• Home
• Galeri
• Waktu Berlalu Tanpa Jawab

Info

Foto ini dibuat asli. Model asli dan pemandangan asli. Foto aslinya bermedia warna yang kemudian di desaturate di PS. Awan merupakan montase. Bagian baju model diseleksi, kemudian dijadikan layer terpisah. Kemudian Layer Blending Mode nya diubah dan opacity layernya diturunkan, sehingga terlihat hanya warna bajunya saja yang berwarna. Setelah di Flatten Image, sekeliling foto di burn dengan seleksi marquee yang diberi feather 250 px (sehingga seleksi nya ttp halus) dan kemudian Levels-Gamma nya di gelapkan. Kemudian foto diberi border hitam dan tanda segitiga dua di kiri foto adalah tanda aktualitas diri spt halnya tanda tangan.rn

rn

rnFoto ini merupakan foto ilustrasi dengan judul yang sama.rn

rn

rn"Waktu Berlalu Tanpa Jawab"rn

rn

rnEmbun pagi berjalan tertatih-tatih menuju pagi. Mentari terbit hanya menyiratkan sebuah kenangan yang terhempas. Menyemburatkan sinarnya,rnmenghancurkan memori indah air-air yang meluncur dingin di pipirnseorang pria. Ia menangis. Menggumam dan menangis kembali. Matanyarnkembali diam. Tersenyum ceria. Kembali menangis kering dalam diam.rnberlayar menuju sekat-sekat otaknya dan menemukan engkau disana. Meluncurrnderas tepat di dadanya. Terbakar hangat oleh senyuman sang fajar rnpagi itu. Malam ini ia habiskan dengan tangisan. Lamunan. Tangisan rnkembali. Kesedihan. Kehilangan. Mencari celah-celah kosong dimana ia bisa terdiam. Tersenyum. Dan berlalu. Tetapi ia menangis lagi tadi malam. Kenapa harus ia saksikan kamboja itu layu dan mati di tengah padang rnkeabadian yang sepi ? Kenapa ia harus menangis untuk sekat-sekat rnlabirin yang merobek-robek dadanya ? Kenapa terlalu banyak pertanyaanrn

rn

rndengan sedikit jawaban ? Kenapa terlalu banyak air mata yang menetes ? Berjalan tertatih-tatih menuju pagi ? Kenapa mentari harus terbit dan menyaksikan rndelapan puluh enam ribu empat ratus detik kemudian tenggelam ? Dan rnmenangis ? Kenapa sampai malam inipun ia tetap harus tenggelam ? Mencari rnruang-ruang kosong didalam hatinya untuk menemukannya. Gadis kecil rnberkerudung hitam yang diam tanpa suara. Menatap tajam tanpa ayunan rnsenyum di bibirnya. Terkunci rapat disana. Diam seribu kosakata. Berjalan rntertatih-tatih menuju kenangan. Yang terhempas. Sekat-sekat rnbertanya. Ruang-ruang menggumam. Kotak-kotak bersenandung pedih rntanpa suara. Gadis kecil itu, malaikat kembang frangipani itu rnmenjawab dengan keheningan purnama. Silih berganti diterpa awan rnmalam. Menusuk tajam kedalam tulang rusuknya. Ia menangis rnkembali malam ini. Terlalu banyak kenangan dengan air rnmata. Terlalu banyak pertanyaan dengan sedikit gumaman rnsuara. Untuk sebuah jawaban. Terlalu banyak air mata untuk sedikit cintarn

rn

rndalam zaman yang terlahir dari jutaan detik yang berlalu tanpa jawab… rn

rn

rnDenpasar, 23 Juli 2003 00.37

• Nilai foto: 282
• Dilihat: 604
• Waktu upload: Rabu, 12 Mei 2004
• Lokasi: Kawah Putih, Ciwidey, Jawa Barat, Indonesia

Kategori

Olah DigitalModelStock Photo

Shooting Data

• Aperture: f/8.0
• Speed: 1/30
• ISO: 0
• Kamera: Minolta Dynax 9 Ti *
• Lensa: Minolta 24-85mm F/3.5-4.5 *
• * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.