Oleh: Tri Haryanto (12909) 17 tahun yang lalu
Mendengar kata film scanner, yang terbayang di benak kita adalah sebuah perangkat optik canggih dengan cara kerja rumit, berharga mahal, dan susah dicari (tidak semua toko fotografi menjualnya). Namun, dengan sedikit usaha, sedikit biaya, dan sedikit waktu, ternyata film scanner bisa kita bikin sendiri di rumah dengan material dan peralatan seadanya. Tidak percaya? Simak berita berikut ini.
Oleh: Kresna Sakti Jaya,ksj (10740) 17 tahun yang lalu
S A L U D ! keep creative bro.
Oleh: Marcellino Santoso (8521) 17 tahun yang lalu
@Tri : tak invert (cara anda di halaman 1) koq jadinya nggak warna-warni ya? cuman jadi biru/cyan.... cara ngolah dari 'negative' ke 'positive'nya gimana sih? --EDIT--EDIT-- hehehe... setelah dikasih color balance, hasilnya seperti di bawah.... memang nggak sebagus yg mas Tri bikin, tapi kira2 idenya saya nangkep... maklum, sotosop hasil uji coba doang.... ---
Berikut adalah contoh lain hasil scanning dari scanner bermerk "Prihatin-Scan" ini untuk skin tone model wanita. Gambar paling kiri adalah adalah hasil foto langsung, masih berupa citra negatif. Gambar tengah adalah adalah hasil proses edit Image - Adjustments - Invert. Hasilnya masih jauh dari memuaskan. Nah, gambar kanan adalah hasil akhir setelah diedit lagi dengan fasilitas Contrast dan Brightness, Level, Color Balance, Selective Color. Well, lumayan juga saya rasa....
Oleh: Oktos EL Asywal, oos depok (22334) 17 tahun yang lalu
Nambahin dikit boleh kan mas Tri, Budget ngepas berhasil membuat mas Tri super kreatif hehehehe... masih terkagum2 sama kreatifitasnya... Kapan makan bareng lagi nih?.
Oleh: Salahudin Damar Jaya, Jaya (45223) 17 tahun yang lalu
terima kasih atas artikelnya Mas Haryanto, tapi harusnya namanya bukan scanner tapi alat repro/duplikator , karena cara kerja scanner dan repro/duplikator sangat beda, mengenai convert dari negatif menjadi positif saya pernah sekilas lihat di internet, ada filter plugin di PS (atau mungkin dalam bentuk Action) disitu ada pilihan jenis film negatif dari merek, tipe maupun ISO salam Jaya
Oleh: Noorvan Mardi Prasetyo (15316) 17 tahun yang lalu
wah kreatif ya...thx 4 sharing...
Oleh: Adi Tjahjono (7877) 17 tahun yang lalu
salut mas sama kreatifitasnya:Psalam
Oleh: Bayu Swandhani S, Papz (15215) 17 tahun yang lalu
kreatifitas sering datang dari budget ngepas…. gw setuju sama yg ini... memang gw juga kalo lagi kepepet adaaa ajaa yg bisa dikerjain.. ;)) salut mas... :)
Oleh: Adhidarma, ads. (789) 17 tahun yang lalu
wah bisa bikin filem positif dong... ;))
Oleh: Andi Sopa (47) 17 tahun yang lalu
T o p B g T dech ide-nya ,tetap semangat dan terus berkarya m e r d e k a........
Oleh: Bima Bijak Prasetyo (4218) 17 tahun yang lalu
salut idenya... ada yang dah nyoba pake kamera poket digital blom, hasilnya gmana?
Oleh: Agra Dipoardhi (1266) 17 tahun yang lalu
Permisi.. minta pendapat nya ya.. setelah lihat thread ini, saya cari harga film scanner. CANON CanoScan FS4000US 400 DPI (kalau benar ini film scanner yg dimaksud mas Tri) di bhinneka-dot-com harganya Rp. 5.718.750 kemudian itung2an saya mengenai harga gear eksekusinya sesuai dengan listnya mas Tri dan saya tambahi sedikit : 1. Kamera DSLR merk C***N Body Only (untuk mendapatkan hasil maksimal) : Rp. 5.850.000 2. Lensa Macro 1:1 merk T****N 90mm (untuk mendapatkan rasio pembesaran 1:1) : Rp. 3.450.000 3. Tripod : Rp. 250.000 4. Harga BEP per shutter count (saya hitung karena ada gosip yg menyebutkan DSLR diatas kalau sudah 20.000 shutter harus diservis dg harga Rp. 1.250.000) Rp. 62.5 x 20.000 shutter = Rp. 1.250.000 Total : Rp. 10.800.000 perbandingan scan vs kamera film scanner : Rp. 5.718.750 gear eksekusi : Rp. 10.800.000 bgmn menurut mas Tri? apakah perhitungan saya terlalu mahal? atau malah lebih murah film scanner untuk jangka waktu panjangnya? no hard feeling ya.. saya hanya menyampaikan pemikiran saya yg mungkin agak nyleneh.. terima kasih mas :D
Oleh: Iwan Samuel (91200) 17 tahun yang lalu
Mas Agra, Hitungan anda untuk gear eksekusi adalah hitungan buat orang yg belum punya kamera dan lensa ... otomatis total investasi jadi membengkak karena harus beli kamera dan lensa lagi. Sedangkan alternatif yg disodorkan oleh Mas Tri ke kalangan fn yg notabene anggotanya adalah fotografer-fotografer semua baik yg hobby maupun yg profesional (umumnya sudah punya kamera dan lensa) .. Nah daripada harus mengeluarkan uang 5 jutaan lagi untuk mengkonversi film negatif ke digital, maka dengan keluar biaya tidak sampe 100rb sudah bisa mengkonversi film negatif ke digital ... kalo udah gini terasa kan murahnya ;) ... Mas Tri : Salut mas atas idenya .... sekalian mau tanya, kalau lampu bohlam yg bersinar kemerahan kita ganti dengan lampu halogen (memang sih lebih mahal ... tapi masih lebih murah dari scanner beneran) ... yg sinarnya putih, apakah hasilnya bisa lebih mendekati hasil scanner beneran yg biasanya juga menggunakan lampu yg mempunyai sinar putih :-?
@ Iwan Samuel : mungkin untuk yg punya negatif dari foto2 lama, yg cuma pake beberapa kali ya pak iwan.. saya mikir emang untuk yg terusan repro2 gitu :D btw saya juga punya negatif foto lama.. mau coba juga ah.. :)
Oleh: Abdul Kadir (1553) 17 tahun yang lalu
Weits... Creative juga niy... Coba aahhh... Banyak stock SLR jebot yg blom ke Scan niy...
Oleh: Ryan Widi Saputra (661) 17 tahun yang lalu
Yup aku dah pernah nyoba juga, beberapa hari lalu, tapi pake pocket Canon A430, hasilnya nggak memuaskan, karena yg tajem tengahnya aja. Sori nggak tak post karena jelek, Aslinya sih punya canon 8400f, dulu beli karena karena belum punya DSLR. Hasilnya lumayan tapi nggak maksimal sih, trus aku modif sendiri mulai dari membuang filter, mengkalibrasi lensanya lagi, lampu IR, merubah posisi lampu, hasilnya, sangat mencengangkan. Akhirnya sampe sekarang nggak beli DSLR deh, masih mahal banget kalo cuman buat hoby-belinya Pocket aja.
Oleh: Yudistira Ardhana (25277) 17 tahun yang lalu
wowww................manteb banget..........................
Oleh: Andri Wibowo (5468) 17 tahun yang lalu
untuk negatif B/W gimana hasilnya mas Tri? Sudah pernah eksperimenkah?
Oleh: Yus Prinandy (6041) 17 tahun yang lalu
salut aku padamu mas.... anda layak dapat penghargaan upkarti neh... jadi pengen nyoba eksperimen ini pada hasil foto "rontgen" ku..... gimana hasilnya kira kira ya.... (wah musti pake kardus kulkas atau pake kaca jendela rumah kali ya mas....) he he he wess pokoke ditunggu produk barunya dari Prihatin Corp. nya
Oleh: Rinto Rachman (2136) 17 tahun yang lalu
ediannn tenan, mas. koq bisa gitu loh. saluutt banget, om...
Oleh: robbi Ronald (3) 17 tahun yang lalu
wah ide dan solusi yang menarik sekali.. hebat2... anda dapat ide tersebut dari mana?? memang kita diindonesia harus punya ide yang lebih murah heheheh biasa ekonomi sulit kemauan besar hehehe
Oleh: Raiyani Muharramah (67293) 17 tahun yang lalu
salut banget untuk kreatifitasnya mas, salut salut, hasilnya juga bagus
Dear all, Thanks atas tanggapan rekan-rekan. Menanggapi tanggapan dari Mas Agra, iya emang betul yang disampaikan Mas Iwan Samuel, scanner versi prihatin ini memang ditujukan bagi rekan-rekan yang udah punya DSLR. Jadi, mestinya ya nggak rugi sama sekali. Toh, DSLR yang sudah dimiliki tetap bisa dipakai untuk keperluan motret seperti biasa. Sedangkan kalok kita mbeli scanner, si scanner ini nggak bisa dipakai buat motret...ya nggak?
Masih dengan semangat memperpanjang masa kejayaan film, sebuah "Prihatin Scan" edisi elite saya bikin belum lama ini. Fungsinya persis sama dengan edisi kardus, cuman penampilannya lebih keren (at least di mata saya), he-he-he...
Oleh: Herry Susanto (215) 17 tahun yang lalu
Wah, yang baru ini kelihatannya lebih keren om. Bikin dari triplek ya?