Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Endar Nata Sanjaya (19823)
ZAMAN memang sudah modern dan makin maju. Masyarakat pun tidak segan lagi mengadaptasi budaya barat (bebas). Dua muda-mudi yang sedang dimabuk cinta ini pun sepertinya sudah tidak mempedulikan lagi dengan lingkungan di mana mereka berada. Bayangkan saja, tanpa merasa malu mereka berpacaran dengan mesranya di pinggir Tepian Mahakam kawasan Jl RE Martadinata kemarin. rnrnrnrnPadahal saat gambar ini diambil, waktu sedang menunjukkan siang hari tepatnya pukul 13.30 wita di mana lalulintas sedang ramai-ramainya. Mereka, dengan asyiknya bercinta seolah dunia hanya milik mereka berdua. Nah, ini salah satu bukti bagi orang tua agar lebih mewaspadai anak mereka. rnrnrnKeterangan tambahan di atas sama dengan apa yang terbit di Kaltim Post Edisi Minggu hari ini di halaman 3 Samarinda dan banyak mendapat kritikan dari masyarakat pembaca baik yang pro maupun yang kontra.rnrnrnrnrnrn(Sorry agak blur karena emang pake zoom penuh dan terlalu dipaksakan. Selain itu motretnya juga dari balik kaca reben mobil. Putih di kiri foto kanan itu adalah bayangan orang naik sepeda motor karena padatnya kendaraan yang melintas, maklum, motretnya dari seberang jalan di mana kendaraan banyak yang melintas dan menutupi)rnrnrn karena judul mulanya ::: Menyedihkan ::: dipersoalkan, foto ini pun saya ganti judulnya.... makasih.....rn
21 tahun yang lalu
Paparazzi
nunggu ya mas.
suami isteri kali...jg.negatif thingking dong... coba ambil segi positifnya, minimal dia menutupi tubuhnya dengan pakaian seperti itu, daripada buka-bukaan, foto seperti ini bisa banyak menimbulkan kotroversial dan mendiskriditkan golongan masyarakat tertentu, alias SARA, kesannya cuma mereka yang berbuat negatif yang lainnya bersih dari kesalahan, alias lempar batu sembunyi tangan, karena nila setitik rusak susu sebelanga....maaf bung endar atas komentar saya ini yaaa. salam hangat
nice shoot..tapi btw...kamu menyimpulkan darimana mereka pacaran? apakah sudah melakukan wawancara langsung? dan saya pikir, sangat tidak etis memuat di harian surat kabar. Apakah kamu memikirkan perasaan mereka? perasaan keluarga mereka? Saya lebih cenderung memikirkan perasaan keluarga mereka masing2, alangkah malunya mendapati keluarganya di muat dlm harian surat kabar dlm keadaan spt itu. Memberi pelajaran bukan seperti itu, mas...hanya memperburuk keadaan. Mohon maaf atas kata2 saya.
kurang iman nihh orang... jilbab ternyata tidak pengaruh dengan namanya nafsu...
this is i called, being a human...
JELI!
personally prihatin banget dg foto ini, moga2 masyarakat tidak menilai simbul2 agama sebagai agama itu sendiri..berbahaya sekali. fotografernya: no fear.
Sad but True....
Bagus, momentnya. Ungkapkan semua perilaku masyarakat yang tidak sepantasnya. Karena memang fungsi pers sebagai Watchdog... Keep strugle always...
Hm,.....
Warningnyaa passs...
paparazzi
welcome 2 paparazzi club
Generasi muda zaman sekarang
biar foto berbicara..