Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Agustinus Wibowo (23311)
Phnom Penh, ibukota Kamboja, adalah sebuah kota yang panas, sibuk, keras, dan bising. Jika ditanya apa yang berkesan dari Phnom Penh, jawabnya mungkin teriknya matahari tak hentinya menyapu setiap kolong dan sudut kota. Atau lalu lintas yang tak pernah berhenti bernyanyi dan berteriak karena minimnya traffic light. Mungkin juga pedagang makanan kecil serta tukang ojek yang tak pernah lelah menarik pembeli. Serta psar (pasar) gelap dan pengap yang selalu dipenuhi manusia yang menyemut.rnrnNamun di balik semua itu, ada sisi lain Phnom Penh yang tersembunyi. Sebuah sisi yang damai dan sejuk. Sebuah sisi humanis yang menyentuh kalbu. Ketika setiap pagi, para biksu berbaris, di bawah pancaran panas matahari, menerima sedekah dari penduduk jelata. Ada yang berombongan, ada pula yang hanya berdua. Payung-payung kuning dan jubah-jubah oranye itu, serta sosok-sosok tubuh yang berjalan tanpa alas kaki menyusuri jalan-jalan Phnom Penh yang sesak dan panas. Nasi, lauk pauk seadanya, serta seiring doa, diterima mereka sebagai ucapan syukur penduduk kecil bagi Yang Kuasa atas segala rahmat dan berkah.rnrn------------------------------------rnrnDate Time Original: 2004:01:30 10:19:30rnISO Speed Ratings: 200
20 tahun yang lalu
deeply religious om... gue kapan dong ke sono????
Akan lebih bagus lagi kalau 2 orang ( wanita? ) di belakang dekat sepeda itu diburn agar tidak mengganggu imo. Terus terang saya mau sekali ke Kamboja, Srilangka atau Thailand.
rapi bagus, banyak makna.........
waduh... asyik banget ni... komposisi, angle, warna... top bgt...
keren.. rapi banget. konsepnya asik.