Oleh: M Ade Multazam (2840) 18 tahun yang lalu
Rekan-rekan FN ysh, Pada forum ini, saya mengajak rekans terutama yg lebih senior untuk coba mngingat dan merasakan pergeseran minat apresiasi FNers thd suatu hasil karya Fotografi. Waktu saya mulai gabung FN tahun 2003, hasil karya yang terpilih jadi FPE banyak yang bermuatan skill/teknik fotografi tinggi/sulit. Selain foto bertema Landscape/Natural dan Model/Wanita, saat itu byk foto yg bertema snapshot, panning, still life, dan macro yg bisa jadi FPE. Mungkin rekans masih ingat karya-karya si "Ratu Panning" Linda P atau Mr Irwansyah dg karya Macro-nya. Hampir semua foto FPE saat itu jarang tersentuh olah digital kecuali hanya masalah crop, contrast, & saturation. Jangan harap foto yng byk olahan digital akan dinilai baik, pasti akan dikritik ini bukan fotografi-lah atau udah Grphic design-lah, etc. Kemudian FN jg pernah mengalami masa yg sedikit kelabu, yaitu saat ada sebagian member yg coba mengumbar nilai satu sama lain untuk mendapatkan FPE, walaupun foto yg bersangkutan secara belum layak jadi FPE. Alhamdulillah akhirnya Admin FPE punya Nice Solution buat Solve this Problem. Memasuki pertengahan 2005 sampai skrg, muncul kecenderungan foto olah digital mulai banyak bahkan dominan diapresiasi, walaupun kadang temanya gak dimasukin "Olah Digital". Hasil karya seorang RDP mulai bisa diapresiasi oleh member FN (termasuk saya he....he..he..). Foto-foto yg bermuatan teknik tinggi mulai kurang diminati. Sudah jarang ada foto Snapshot/Macro/Panning tanpa OlDig yang bisa jadi FPE kecuali ada muatan "Wanita Sexy". Apakah ini metamorfosis selera Photography => Graphic Design ? Siapakah yg harusnya mendrive komunitas ini ? Admin ? Member ? atau para Profesional ? Mohon input atau tanggapan dari Rekans FN sekalian. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Oleh: Jakop Iskandar (11668) 18 tahun yang lalu
Saya sangat setuju memang ada pergeseran. Foto2 yang fine art malah paling sedikit nilainya dan jarang dilihat. Saat ini pergeseran memang ke arah mata (apa yang WOW di mata), bukan lagi citarasa dan seni. Dan sesuatu yang sifatnya temporer. Dalam arti mode paling muthakhir adalah IR photography dgn camdig difilter atau diobok2 sensornya. Jadi apa aja di jepret IR dan alhasil memang nampak extraordinary tapi tren tsb mungkin bersiftat temporer. Suatu saat nanti ada mode baru dalam fotografi dan pasti yang lain akan menyusul. Pergeseran ke Graphic Design ngak bisa dicegah. Ingat berapa Universitas di seluruh Indonesia atau kota2 besar yg mempunyai fakultas Desain Graphis. Oleh karena Design yg diajarkan bersifat POP (lihat aja desain2 iklan di koran), ngak heran cepat sekali merebut perhatian para fotografer.
Oleh: Anton Wijaya (15238) 18 tahun yang lalu
Liat-liat foto di FN yang udah pada oldig, saya juga keracunan oldig :)) Iya ya ini tempat fotografi ato Design grafis ya?? Kembali ke Khitah ah. Eit belum sepenuhnya lho. masil level, filter, usm dll dsb
Oleh: Jimy Rustandi, JIMO (3803) 18 tahun yang lalu
desain grafis dan fotografi jelas beda......design grafis gak harus pake unsur foto juga bisa jadi desain. olah vektor misalnya....tp olah digital ( fotografi ) tentunya harus berangkat dari source fotografi langsung..dan kemudian diolah melalui software.....yg kemudian menjadi fotografi yg diolah digital..hasilnya tentu sangat digitally bgt...mungkin dari situ kita bisa memahami perbedaan yg sangat signifikan antara desain grafis dan fotografi...mungkin bukan DESAIN GRAFIS kali mas tapi DIGITAL IMAGING (DI) salam-JIMO
Oleh: Ahmad Syafiq, Syafiq (39799) 18 tahun yang lalu
Satu-satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri...Things change and sh*t happens, kata seorang teman yang ngefans sama Murphy's Law :) Om Andri Irawan, Billitone hunting lagi dong yukk ahhh... 80% FPE hwahahaha :))
