Oleh: Irwan Karim (34744) 18 tahun yang lalu
Rekan-2 FNers, Torosiaje adalah sebuah desa di kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, yang cukup 'unik' karena semua fasilitasnya, baik rumah, jalan, mesjid, tempat olahraga, sekolah, jalan... dll semuanya dibangun diatas air laut..dan semunya menggunakan tiang kayu... termasuk jalan loh.... Penduduk desa ini dikenal dengan sebutan 'Suku Bajau'. Desa yang terbagi dua dusun ini dihuni lebih dari 300KK dengan jumlah penduduk mencapai 1000 jiwa. Satu-satunya alat transportasi untuk mencapai desa ini adalah perahu. So... segala hal yang lebih besar dari perahu harus rela di parkir didaratan. Oleh penduduk lokal perahu-2 angkutannya di sebut 'ojek'. Sebutan ini sempat bikin kami terkecoh.... karena kami sebelumnya tidak menyangka kalau desa itu benar-2 terpisah dari daratan....sehingga ojek yang mereka tawarkan ke kami, awalnya kami kira adalah sepeda motor... Rombongan yang nekat menembus gelap hutan-hutan bakau diatas perahu dengan kapasitas 15 orang ini terdiri dari : Ibu Ani Sekarningsih, Bpk. Bakri Arbie (Anggota FN yang blon pernah upload foto--- wakk di ralat.. ternyata hari ini beliau upload.. kompor saya berhasil horeee hhehehhe) dari FN Jakarta serta Abas Karim, Bobby Alpiah, Irawan M.A.Saleh, saya sendiri Irwan Karim, dan Zulkifly 'Kibor' Yusuf dari FN Gorontalo. Plus tambahan rombongan penggembira non FN, Ibu Non (Pemerhati Pendidikan Anak, yang akhirnya jadi model dadakan), Bung Laks & Bung Ris yang ngedrive kami sepanjang 400 km dari Gorontalo. Dan seperti biasa... saya akan kenalkan nih foto keluarga berikut ... Depan ki ka: Ibu Ani & Hj. Tjong Yapanto (Pemilik Cottage di Torosiaje) Baris Ke-2 ki ka: Bobby (Pake Topi), Bpk. Bakri Arbie (Kacamata), Tante Non , Abas, Bung Jek (The Guide). Baris paling belakang ki ka : Laks, Ris, Irawan 'Endut' Saleh, Saya sendiri Irwan Karim, dan The Kid Boat Driver, Irfan... Nyang Motret : Kibor
Oleh: Budi Hermawan (83646) 18 tahun yang lalu
Pak Iwan fotonya dong sharing :D
Si Boby, katanya nenek moyangnya pelaut... tapi koq naek perahu sampe ketakutan gitu, untung deh kayu perahunya kuat... jadi ngga sampe diremukin ama pegagan si Boby.. wakakkakak tapi saya juga sebenarnya ketakutan loh.. abisnya yang paling depan aja (saat saya motret posisinya di belakang) ... orangnya ngga keliatan... dan .... torosiaje yang katanya cuman 5 menit dari darat... hiiiii tidak keliatan sama sekali dari tempat kami start... .. yang ada hanya kerlap kerlip bintang di langit... dan HITAMMMM ....
Hasil jepretan iseng ..Om Bakri, katanya sih.. siapa tau nongol anaconda.. jadi ada dokumennya sebelum memangsa kita hahhahahha
Rekaman-2 lainnya nanti akan diposting oleh rekan-2 FNers Gorontalo yang saat ini masih pada pingsan... krn perjalanan yang cukup meng'asyik'kan.... posting dari saya masih terbatas nih.. cuman karena tugas dan kewajiban... walaupun masih pegel-2 tapi HARUS masukin laporan malam ini :d tapi suwer.... ke Torosiaje memang asyik banget... kedamaian yang di suguhkannya seperti di foto dibawah benar-2 menghapuskan ketakukan sebelumnya...jadi mas Budi... sabar yah... hehehhe kalo di daratan, anak-2 kecil peliharaannya kucing, kelinci, ayam... bebek..... maka di torosiaje hehehe anak-2nya pelihara anak-2 hiu di kolong rumah... heheheh.... Insya Allah besok pagi deh yah... dah nguantukk... .....
Oleh: Alexander Mogi (26387) 18 tahun yang lalu
mas Irwan...kumpul bareng FN Manado dunk...hehe ntar kita hunting bareng2.. :D
Siap..... hehehe kapan ??? Kami rencananya masih mo bikin seri ke #2 ke Torosiaje, soalnya ndak cukup sehari ....suwer..Nonton latihan gerak jalan aja udah setengah jam ....jadi.....banyak yang masih terlewatkan... cuman karena Ibu Ani harus balik ke Jakarta, dan kami-2 udah terlanjur terima order... so.. dengan berat hati harus cuman sehari di Torosiaje....
Sep2!! kapan aja..terserah waktunya mas Irwan.. klo jadi datang, tinggal hub saya aja... :D bawa model juga boleh.. hahaha
Oleh: Zulkifli Yusuf, KiBoR (49424) 18 tahun yang lalu
Perjalanan Dari Kota Gorontalo menuju torosiaje perjalan kami tempuh dengan santai, karena kami harus singgah di dibeberapa tempat dengan suguhan view landscape yang cakep tanpa harus menunggu golden hour untuk memotretnya. Perhentian pertama kami adalah rumah makan terapung di Tilamuta untuk makan siang dengan menu utama ikan bakar. Semua langsung action dengan camera masing-2 karena lokasi rumah makan tersebut menyuguhkan view laut yang cantik. Perhentian kedua di tanjakan hati-hati dan dilanjutkan dengan menyusuri pantai Boalemo yang memiliki pasir putih serta deretan pohon pinus. Perhentian berikutnya di pantai Bumbulan yang memiliki panorama yang mirip dengan pantai sebelumnya. Setelah itu kami tanjap gas dengan harapan bisa sampai di Torosiaje sebelum gelap, ternyata di Marisa ibu kota Kab. Pohuwato jalan utama macet karena dipakai untuk lomba gerak jalan 17an, jadi malah hunting snaphot di jalanan.
Eksperimen (bikin foto seperti IR) Beruntung kami jalan dengan Ibu Ani Sekarningsih yang bawa kamera IR, banyak pengalaman dan informasi baru yang kami dapatkan. Setelah preview beberapa foto serta penjelasannya, eh saya malah lupa motret lanskep yang keren-2 itu dan asik sendiri eksperimen, sepanjang perjalanan sibuk motret dari balik kaca mobil, hasilnya entah bisa diebut InfraRed atau InfraGreen, perlu penjelasan dari para pakar IR nih.
The Hidden Paradise Torosiaje seperti 'the hidden paradise' dari darat tidak keliatan sama sekali (apalagi malam) dari laut jauh hanya keliatan atapnya saja. yang menarik bagi saya kehidupan penduduknya, mereka hidup normal layaknya orang di daratan. bayangkan saja segala fasilitas umum tersedia, mulai dari jalan, mesjid, aula, lapangan batminton, kantor lurah, penginapan, warung yang lengkap, puskesmas keliling, fasilitas air tawar, listrik, untuk komunikasi mereka menggunakan HP. Lingkungannya begitu bersih karena setiap rumah memiliki septic tank. Tidak ada nyamuk, serangga, sampah, polusi asap hanya dari asap rokok. Pendidikan dasar sudah berjalan walaupun muridnya lebih banyak perempuan daripada laki-2, menurut kepala sekolah hal ini karena kebanyakan anak laki-2 ikut orang tuanya melaut. Agenda hunting pun diisi dengan sosialisasi pendidikan oleh Ibu Non, Pak Bakri dan Ibu Ani. Waktu ke sekolah Ibu Ani kaget "surprise aku menjumpai secuil daratan disini". ternyata itu hanya karang yang ditimbun untuk mendirikan gedung sekolah. Disekitarnya ada puluhan kambing peliharaan, kambingnya minum air asin dan suka ngiler kalo ngelihat jauh kedaratan yang daunnya hijjjauuuu. Selain kambing ternyata orang bajo punya peliharaan favorit yang punya nilai ekonomis tinggi yaitu Lobster dan Anak Hiu yang kelihatannya ganas tuh heheheh
Oleh: Irawan, Ndut (16845) 18 tahun yang lalu
Ini pertama kali aku hunting bareng sama "guru" dan "master" FN. walalupun belum punya kamera aku ikut dan mau belajar dari mereka. tempatnya jauh sekitar 400an Km, selama perjalanan aku ngga tau musti apa palingan sama si Ris (Driver1 kita pake 2 mobil) dengerin musik dan ngobrol. kalau temen yang lain wah ada yang eksperimen ada yang otak atik kamera ada yang diskusi jepretan wah binggung sama istilah2x yang ku dengar seperti angel, IR dll. akhirnya aku dapat pinjeman kamera dari Bobby D70 lho.... tepatnya di pantai bumbulan (Paguat-Boalemo) wah seneng banget dipinjemin karena profesional seperti itu. bawaannya jepret terus, ada sapi jepret, ada cewek jepret, ada burung jepret pokoknya jepret jepret dan jepret. aku berterimah kasih kepada temen temen FN gorontalo dan Ibu Ani Sekarningsih yang memberikan semangat kepada saya untuk belajar dan terus belajar. wah torosiaje emang mantep naik perahu malem hari serba item liatnya cuma ke bintang dan pikiran aku cuma kalau terbalik aja ini perahu :)) dan aku akan selalu tunggu lagi hunting - hunting berikutnya guys,... ur are my ispiration. Sukses FN Gorontalo !!!
Oleh: Ani Sekarningsih (70437) 18 tahun yang lalu
Wah... yang ahli komputer< Irawan MA Saleh langsung memamerkan photo-photonya. Keren deh. Kawans, tak henti-hentinya aku ingin mengucapkan terimakasih atas kesempatan emas, hunting ke Torosiaje, Sungguh aku menyesal cuma menginap semalam, mengingat ada tugas-tugas lain. Lain kali kita akan bikin lebih seru dari ini ya. Makan bareng, tidur bertumpuk-tumpuk bareng, ya ngerumpi.... cewek-cewek bening.... Kalian jadi jengah karena ada kami ya? Pulang dari Torosiaje aku diare semaleman. Kayaknya perutku beriontak makan bubur jagung dengan sambal terasi yang sedap di Marisa Aku belum upload hasilku ya.... Sabar dulu. Baru nyampe, nih. Koranku teriak-teriak pula, karena ada tugasku yang kececer dan aku harus selesaikan malam ini.... Terimakasih.... terimakasih atas kebersamaaanya ya....
Motret Ngga Motret... Yang Penting Makan.. Kalo selama di Torosiaje susah cari yang bening ya bu... saya cuman dapet yang bening justru yang di mangkuk itu bu hehehehhe
Dia adalah seseorang yang selalu merendah. Tetapi dia adalah peraih beberapa Award dalam beberapa pertandingan seni grafis. Kini dia adalah seorang "suhu" andalan dalam dunia fotografi bagi pecinta dunia foto di Gorontalo. Ini dia: Zulkifli Yusuf, atau akrab dipanggil KIBOR. Seorang sahabat yang berhati hangat.
Beginilah suasana di suatu perhentian untuk makan siang di sebuah warteg. Yang sedang menunjuk-nunjuk a la bapak guru, panggilan akrabnya Iroe. Nama kerennya Irwan Karim. Dialah penggerak peserta FN Gorontalo. Di kanannya adalah fotografer pendatang baru: Irawan, yang rupanya sedang mendapatkan petunjuk-petunjuk dan beberapa tips bagaimana cara motret supaya bisa meraih FPE.
hari ini (15 menit) lagi aku mau sama "Guru" kibor ke pantai bumbulan part #2. kebetulan ada acara untuk dealer PT. FIF Cabang Gorontalo. Kita mau Hunting lagi ah !!! belajar dan belajar sama "Guru", tapi sayang temen lain ngga bisa ikut (Irwan, Bobby, Abas) mereka ada pekerjaan hanya aku dan "Guru" aja yang melakukan ekspedisi. Padalan banyak model yang ikut lho (Crew FIF) cakep cakep.:)
Maksute? Cewek-cewek bening buat dikurbankan menjadi model ya? Ati-ati lho, kejebak... Selamat berhunting deh. Bikin ngiri aza, ihhhh....
Irawan yang imut-imut dalam IR
Oleh: Nyoman Bayu Yudianala (306179) 18 tahun yang lalu
Suku Bajau dan lingkungannya yang unik... nampaknya sangat menantang untuk dikunjungi suatu saat... merekam kehidupan dan penduduknya... Salam buat Ibu Ani Sekarningsih dan mas Kibor serta FN-ers Gorontalo yang lain... Silakan dilanjutkan foto-fotonya... kayaknya bakalan asyik banget mengikutinya... ;)
Mo ngikut jejak apa mo pinjem IR ........ ??? wekekekekke
FPE Angle dan Position Inilah moment-2 saat kibor dapat foto yang jadi FPE hari ini... sempat diabadikan oleh adik saya Abas... ternyata untuk menghasilkan gambar yang sempurna disamping pengukuran yang tepat... feeling, pemilihan posisi juga sangat menentukan... itu kalo saya membandingkan hasil-2 foto saya dan bung kibor.... jauh yah... hehehhehehe tapi semoga bermanfaat deh bagi rekan-2 ....FN-ers... Cat : Kibor yang naik di pager... Tambahan : Nanti di tempeli Sticker kan di Pagar itu ??? Don't Take Picture from this Angle, it's owned by FNers Gorontalo >:D
Whoalah.... pantesan FPE... Art of seeing-nya Kibor memang patut diakui. Untung gak patah pagarnya. Terbayang kalau patah Kibor langsung nyemplung ke laut.... Kunci atau tips ART OF SEEING ini yang perlu didalami oleh kita.
Pawai itu begitu panjang dan banyak jumlah pesertanya, dan kendaraan kita ditahan Pak Polisi bernama Nusi ini. Tante Non gak sabaran, turun dari kendaraan dan mendekati Pak Polisi, berusaha merayu dan bernegosiasi, agar kendaraan kita dapat diizinkan meneruskan perjalanan ke Torosiaje. Saking khawatirnya kemalaman di jalan. Gara-gara peristiwa ini, kendaraan yang kutumpangi lupa beli bensin di Marisa, dan terpaksa berhenti di Popayato mencari-cari tempat bensin...
Oleh: Bakri Arbie (638) 18 tahun yang lalu
Pompa bensin primitif di Popayato
Beginilah suasana dalam perahu sempit, menembus malam menuju perkampungan apung TOROSIAJE, Bung Irwan Karim tetap siaga mwnangkap setiap peristiwa kepanikan penumpang karena goyangan perahu yang sempit.