Dari Sisi Gelap Pakistan 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Peshawar, ibukota North Western Frontier Province, adalah kota besar Pakistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan. Karena posisinya yang sangat "liar", Peshawar sering disebut sebagai Wild West-nya Pakistan. Melangkahkan kaki ke Peshawar, seakan-akan mengembalikan roda waktu ke zaman puluhan tahun silam. Keledai-keledai mengiring kereta pengangkut barang, menyusuri jalan-jalan sempit di bazaar kota. Wanita-wanita yang juga tidak banyak jumlahnya, berjalan merunduk-runduk sambil menutupkan cadar di wajahnya. Sesekali nampak juga perempuan-perempuan yang berbungkus jubah hitam atau burkha biru dan putih. Pria-pria berjenggot dengan kibaran shalwar khameeznya yang gagah menguasai seluruh penjuru kota, sambil berulang kali tersenyum ramah menyapa, "Hello, how are you? what's your name? Where are you from?". Di bagian barat kota, pengungsi Afghanistan hidup dengan penuh prihatin, perkelahian hanya demi sebuah botol kosong di tong sampah atau demi setetes air dan sesuap nasi adalah pemandangan sehari-hari.rn

rnPeshawar memang bukan tempat yang sangat bersahabat. Juga bukan tempat untuk piknik bagi para turis. Bukan hanya mentari musim panas yang terik menyengat hingga 40 derajad, namun juga aroma perang juga terendus di mana-mana. Tidak jauh dari sini, adalah Khyber Pass yang terkenal dengan keliarannya. Hembusan nafas dari desa Darra Ismail yang hampir semua penduduknya memproduksi senjata, pistol, dan senapan juga terasa di sini. Tidak hanya itu, daerah sekitar Peshawar adalah tribal area di mana hukum tidak lagi berlaku. Tewas tertembak oleh senapan penduduk adalah salah satu resiko yang mungkin Anda temui di ToraBora, tempat di mana desas-desusnya Osama sekarang bersembunyi. Di sini pula aku sempat mengalami frekuensi pelecehan seksual yang paling tinggi dalam hidupku. Tangan-tangan jahil di balik senyum-senyum bersahabat. Namun di sini pula kutemukan beberapa sahabat-sahabat sejati yang memancarkan sinar kedamaian di balik lebatnya jenggot dan janggut.rn

rnBagaimanapun juga, Peshawar adalah salah satu tempat yang menggoreskan kesan paling mendalam di hatiku. Atmosfernya, bahayanya, dengusannya, bahkan ketakberadabannya....., tidak ada kota lain yang bisa menandinginya...

  • Nilai foto: 148
  • Dilihat: 408
  • Waktu upload: Kamis, 25 Mar 2004
  • Lokasi: Peshawar, Pakistan
Shooting Data
  • Aperture: A
  • Speed: A
  • ISO: 0
  • Kamera: Canon Prima super 90 wide *
  • Lensa: Canon AF 28-90mm *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Boentara Prajitno (110337)

20 tahun yang lalu

Fotonya bercerita, tone menarik, suasana terekam dng baik, nice capture

 Charles H. Hadi, Jade (13203)

20 tahun yang lalu

Keren gus jadinya, cuma agak gelap dikit :) Keterangan-nya ckckck "Di sini pula aku sempat mengalami frekuensi pelecehan seksual yang paling tinggi dalam hidupku." Diapain yah ??? :)

Adi Kurniawan (1324)

20 tahun yang lalu

Suasana yg langka. Kudanya gede ya...

 Saelan Wangsa (141012)

20 tahun yang lalu

anglenya menarik... sekali... warna sangat mendukung suasana ...

 Henry Samudera (39620)

20 tahun yang lalu

wah kog ijo. bayangan saya akan Pakistan sih coklat merah dan hitam. btw, street scene nya amat sangat menarik, mungkin color lebih...

 Budi Santoso Agung P (14506)

20 tahun yang lalu

foto yg bagus banget..di tengah kerumitan yg ada..pandangan terpaku jelas ke kuda dan pedati...sangat humanis buatku

Dwika H (270)

20 tahun yang lalu

Komposisi yang indah untuk diskripsi BW di salah satu sudut Peshawar, asyik banget.....

 Agan Harahap (77838)

20 tahun yang lalu

ckckckckckckckck