak Lameh Sonathan, 60 tahun. Nelayan asal Manado Tua ini menangkap ikan itu dalam keadaan hidup. Memiliki panjang 1,24 meter dan berat 29 kilogram ikan langka itu menjadi perhatian ilmuwan kelautan dan turis yang datang ke TN Bunaken. nnBahkan peneliti dan turis ingin melihat dan membeli ikan itu, dengan harga tinggi. Ikan raja laut yang dikenal hanya hidup di Kepulauan Komoro, berjarak sekitar 10 ribu kilo meter dari Pulau Manado Tua. Coelecant (pisces latimeriidae) pertama kali muncul dalam kehidupan sekitar 400 juta tahun silam dalam bentuk fosil. Sampai 70 juta tahun lalu ikan ini tidak ditemukan lagi, sehingga para ahli menduga ikan itu telah punah. Ikan purba ini panjangnya mencapai 2 meter dengan berat 100 kilo gram. Ikan ini tidak bertelur, tapi melahirkan anak. nnPada 1938, coelecanth pernah menjadi perhatian para ahli kelautan lantaran ditemukan lagi fosil hidup di Mozambik. Setelah Mozambik ikan ini ditemukan lagi di Pulau Komoro. nnCoelecanth termasuk ikan yang malas bergerak. Ciri fisiknya berbeda dengan kebanyakan ikan yang umumnya hanya memiliki enam sirip. Coelecanth memiliki tujuh sirip. Masing-masing di bagian depan bawah dua sirip, atau dua sirip dan sirip ekor agak bulat. Ciri lainnya sirip ikan ini memiliki daging. Sisiknya berduri dengan warna coklat berbintik putih. Habitat ikan dengan nama ilmiah Latimeria chalumnae ini pada suhu air 18° C di kedalaman 100 meter. nnRaja laut mencari makan di malam hari. Ikan ini hanya dijumpai di perairan yang memiliki gua-gua vulkanik. Belakangan setelah ikan diidentifikasi dan dipopulerkan Mark Erdmann, banyak turis, terutama dari Jepang yang menanyakan ikan itu. nnSetelah temuan ikan itu, kampanye pelestarian ikan raja laut dilakukan, juga pertemuan dengan Balai TN Bunaken dan pengusaha jasa wisata selam. Coelecanth sejak 18 Januari 1980 telah dimasukkan dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna). Artinya ikan ini tidak boleh diperdagangkan antarnegara.nnPada 19 Mei lalu, Ikan raja laut kembali ditemukan di Teluk Manado. Coelacanth ini ditemukan Justinus Lahama dan anaknya Delfi Lahama saat mencari ikan di antara perairan Bahu dan Malalayang. Hanya 17 jam ikan raja laut ini bisa bertahan hidup.nnTemuan raja laut atau Coelacanth yang kedua kalinya di Teluk Manado membuat para pakar ikan kembali melirik Manado sebagai habitat ikan purba. nnSemoga bisa dinikmati, terima kasih telah berkujung.
17 tahun yang lalu
momentnya pas benget nih...nice view, salam
cantik om langitnya... keterangan bikin pinter. salam dr gurun, han
suka liat tonenya nich , narasinya apik dan menarik deh bro ... salam
mantap tonenya oom, presentasinya sangat menarik ...salam
thanks for sharing............. :D
wowww..... ada seri dua-nya Om...... tone-nya mantaps.... keterangan yg informatif,,,,, thanks for share..... good Job.... salam jepret dari Manado...
informatif.... ada foto ikannya?
wow ceritanya asyik sekali mas. foto sorenya udah tenggelam mataharinya ya.