rn
rn"Ya uang segitu nggak ada artinya, tapi ya bersyukur," ujarnya. Ditanya soal bantuan yang sangat diharapkan, menurutnya, yang paling diharapkan adalah bantuan perumahan yang layak. Sebab, sampai saat ini dirinya masih tinggal di rumah kontrakan Rp75 ribu per bulan.
rn
rnPada kesempatan tersebut, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) HM Djunaid Sanusie menambahkan, sejauh ini perhatian yang diberikan pemerintah hanya sebatas acara seremonial saja dan sebatas memberikan sedikit hiburan. rn"Padahal kami ini berjuang," ujarnya berkaca-kaca. Ia kemudian menceritakan kondisi Samarinda tempo dulu yang hanya mempunyai jalan yakni di Tepian Mahakam dan di Jl Jendral Sudirman yang ada sekarang.rn"Tapi sekarang sudah maju," katanya. Itu sebabnya ia berharap bantuan dari pemerintah lebih terarah dan memberikan kesejahteraan kepada para mantan pejuang.rn" /> Fotografer.net - Galeri: ::: Nasib Pejuang Kaltim :::

::: Nasib Pejuang Kaltim ::: 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Menengok Nasib Pejuang di Kaltim
Masih Kontrak Rumah, Perhatian Hanya Seremonialrn
rn
rnSuasana di Lamin Etam Samarinda kemarin agak berbeda dari biasanya. Rumah dinas Gubernur Kaltim itu dipadati para pejuang serta veteran serta para janda pejuang dalam kesempatan ramah tamah dengan Wakil Gubernur Kaltim Drs Yurnalis Ngayoh. Wajah-wajah ceria seraya melepas rindu antarsesama pejuang jelas tergambar dalam ramah tamah kemarin. rn
rn
rnrnNAMUN di balik semua itu, ternyata nasib para pejuang yang sudah membawa negeri ini ke alam kemerdekaan, jauh dari kata memadai. KH Badrun Hasan misalnya, salah seorang pejuang yang usianya sudah menapaki 86 tahun, hingga saat ini mengaku belum punya rumah tinggal yang layak.
rn
rn"Sampai sekarang saya masih ngontrak di Belibis (Jl Hasan Basri Samarinda)," ujarnya ketika ditemui Kaltim Post kemarin. Ketika ditanya perhatian pemerintah terhadap para pejuang, menurutnya, ia merasa bersyukur masih ada saja bantuan yang diberikan. "Meskipun saya tidak dapat gaji setiap bulan," ujar kakek yang memiliki 14 cicit dari 20 orang cucu dan 5 orang anaknya itu. Beberapa bantuan yang ia terima itu di antaranya bantuan Rp250 ribu per tahun dari Pemprov Kaltim, sementara dari Walikota Samarinda sebesar Rp100 ribu per tahun.
rn
rn"Ya uang segitu nggak ada artinya, tapi ya bersyukur," ujarnya. Ditanya soal bantuan yang sangat diharapkan, menurutnya, yang paling diharapkan adalah bantuan perumahan yang layak. Sebab, sampai saat ini dirinya masih tinggal di rumah kontrakan Rp75 ribu per bulan.
rn
rnPada kesempatan tersebut, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) HM Djunaid Sanusie menambahkan, sejauh ini perhatian yang diberikan pemerintah hanya sebatas acara seremonial saja dan sebatas memberikan sedikit hiburan. rn"Padahal kami ini berjuang," ujarnya berkaca-kaca. Ia kemudian menceritakan kondisi Samarinda tempo dulu yang hanya mempunyai jalan yakni di Tepian Mahakam dan di Jl Jendral Sudirman yang ada sekarang.rn"Tapi sekarang sudah maju," katanya. Itu sebabnya ia berharap bantuan dari pemerintah lebih terarah dan memberikan kesejahteraan kepada para mantan pejuang.rn

  • Nilai foto: 134
  • Dilihat: 379
  • Waktu upload: Jumat, 15 Aug 2003
  • Lokasi: Lamin Etam,
Shooting Data
  • Aperture: -
  • Speed: -
  • ISO: 0
  • Kamera: Sony Cybershot DSC-F717 *
  • Filter: uv (filternya gak bisa lepas gara-gara kameranya j
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar

22 tahun yang lalu

idem

 M. Agri Winata (14587)

22 tahun yang lalu

ngga dapat ngasi komentar apa2... turut prihatin dengan nasib para pejuang kita.. :(

 Jessica Wuysang (28887)

22 tahun yang lalu

Endar...liat foto kamu+baca narasi, serasa baca koran beneran :D nice shoot...nice story :)

 Satria Kurniadjaja, SILK (3516)

22 tahun yang lalu

my hero

 Yusuf Paulus (31587)

22 tahun yang lalu

biar foto yang bicara..