Mau tanya nih sama suhu-suhu IR disini.......
Ceritanya 300D saya baru mulai IR-IRan pake R72....
Pertanyaan saya: kenapa yah kalo di foto2 hasil IR saya, Seperti titik sinar nggak tepat jatuhnya (berbeda posisi untuk setiap warna)...sehingga terjadi semacam ghosting...
lensa yang digunakan Sigma 18-50 DC......sedangkan kalo pake fix 50mm f1.8II canon...masalah ini nggak terlalu terlihat....(ada sedikit sekali, bahkan bisa dibilang hampir nggak ada)......

berikut saya beri sample-nya...

Mohon arahan para maestro-maestro IR FN.....makasih....

Data Foto:
f/5.6, 4s, ISO 400, on tripod, dan dari forum2 di web lensa Sigma 18-50 ini 'IR-friendly'

Apa ini masalah IR dengan lensa zoom / fix (yang katanya bagus di lensa fix).............Mohon Pedapat Rekans.....

100% cropnya

100% crop satu lagi

focus: masih ngandali AF dari lensa dan kamera....dan kayaknya pagar sama genteng nggak mungkin goyang karena long-eksposure.....lagian juga angin minim

makasih atas masukan2nya yah...

Chromatic Abbraviation (CA),
get a better lense...hehehe..tuing....kaburr.. ah..

Kak Dartz: =))

padahal avatarnya Arie udah IR loh ;;)

Gile....padahal umur lensa itu baru itungan jari umurnya...udah disuruh beli lensa baru lagi....;))

kaburrr :) hehehehee =))
seriously, gak kepikir kalo itu adalah hasil sensor yg salah memetakan warna
IMHO tapi, saya juga baru belajar :)
kasusnya lebih mirip CA,
pa lagi mas arie bilang pas pake lensa canon 50mm f1.8 (cheap lense but good in optics) masalah gak terlalu keliatan.

sigma optics kalau serie EX baru agak nendang..
18-50 DCnya yg EX apa yg biasa ?

cuplikan iklan sigma 18-50 f/2.8 EX DC
Sigma 18-50mm F2.8 EX DC

Super Multi Coating reduces flare and ghosting that tends to occur
when using digital SLR cameras.


This large Aperture Standard Zoom lens extends shooting opportunities.
Designed Specially For Digital SLR Cameras.

jangan pake lensa sigma non EX buat IR hasilnya agak mengecewakan :D

tapi lensa ini kalo bukan buat IR...........mantab......Tamron 19-35mm aja kalah jauh.......EFS kit jelas kalah..........kalo memang CA, kenapa nggak kelihatan di 'real life' foto............ :-?
BTW: dan CA itu bunkannya umumnya terjadi cuman di pinggir2 foto.........

Mana yah bang Harlim dan Masbaz (dua biang IR) :|

ini hasil 100% crop bagian pinggir foto 'real life' dengan 18-50DC f/3.5-5.6

ini hasil 100% crop kalo pake 50mm f/1.8II (percobaan perdana IR)..........tempat beda :P
Fotonya di sini , dan rada nggak fokus dikit......(sok manual fokus, tau2nya meleset :P )

100% itu karena Ca , pada semua lensa sebenarnya hal itu ada, mau sehebat apapun coating nya apalagi type2 lensa zoom.

Efek Ghosting yang Mas Arie sebut itu adalah Chromatic Aberrations atau Purple Fringing. CA disebabkan karena lensa gagal memproyeksikan cepat rambat gelombang red-green-blue pada titik fokus yang sama. Banyaknya CA biasanya disebabkan karena panjang cepat rambat gelombang, arah sinar dan dispersi optik (pembelokkan sinar) oleh elemen optik lensa. Dispersi ini juga ditentukan oleh elemen optik ED/APO/LD (Extra Low Dispersion) pada lensa, sehingga fenomena CA sering ditemukan di lensa wide dan bukan pada lensa tele (karena rata2 elemen optik pada lensa tele telah dilengkapi dengan kaca jenis rendah dispersi / low dispersion).

CA dibagi dua jenis. Longitudinal/Axial Chromatic Aberration dan Lateral/Transverse Chromatic Aberration. Sumber jenis CA ini didapat dari www.dpreview.com.

Gambar sample dari Longitudinal/Axial Chromatic Aberration :

Ini gambarnya :

Untuk memecahkan masalah ini, bisa dengan cara mengganti lensa :p atau dengan cara melihat "IR Index Mark" pada lensa kita. Di setiap lensa, biasanya terdapat garis merah. Garis merah ini adalah IR Index Mark. Garis merah ini biasanya untuk memandu titik fokus yang berubah ketika kita memotret objek yang memanfaatkan sinar IR. IR Index Mark ini dahulu dipakai untuk memotret Film IR spt Kodak HIE. Dengan berbeda nya cepat rambat gelombang (color wavelength) sinar IR dibandingkan sinar yang terlihat (visible wavelength), akan menyebabkan sinar IR tdk jatuh pada titik fokus yang sama di sensor kamera. Solusi nya adalah sebagai berikut; pertama kita memfokus dahulu. Di range finder lensa, didapat jarak obyek misalnya 2 meter. Setelah itu kita pindahkan jarak 2 meter tersebut ke titik/garis IR Index Mark, sehingga titik fokus telah terkoreksi.

Untuk lensa yang tidak mempunyai IR Index Mark, setahu Anto, lensa tersebut telah di desain mempunyai titik fokus yang sama antara sinar visible dan sinar IR. Biasanya lensa fixed, tidak mempunyai IR Index Mark ini. Jika CA masih terjadi pada lensa yang tidak ada IR Index Mark, biasanya problem nya terletak di kualitas optis lensa. Sejauh ini, justru lensa zoom yang banyak mengalami kendala spt ini. Dan lensa zoom juga yang mempunyai IR Index Mark yang lebih dari dua index, karena di tiap panjang fokal lensa, sinar selalu jatuh pada tempat yang berbeda juga.

Ini contoh gambar IR Index Mark lensa :

Ini gambar yang lain :

wah.. makasih penjelasannya....kelihatannya memang lensa ini rada butut kalo buat IR....stay di fix 50mm aja ah..........

tapi kalo buat real photo...ini lensa mantab :D....

Arie dan Anto : Pada sensor tanpa hot mirror selisih kecepatan ini sudah tidak ada, utk tanpa sensor yg masih dgn hot mirror bisa diatasi dgn 2 cara focus shifting atau menbuang/geser salah satu channel pada raw.
Menbuang atau geser channel ini bisa gunakan Custom white balance. Dgn menggunakan kertas berwarna merah jika warna ca yg muncul adalah merah, gunakan warna biru jika ca warna biru yg muncul. Gunakan warna ungu/purple jika merah dan biru (Purple) yg muncul
Custom white balance harus dilakukan sebelum filter terpasang hasilnya akan lebih baik.
Dan ada juga menggunakan filter yg data Cut of wavelengthnya lebih tinggi.
Diluar itu bisa gunakan PS dan ada juga yg mengunakan TUBE di depan lensa metoda ini tentu penggemar lensa wide di rugikan.
ini contohnya saya gunakan merah sebagai custom white balance (R72 dan tanpa hot mirror)
Dan dibawah ini contoh dgn warna ungu sebagai custom white balance dgn backlight yg kuat (Filter P007 dgn hot mirror terpasang). Selamat mencoba jadi tidak perlu ganti lensa ,maksimalkan apa yg kita punya itu adalah hal terbaik.

Contoh yg lain , ini karena lupa melakkukan custom white balance , jadi masih dgn awb.
Kucing ini aslinya berwarna hitam

Post dgn hanya auto color

Dgn Channel swap

Jadi kembali pada selera kamu Rie , kalo hanya false color yah selesaikan saja dgn ps, custom white balance atau focus shifting juga bisa menbantu.

"tapi lensa ini kalo bukan buat IR...........mantab.."
ya jelas lah, dengan penjelasan mas anto,
untuk kebutuhan biasa tentu bias cahaya yg masuk ke lensa
tentu tidak sebanyak pada saat foto IR/
sangat wajar kalau u/ keperluan foto biasa lensa ini mantab:)

tapi agak soft yah ? tajemnya gak "greeng" gitu...IMO...

Buat Mas Harlim,

Terima kasih atas penjelasannya Mas. Penjelasan Anto serasa ga ada apa2nya dibandingkan penjelasannya Mas Harlim. Mungkin Anto lebih menjelaskan dari sisi teknis sementara Mas Harlim dari sisi praktis.

Tapi itu bukan excuse kalo harus mengganti lensa, Mas Harlim. Kadangkala, kekurangan dari gadgets kita pun dapat dijadikan kelebihan dengan sedikit eksperimen. Jadi Anto sama sekali ga memberi solusi akhir untuk mengganti lensa Mas Harlim...

saya sayang sama lensa saya :x, makasih mas harlim dengan solusinya.........
sebenernya Custom WB itu pake kertas merah biasa (saat foto tanpa filter), atau pake filternya trus photo kertas putih dengan AWB, trus jadiin patokan WB..... ??

Widarto wrote " tapi agak soft yah ? tajemnya gak "greeng" gitu...IMO..."
Menurut saya untuk WideOpen di 3.5 dan posisi crop di sudut foto, sudah Cukup tajam....itu crop 100% , out of camera picture..dan jangan dibandingkan dengan sama lensa yang berkali2 lebih mahal....tamron 19-35 aja yang 2 kali lebih mahal, hasilnya lebih soft....

kalau dengan colour correction filter gimana om Harlim? kita buang warna yang tidak kita kehendaki...