Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  FNU Brawijaya (4664)    19 tahun yang lalu

  0 

Disclaimer: Ini hanya pandangan dari seorang amatur dan pengguna kamera kelas amatur pula.

Di forum Nikon di Fotografer.net sempet ada yang ngotot bahwa Canon 1Ds mark II tidak bisa dibandingkan dengan Nikon D2x. Alasannya karena perbedaan harga yang menonjol yaitu $5000 melawan $8000. Rasanya ini alasan yg kurang tepat. Dulu Canon mengeluarkan Rebel Digital harganya cuma 65% harga pasaran. Selain itu, alasan lain adalah ukuran sensor yang berbeda. Ini juga alasan yang kurang tepat. Ya salah sendiri kalau mau bikin sensor besar. Ukuran sensor tidak mengindikasikan kualitas dan sensitivitas terhadap gambar. Selain itu jumlah pixel dalam satu sensor juga tidak berbanding lurus dengan kualitas. Ini semua adalah bagian dari strategi untuk mendapatkan gambar bagus. Jadi satu-satunya kriteria yang benar tentunya adalah gambar yang bagus. Kalaupun saya bisa desain sensornya cukup 1x1mm atau 5x5cm, asalkan hasilnya outstanding, tentu tidak jadi masalah.

Kalau sudah bicara merk, orang cenderung ngotot untuk mempertahankan diri bahwa merknya paling bagus. Kelihatannya ini sudah sifat manusia untuk mempertahankan diri bahwa keputusan yg diambil sudah sesuai dengan banyak kriteria. Setelah itu lupa kriterianya apa... huahaha.... Tentu saja saya juga bagian dari itu, cuma karena statusnya student miskin, maka rasio mendapatkan posisi nomor satu. Status oriented tidak laku dalam kamus saya.

Karena disuruh (mungkin tepatnya ditantangin) nyobain dulu oleh Mas Rendra dan Mas Jeber, terpaksa saya sempatkan nengok-nengok ke B&H. Kebetulan mesti jemput mertua ke JFK, sekalian saja turun ke bawah. Janji memang berat, jadi walaupun artinya mesti keluar $100 buat parkir (parkir gratis kalau belanja minimum segitu atau bayar $12 di tempat parkir yg lumayan jauh), ya 'terpaksa' dengan senang hati saya lakonin.

Berat:
Hasil dari pegang-pegang dan nyoba di ruangan, D2x + 70-200VR langsung serasa at home. Berat masih ok lah. Rasanya sama saja dengan N90s+MB10 grip, atau dengan F100+MB15 grip. Sementara itu Canon berat banget..... Memang dalam kondisi kosong mestinya beda 100g (itu juga sudah besar sih), tapi pemilihan jenis batere yang bikin Canon berat banget. Serasa pegang kamera yang ditempelin batere Quantum..... itu lho yg ditaruh di bawah kamera.... Walaupun saya sendiri penganut paham makin berat makin baik, tapi rasanya ada batasnya deh.... Ini sih bakalan bikin leher salah urat melulu.

Untuk perbandingan kamera:

  • Nikon N90s = 26.6 oz (754g tidak pakai grip)
  • Nikon F100 = 27.7 oz (785g tidak pakai grip)
  • Nikon F5 = 42.7 oz (1210g)
  • Nikon F6 = 34.4 oz (975g nggak pakai grip)
  • Nikon D70 = 19 oz (595g)
  • Nikon D2x = 2.4 lbs (1100g)
  • Canon 1Ds Mk2 = 42.9 oz. (1215g) belum pakai batere dan baterenya berat karena NiMH yaitu sampai 1500g
Untuk lensanya:
  • Nikon 70-200mm VR = 3.20 lb (1.5 kg)
  • Canon 70-200mm = 3.5 lb with tripod collar</span>
Terlihat walaupun lensa Nikon lebih ringan tetapi tidak berbeda jauh. Artinya memang kamera 1DsMk2 lebih berat jauh...

Autofocus:

Nikon autofocusnya luar biasa. Cepat sekali nge-lock sasaran, dan nggak pernah nge-hunt, tepat sasaran. Sebaliknya di Canon, walaupun kecepatan autofocus juga cepat, beberapa kali nggak kena sasaran. Apakah hanya kamera ini atau bagaimana, saya kurang tahu. Ini di dalam ruangan, kurang tahu kalau di luar ruangan, dan kecepatan tinggi. Biasanya Canon AF-nya impresif, lebih baik dikit dari Nikon. Yang jelas, untuk dalam ruangan, Nikon D2x saya rasa lebih responsif. Bagaimana bandingannya dengan D70? Keduanya lebih cepat, tapi nggak 5 kali atau 8 kali lebih cepat.....:)) Mungkin 30-40 persen lebih cepat....

Autofocus AFS atau USM:
Teknologi AFS di kamera D2x lebih baik daripada teknologi USM di 1DsMk2. Lebih nggak bersuara. Tidak beda jauh.

VR atau IS:

Nggak mencoba.

Kualitas gambar:

Ini yang paling penting.... Di ISO 3200, kualitas gambar dari Canon luar biasa sekali. Perbedaan kehalusan butiran dengan D70 pada ISO 1600 lumayan jauh. Impresif! Bagaimana dengan Nikon? Ini yang jadi masalah. Saya nggak punya Nikon Capture, sementara Photoshop tidak bisa membuka dengan benar. Hasilnya kasar banget butirannya. Selain itu JPEG format yang juga diambil kasar bener. Oya, di D2x, tidak secara tegas disebut ISO 3200, tetapi ISO H-2, yang konon sama dengan 3200.

Sebetulnya hal ini mudah sekali dilakukan. Asal ada akses, pilih lokasi, taruh di tripod dengan jarak sedekat-dekatnya sudah beres. Saya mikirnya pakai lateral arm dari Manfrotto (Bogen) dan double head... sudah beres. Bjorn menemukan bahwa Nikon D2x lebih baik hasilnya. Biasanya penggemar Canon paling seneng kalau bisa mengalahkan kualitas gambar Nikon. Karena nggak ada kabar beritanya alias sepi-sepi aja, artinya memang D2x lebih baik seperti hasil dari Bjorn. Sayang PS nggak bisa buka dengan baik gambar dari D2x......:((

Dua foto pertama adalah hasil dari Canon dengan ISO 3200, sedangkan yg di bawah dari Nikon D70 ISO 1600 dengan harga 1/8-nya. Hasil dari D2x tidak bisa saya ubah menjadi JPG akibat ketidakmauan Photoshop untuk membuat program untuk membukanya dg benar.

Oya, saya pura-pura bingung mau pindah sistem.... saya tanya tuh si bapak yg baik hati.... apa opini anda yg jujur aja... Jawabnya sambil tunjuk C... ini big investment... semua r&d ke sensor... bodi dll sih sama saja. Sulit bikin sensornya... katanya. Saya paksa lagi... saya picky dengan kamera, eh pura-puranya.... Jawabnya hanya kalau kamu butuh full size format aja... Saya jawab... lho lensa yg setaraf zoom format SLR film sudah ada kok. Jawabnya, lha kamu sudah jawab sendiri. ...Ooooo oke saya ngerti.

Kembali ke perbandingan, waktu saya cuma compare ISO tinggi, si bapaknya komentar it's not good to compare based on high ISO. Ya memang benar point dia. Kita harus secara total membandingkannya. Kalau untuk foto malam, dan ingin tidak pakai flash, 1DsMk2 menang mas. Emang betul foto ISO 3200 punya Canon sangat impresif. Tapi apa iya ingin begitu terus? Begitu pakai flash, we are in a completely different game. Paling pakai ISO 400 paling tinggi (for what? Hemat batere?)..... Oke saya stop di sini sebelum temen yg nggak familiar hubungan flash, DOF, ISO, dan kebutuhan batere protes...:D

Kalau saya ya.... lebih seneng tele dan outdoor. Jarang pakai flash, dan jarang pakai wide angle. Waktu pakai film, 20-35mm saya pakai kurang dari 1% penggunaan. Memakai 24mm aja sudah kesulitan, apalagi pakai 20mm menfoto orang, aduh... pusing. Jadi 28mm adalah lensa terlebar yg paling comfortable (artinya 18mm di lensa DX).

Errata: Major mistake: dari pencerahan Mas Irwans, distorsi wajah pada 20-35mm lensa lensa film tetap terjadi. Artinya 50mm lensa film tetap memberikan gambar normal pada pada bidang gambar DSLR (tidak berubah menjadi lensa tele 75mm).

Nah dengan kondisi itu, D2x menang kemana-mana. Makin besar sensor makin baik tapi nggak linear mas. Tergantung siapa yg bikin sensor dan pixel (oke image processing dihapus dulu deh). Silakan artikelnya Bjorn dan yg saya beri di thread lain dibaca berulang-ulang. Biar kita benar-benar paham masalahnya. Menurut saya di banyak kriteria D2x menang ya....

Kesimpulan: Jadi D2x Bagus untuk apa?

Untuk Indoor

Sebelum bicara tentang D2x, ijinkan bicara tentang manfaat sensor besar di 1DsMk2 dan nilai positifnya. Keuntungan dari berkurangnya noise sudah didemonstrasikan oleh 1DsMk2 dengan baik. Sebetulnya image processing dapat menurunkan noise, dan D2x punya fasilitas itu. Bagaimanapun juga kita harus akui, dengan sensor besar dan spatial resolution yg lebih kecil, 1DsMk2 membuktikan noise yg dihasilkan lebih rendah. Lalu apa implikasinya untuk kita dalam menfoto? Ya jelas kalau mau foto indoor, kita pilih ISO tinggi, lalu karena noise lebih rendah kita bisa cetak di ukuran lebih besar. That's it folks!

Kalau pakai flash gimana? Ya tadi... kita bakal pakai ISO rendah kan? Lensa 18-70 atau 18-55/2.8 ada kan? So what? Artinya kita nggak perlu ribut soal noise... Artinya kita bisa cetak di ukuran yg besar juga.

Untuk Outdoor

Keperluan outdoor ada 2, yaitu suasana terang, dan remang-remang. Untuk terang, misal untuk yg hobi moto burung, maka keperluan lensa panjang lebih besar. Secara hipotesis, maka magnification 1.5x pada D2x memberi keuntungan luar biasa pada fotografer yg tidak mampu beli lensa besar. Spatial resolution pada D2x juga menghasilkan detail lebih baik daripada 1DsMk2. Artinya spatial resolution dapat mengalahkan keunggulan komparatif besarnya sensor. Di sini Bjorn sudah membuktikan hal ini, dan dengan melihat tata cara risetnya, sudah acceptable caranya.

Errata: Major mistake dalam pengertian crop vs. magnification pula.... Kita tetap harus beli lensa besar untuk mencapai burung dengan jarak 100 meter misalnya. Tidak saya hapus untuk pengertian teman-teman supaya nggak ikut salah seperti saya. Jadi kelebihan D2x "hanya" pada spatial resolution, tidak dua buah spt di atas.

Bagaimana bila hypotetically kita ingin jadi paparazzi mengejar Britney Spears sedang berjemur di pantai? Jelas ini sama kasusnya dengan yg di atas. Kalau sedang bercengkerama dg her hubbuy di pinggir kolam renang di rumahnya waktu malam? Mungkin 1DsMk2 lebih baik.... asal lensanya dapat menjangkau. Kalau tidak dapat menjangkau, tentu D2x lebih enak biarpun noise relatif lebih tinggi.

Errata: Another major mistake dalam pengertian crop vs. magnification pula.... Jangkauan lensa tidak berubah. Tegasnya, kalau mau ngintip Britney lagi makan malam, 1DsMk2 lebih baik karena kita akan pakai ISO tinggi.

Bagaimana buat yg senang makro? Saya sejauh ini cuma menfoto bunga. Bukaannya paling kecil f/22, dan speed nggak pernah lebih lambat dari 1 detik. Lha ISO-nya gimana? ISO tentu yang paling rendah dong. Artinya apa? Artinya sensor besar kurang berguna, dan spatial resolution lebih berguna. Selain itu working distance lebih jauh, nggak perlu lagi pakai lensa 50mm dibalik untuk menambah magnification. Nggak perlu lagi pakai close-up lens. Ini untuk fotografer yg tidak mau beli lensa makro. Kalau yg punya lensa makro? Untuk Nikonian, nggak perlu beli makro 180mm, tapi cukup 105mm sudah sama efeknya dengan 155mm. Apa masih kurang sih working distance segitu? Buat pengguna 1DsMk2 untuk mendapatkan working distance segitu harus beli 180mm... mahal nek.

Errata: Nope, Mas Irwans benar. Working distance nggak berubah. This is kind of embarassing.... Lensa 60mm dan 105mm tetap punya 1:1 magnification, tetapi hasil cuma di-crop. Wrong conclusion.... tidak saya hapus untuk pembelajaran teman-teman yg lain.

The mother of all conclusions

  • Sekali lagi saya orang yg terbatas dananya, dan perlu usaha luar biasa untuk mempunyai. Jadi value kedua kamera ini cukup kecil. Untuk yang tidak punya masalah dengan budget, sudah barang tentu ambillah D2x atau 1DsMk2.
  • Untuk Nikonian dan punya budget cukup, tentu silakan beli. Kalau belum punya lensa bagus? Ya jangan beli... mending beli lensa. Kamera datang dan pergi, lensa akan tetap menantimu...:D
  • Untuk Canonian, kalau punya uang ya beli aja.... atau beli rumah mungil untuk saudara....:))
  • Untuk Canonian yang belum punya lensa lengkap? Please don't buy this super overpriced product, tapi belilah lensa selengkap-lengkapnya. Dalam satu tahun pasti nggak ada kamera harga $8000 ke atas.
  • Untuk yang belum punya kamera DSLR, nah ini masalah selera dan sangat subjektif. Di sini saya bener-bener kehilangan objektivitas sama sekali dan menyarankan Nikon. Buy Nikon, and you will be different from your friends without sacrifying too much flexibility, quality and money.
  • Kalau ingin bener-bener beda? Beli Rolley, Leica, atau rendah-rendahnya Contax lah...:)). Nggak bakal ada Nikonian atau Canonian ngoceh ke sana kemari (kayak saya...)

Sebagai manusia, biarpun ingin objektif, tetap saja ada faktor X, so jangan merasa tersinggung atau terhina. Wallahualam..... God knows best... saya cuma penggemar fotografi dari jutaan penggemar lainnya. Kalau lagi nganggur silakan tengok my little space di sini...
dan di multiply saya di sini...
Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  Yudhi Fiandono (34613)    19 tahun yang lalu

 0 

FNU said :

Huhuhuhu..... Oom Harlim maraaaahhh.... maraaaahhh aje...cepet tua lho... Iya tul... jangan matiin tuh mode auto shut off. Masak gara-gara warm up-nya butuh 2 detik perlu dimatiin... kan bahaya. Eh, kamera apa yg butuh warm up 2 detik ya? D70 kah?... Namanya ultrasonic ya nggak bersuara dong oom. Si oom gimana sih. Yang diukur adalah mekanis dari sistem ultrasonic milik AFS dan USM. Suaranya kan mak..kluk..kluk.... gicu oom. Kan ada kamera pakai USM... nggak ada bunyi waktu pindah AF tapi mas mentok bunyi jederrrr... Oom jangan sok dong entar ketanggor lho..... Jadi jelasnya nggak ada hubungan antara microwave dengan color shift dari kamera dong ya? Tuh... jelasin sama Mas Rendra. Jangan ke saya..... Kan Mas Rendra percayanya ke Oom Harlim ajah. Kalau saya sih mainannya radar.... nanti saya yg jelasin ke Oom Harlim..... tapi mesti bayar $50 sejam...huahaha.... Habis malah-malah aja cih.... Saya nggak tahu apa mesin hi-freq-nya Oom Harlim tuh.... Awas njeblug kameranya. Kenapa nggak dimasukin aja ke microwave oven.... biar jadi telur dadar...

Maksud anda apa ? Anda boleh bercanda tetapi harus lihat dulu siapa yang dihadapan anda .. terus terang saya kurang respect thd orang yang tidak bisa menghargai lawan bicaranya, orang seperti ini cenderung menganggap rendah orang lain

sekarang bagaimana perasaan anda kalau seandainya saya balik, D70 anda jangankan dimasukkan ke microwave oven .. baru jarak 1 meter aja D70 anda yang bakal jadi telur dadar .. karena tanpa pelindung sama sekali..
kemaren anda bilang, sehabis pegang merek lain tangan anda harus dicuci dengan air kembang, lah kalo saya bilang habis pegang D70 tangan saya malah gatal-gatal karena alergi ... saya butuh antiseptic untuk menghilangkan "bakteri" yang tersisa di telapak tangan saya.
bagi nikonian memang cuma ada dua merek Nikon dan merek biasa, tapi bagi Canonian tetap yang ada cuma dua merek Canon dan merek biasa .. kalau cuma membalikkan sindir-sindiran sih sebenarnya bisa saja .. tetapi saya masih bisa menghargai orang lain yang mengikuti thread ini, karena saya tidak mau thread bagus semacam ini dinodai oleh sindiran-sindiran yang menurut saya tidak educated

Anda boleh bercanda, tetapi cara bercanda anda bagi saya tidak lucu sama sekali, sesuai apa yang dikatakan Mas Iing, bagi anda mungkin bermaksud bercanda, tetapi saya menganggap anda baru saja mengangkat diri anda sebagai the Clown of this thread .. :)

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  FNU Brawijaya (4664)    19 tahun yang lalu

 0 

Oyod: Maksud anda apa ? Anda boleh bercanda tetapi harus lihat dulu siapa yang dihadapan anda .. terus terang saya kurang respect thd orang yang tidak bisa menghargai lawan bicaranya, orang seperti ini cenderung menganggap rendah orang lain.

Saya menganggap semua sama. Siapa yg di hadapan saya? Saya harus respek ke siapa? Semua sama.....

Wah.... kalau anda di posisi saya, justru malah sebaliknya. Saya merasa Oom Harlim sombong luar biasa. Habis masak dikatain hanya mau menerima Nikonian yg wawasan luas? Artinya dia wawasannya sudah sangat luas dan saya sangat sempit dong. X(

Selain itu Oom Harlim sebetulnya kan mempertanyakan kompetensi saya dalam hal pengertian ultrasonic. Masak anda nggak ngerasa? Kalau mau sharing, silakan jelaskan dan jawab pertanyaan saya. Kalau saya salah langsung saya akui. Contohnya penjelasan Mas Irwans. Kan gitu.... Masak mesti eksklusif hanya terima satu, dan nanti baru disebarin agar menghindari hal-hal seperti ini. What does it means? Mana semangat sharingnya? Sudah beberapa kali jawaban Oom Harlim sepa melulu, ya saya boleh dong sinis.... :-L

Soal kamera D70 dimasukin ke microwave... itu baru funny.... hehe.... Soal antiseptic.... that's funny...=)) To be honest.... saya pakai scanner Canon, printer Canon.... malah sampai sekarang pakai Canon A70. Kalau anda sebagai Canonian tersinggung sih lucu...... Untuk saya, semua jawaban yang berlipat.... tidak langsung straight forward... artinya ada sesuatu yg disembunyikan. That's it folks. Kalau mau jawab...ya jawab.... jangan muter aja.

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  Yudhi Fiandono (34613)    19 tahun yang lalu

 0 

gini deh .. tujuan kita (pemantau) minimal saya pribadi melihat thread ini sebagai alat pembelajaran.. okelah dalam berdiskusi pasti ada penekanan-penekanan tertentu bila ada segala sesuatu perlu dibahas tuntas .. tapi sampaikan dengan cara yang elegan .. bukan dengan cara mengeluarkan kata-kata celaan yang menurut saya malah akan menurunkan kredibilitas seseorang,
saya tetap berprinsip kalau anda mau dihargai, hargai dulu siapapun lawan bicara anda .. anda bilang semua sama.. dan saya menganggap anda belum bisa menghargai lawan bicara anda .. apakah ini berarti anda belum bisa menghargai semua orang yang menjadi lawan bicara anda ?

gini deh .. selama ini ada nggak yang mencela duluan D70 anda ? kenapa anda selalu memulai duluan untuk mencela 300D/rebel ? dan selalu itu dan itu saja .. padahal yang dibahas 1Ds Mark II dan D2x .. ketika Ko Rendra melampirkan foto .. mengapa langsung anda cela eksploitasi spot metering oleh pengguna canon .. malah langsung anda cela orang yang memotretnya kejungkel atau apalah .. ? apakah anda merasa alone at the corner sehingga anda counter attack dengan cara seakan2 membabi buta ? Wallahu 'alam

Sekali lagi saya di thread ini cuma ingin belajar, bukan belajar cela-celaan .. kalau mau belajar cela-celaan saya kira tukang becak dekat rumah saya lebih mahir dalam hal beginian ..
Yang saya inginkan dalam setiap reply yang disampaikan .. ada sesuatu sisi positif yang bisa saya dapatkan .. baik dari segi teknis maupun non teknis .. semoga bisa dimengerti

FNU said :
Soal kamera D70 dimasukin ke microwave... itu baru funny.... hehe.... Soal antiseptic.... that's funny... To be honest.... saya pakai scanner Canon, printer Canon.... malah sampai sekarang pakai Canon A70. Kalau anda sebagai Canonian tersinggung sih lucu...... Untuk saya, semua jawaban yang berlipat.... tidak langsung straight forward... artinya ada sesuatu yg disembunyikan. That's it folks. Kalau mau jawab...ya jawab.... jangan muter aja.

nah mangkenye lucu kan ? educated nggak ? kalo menurut saya malah lebih lucu kalo 300D dimasukin ke microwave .. apanya yang mau diuji lha wong sudah ada shield nya ..malah lebih pantes diuji ketahanan D70 yang tanpa shield .. meleleh nggak tuch .. masih mending jadi telur dadar masih ada bentuk dan bisa dinikmati .. nah kalo D70 udah meleleh kayak lilin .. kalau mau cela-celaan nggak educated ayok aja ..
soal antiseptic lucu juga yach .. kalo soal air kembang gimana ? =))
saya yang kebetulan pakai canon dan sekarang sedang jadi canonian nggak tersinggung koq .. karena sudah saya sebutkan sebelumnya (di thread sebelumnya) saya bukan maniak merek tertentu .. mungkin lebih jelasnya saya menyesalkan cara dan sikap anda dalam berdiskusi makanya saya ikut angkat bicara ..

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  FNU Brawijaya (4664)    19 tahun yang lalu

 0 

Kadang kita butuh educated discussion dan konyol-konyolan secara bersamaan. Daripada saya marah sama Oom Harlim mending saya sengreng ajah.....

Spot metering ada di banyak kamera Canon. Ini feature yg sudah lama ada. Yang saya tanyakan kenapa pakai spot metering? Orang pakai spot metering pasti punya alasan kuat. Nah, saya ingin tahu kenapa Mas Rendra pakai metering ini. Betul, saya teasing Mas Rendra dikit... tapi ada alasan kuat untuk menekankan pertanyaan saya.

Untuk seperti yg moto kejungkel.... yes, it is true. Saya kan nggak tahu bagaimana teknik perbandingan ke-4 kamera itu. Semua punya metode, dan untuk alasan tertentu Mas Rendra dkk memilih komposisi seperti itu. Dan memang kayak kejungkel. Apa yang salah dengan statement saya? Saya tidak berusaha menjelekkan tetapi ingin penjelasan. Pasti Mas Rendra punya alasan kuat dong. Memang komposisinya sangat unusual kok.

Kalau Mas Rendra ada waktu menjelaskan, maka saya juga bisa sharing barangkali spot meteringnya yg jadi gara-gara. Itu barangkali lho.... Orang kalau pakai metering ini biasanya menjelaskan yg mana yg diukur karena ini sangat sensitif dalam menetapkan exposure yg tepat. Sangat mudah under atau over. Tidak akan ada jawaban yg benar selama ini belum dijelaskan.... Gitu mas..... Kebetulan spot metering adalah feature yg sering saya gunakan. Kadang saya takjub dengan yg nggak punya feature ini. Canon A70 saya aja punya kok....

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  Ahmad Syafiq, Syafiq (39799)    19 tahun yang lalu

 0 

Temans, ayo dong buat thread ini tempat belajar lagi pliss...
Dari awal sebenernya Kak FNU sudah memberi pendahuluan:
Sebagai manusia, biarpun ingin objektif, tetap saja ada faktor X, so jangan merasa tersinggung atau terhina. Wallahualam..... God knows best... saya cuma penggemar fotografi dari jutaan penggemar lainnya.
Jadi sudah disadari bahwa akan ada bias, meskipun saya salut dengan Kak FNU yang tetap berusaha objektif (pasti berat dan kadang mungkin selip, tapi mari dimaklumi).

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  iing Gunawan, sidoel (27236)    19 tahun yang lalu

 0 

kalo satu nyulut jadi seru kan? :). Udah lah kalo emang nga suka sama bang Harlim PM dia aja, nga usah sampe ngejelek jelekin and nyindir merek laen. Kalo camera kamu di jelek jelekin orang males juga kan?

Kalo ngomong soal spot metering Eos 1Ds mark II ada kok spot metering, sama kaya D2x. Apa hubungannya dengan A70? :-?

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  FNU Brawijaya (4664)    19 tahun yang lalu

 0 

Enggak tuh..... silakan aja jelek-jelekin D70.... Nggak masalah. Kekurangan D70 dan i-TTL yang baru adalah memotong backward compatibility flash-flash saya yg lama. Saya punya 4 flash dan nganggur semua nggak bisa dipakai ke D70. In short, Nikon milking customernya dengan memaksa beli flash baru (tentu nggak separah Canon milking customer dengan 1DsMk2....:)) )

Kalau anda adil dan nggak emosian..... sebetulnya yg nyindir dan ngejelek-jelekin ya Oom Harlim dong. Kan yang ditunjukin fotonya adalah Rebel Digital dan mungkin D70.... Nggak ada 1DsMk2 dan D2x tuh? Hayooo.... jawab jujur. Lebih baik nyindir daripada nyemprot kayak elu.

Soal spot metering.... you don't get, do you? Itu mungkin satu-satunya jawaban yg rasional. Saya pernah pakai ISO 1600 di siang bolong pakai D70.... nggak ada color shift tuh. Paling speed ngelonjak sampai 1/5000 atau 1/6000.

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  iing Gunawan, sidoel (27236)    19 tahun yang lalu

 0 

masa gua gini aja nyemprot sih? :-? biasa aja kali. kaya kulit aje luh sensi

udah lah kalo ngomong gini sama elo sih cape man :-@,
yah basically gua juga dukung juga elo deh biar elo seneng, cape man ;))
D70 emang camera paling bagus lagi :)>-


BTW elo ini versi Nikonnya Rendra yah ;)), representative Nikon sejati.

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  FNU Brawijaya (4664)    19 tahun yang lalu

 0 

|-) |-)

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  iing Gunawan, sidoel (27236)    19 tahun yang lalu

 0 

Admin, yang buka thread udah molor tuh( ;)) akhirnya)
di tutup aja lah threadnya daripada entar ngalur ngidul and suasana jadi nga enak.

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  FNU Brawijaya (4664)    19 tahun yang lalu

 0 

:O

Admin.... hanya Nikonian yg boleh usul nutup thread dong. Habis yg usul nggak ngasih kontribusi ke thread. Cuman ngomel aja. Bagusan Mas Rendra banget-banget ada niat kirim foto.... :))

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  iing Gunawan, sidoel (27236)    19 tahun yang lalu

 0 

:-

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  Ahmad Syafiq, Syafiq (39799)    19 tahun yang lalu

 0 

Wahahaha...buset nih diskusi sampe pada ketiduran gini yak...
Bang Iing, so far anda the coolest canonian di thread ini (dan di banyak thread lain juga) :)>-

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  Ahmad Syafiq, Syafiq (39799)    19 tahun yang lalu

 0 

Hoy, masih pada tidur ya :)) setuju supaya tidak ada troll dan bashing di thread ini (so far masih wajar ah, panas dikit sih biasa),
lagian kalo saya menganggap merk lain (whatever it is)
sebagai Kawan bukan Lawan hehe sori sekalian iklan.

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh: Roy Dipo Leksono (2848)    19 tahun yang lalu

 0 

weleh2 baca malah tambah mumet ilmunya tinggi2 nih,pusing.

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  Rendra Kartadinata (19382)    19 tahun yang lalu

 0 

Dear all,

Demi kecintaan saya kepada FN, saya rela tidak emosi dengan berbagai cercaan yang saya perhatikan kepada saya pribadi di thread ini.

Adalah sangat mudah bagi saya untuk membawa kasus ini ke pengadilan (Kalau saya mau) apalagi dengan banyaknya tulisan-tulisan yang tidak pada tempatnya yang dengan mudah ditemukan oleh para FN-ers sekalian.

Semoga rekan-rekan semua bisa melihat dari sudut pandang yang netral, mana yang memang mau serius untuk berdiskusi sesuai topik, mana yang bukan.. salam..

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  FNU Brawijaya (4664)    19 tahun yang lalu

 0 

Wah.... kalau gitu saya minta maaf sebesar-besarnya sama Mas Rendra nih. Dengan tulus iklas. (Ini tidak ada hubungan dengan pengadilan lho).

Kalau begitu saya tidak akan bersentuhan dengan Forum lagi deh..... Paling upload dan kasih komentar.... Paling kalau perlu saja nanya.... Or... mungkin kembali ke habitat lama saya yaitu Photo.net. Thanks.

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  Ahmad Syafiq, Syafiq (39799)    19 tahun yang lalu

 0 

Kak Rendra : hidup FN!
Kak FNU: tetap dinanti informasi dan pembelajarannya

Re: Coba-coba D2x dan 1Ds Mark II (dari sudut pandangan pengguna D70)

Oleh:  D. Setiadi (81319)    19 tahun yang lalu

 0 

Kok jadi gini threadnya?

Kalau begini tidak akan selesai biar diterusin sampe 10 halaman juga.