Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 20 tahun yang lalu
Canon EOS 1D Mark II sudah muncul menyusul Canon EOS 1Ds. Demikian juga Kodak DCS Pro/n dan Pro/c sebagai penyempurnaan DSC 14n. Di merk lain, bakal muncul juga Fuji Finepix S3 Pro. Di antara sedemikian banyak DSLR baru kelas profesional, maka para Nikonians tentu berharap banyak pada Nikon D2x yang akan muncul menyusul Nikon D2H. Saya sendiri berharap banyak hal terutama soal resolusi, buffer size RAW dan kecepatan merekam. Berikut ini beberapa wishlist untuk spesifikasi Nikon D2x: Resolusi: minimal 11MP Nikon D2H sudah cukup mengecewakan karena hanya 4.1MP yang kalau jauh dengan pesaingnya Canon EOS 1D Mark II yang resolusinya 8.2MP. Paling tidak resolusi Nikon D2x bisa menyamai pendahulunya Canon EOS 1Ds yakni 11MP, meski ini berarti prestasinya tak secemerlang Canon. Syukur-syukur bisa mendekati Kodak DCS Pro/n 13.5MP, sehingga pilihan bisa jatuh ke Nikon D2x karena build qualitynya tentu lebih baik dari DCS Pro/n yang berbasis Nikon F80. Selain itu, diharapkan dengan minimal 11MP, resolusi Nikon D2x bisa diproyeksikan untuk bersaing dengan versi pembaharu dari Canon EOS 1Ds. Buffer size dan kecepatan rekam: minimal 25 RAW/40JPEG dan minimal 8 fps Kecepatan rekam sangat penting bagi kepentingan fotografi komersial dan fotografi jurnalistik. Oleh karena itu, diharapkan spec Nikon D2H di segi ini bisa dipertahakankan di Nikon D2x, syukur-syukur ditambah. Pesaingnya Canon EOS 1Ds di segi ini memiliki spec 10 RAW/JPEG dan 3 fps, sedangkan Canon EOS 1D Mark II 20 RAW/40JPEG dan 8.5fps. Spec Kodak DCS Pro/n tidak perlu dikuatirkan karena "hanya" 18 RAW pada kecepatan 1.7 fps. ISO: minimal ISO 100 Dengan ISO 100 diharapkan bisa bersaing dengan Canon EOS 1Ds dan EOS 1D Mark II yang by default ISO-nya 100 dengan opsi ke ISO 50. Paling tidak Nikon D2x bisa sama dengan Nikon D1x yang ISO-nya 125. Karena kalau ISO 200 seperti Nikon D2H dan Nikon D100, berarti kurang bisa bersaing bahkan dengan Fuji Finepix S3 Pro yang ISO minimumnya 100 dan Kodak DCS Pro/n yang ISO minimumnya 160.
Oleh: Bernardo Halim, jeber (19660) 20 tahun yang lalu
Denger-denger dari temen saya, Kodak DCS itu mempunyai masalah metering di outdoor..yang sering menyebabkan foto washed out kalo menggunakan metering matrix di lokasi outdoor...IMHO Nikon DSLR pronya belum ada yg full frame ya?? Kalau belon ya itu harapannya...:D.. Uda let, pindah aja...;))
Oleh: Adri Marensi (11025) 20 tahun yang lalu
Kalau harapan saya sih Nikon D2x, spesifikasinya udah setuju dgn mas Kris.. Atau minimal diatas Canon 1DMark II... tapi dgn harga Canon Rebel... Hehehe
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
-ISO 50 - 1600-1.3 X-Body adaptasi F5-Minimal 8 Mp atau lebih-Buffer minimal seperti D2H-Harga sekitar 3000-3500 US $....:D
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 20 tahun yang lalu
Resolusi Pengamatan saya akan NIkon adalah memiliki karakter noise yang lebih tinggi ketimbang Canon. Jika menambah resolusi dengan ukuran sensor APS-C saat ini, tidak terbayangkan noisenya seperti apa kecuali Nikon melakukan revolusi di bidang produksi sensor seperti yang dilakukan oleh Canon. Buffer Size Rasanya ini bakalan tidak sulit dikerjakan oleh Nikon apalagi di D2H sudah mampu dilakukan 'walau' dengan resolusi 4.1 MP. ISO Minimal 100 Ini erat kaitannya dengan pe-er yang musti dikerjakan oleh Nikon. Kalau Kodak DCS/n saja bisa sampai ISO 6.. nice job ! Just share saja bung letjen, Komentar 'pedas' di kalangan Nikonian mengatakan hasil foto dari Canon D-SLR cenderung soft (yang kalau buat konsumsi saya pribadi sangat sip abis meski dibilang soft) ... masih manteb untuk ganti haluan nih ?? Jangan-jangan apagara-gara G5 ... :D Bung Djaya, Mau 1.3 x ? Lensa DX anda bermasalah loh... karena ukuran sensornya kudu lebih gede berdasarkan hasil kalkulasi... :((
Oleh: Valens Riyadi (22589) 20 tahun yang lalu
Wireless adapter build in standart 802.11 a/b/g :) plus build in FTP client untuk upload foto real time.
Oleh: Pinky Mirror (6382) 20 tahun yang lalu
Resolusi: sependapat dengan bung rendra. Dengan sensor ukuran sekarang, rasanya maksimal 8MP. Dengan catatan: MP bukan issue utama lagi saat ini. Kualitas sensor yang sangat menentukan. Kita lihat LBcast ini di D2X. LBCast di D2h walau 4MP hasilnya setara dgn D1X/D100 yg 6MP. Buffer size: Bisa, tp makin besar makin mahal. Jadi, akan ada pertimbangan ekonomis/marketing juga. 8fps rasanya nggak mungkin, karena jurusan speed adalah D2H. D2X seharusnya, jurusannya lebih ke quality. 3-5fps sdh cukup, IMO. ISO 100: ini juga harapan saya. Letjen mau pindah? :))
Valens: kalau wireless built in harganya tambah mahal dong. padahal nggak semua butuh kan. Mending seperti D2H, optional, walau mmg jadi lebih berat dan besar.
Oleh: Andy Samuel (2482) 20 tahun yang lalu
Ada perkiraan waktu kapan muncul di pasaran ? Nyari2 di sitenya nikon nggak ada beritanya sama sekali neh.
Oleh: Irwansyah S (52460) 20 tahun yang lalu
Kok dalam hati saya merasa bahwa Nikon akan membuat D2x menjadi killer paling tidak seperti D70 menohok 300D dan 10D.
Bung Irwansyah, Kalau D2x : - FF - Harga lebih murah dari 1D Mark II - fitur ciamik - hasil foto seperti Canon 1D Mark II/1Ds Saya sependapat bahwa D2x bakalan jadi killer produk untuk Canon seperti halnya D70 .. Cuma ya bikin bete para user Nikon D-SLR sekarang yang punya lensa DX... nambah cerita lagi deh masalah ketidaknyamanan :(
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 20 tahun yang lalu
Nikon setidaknya konsisten di lebar FOV (1.5 x) dimana Canon suka kebablasan sehingga tidak punya strategi lensa yang jelas (1.6, 1.3, FF) Yang pada beli lensa DX bakal mencak2 kalo muncul nikon FF dan murah pula. Saya rasa dari sisi marketing FOV 1.5 x bakal tetap dipertahankan. Hati-hati dengan Minolta (Maxum 7D dengan IS di sensor) dan Pentax (mau ngeluarin DSLR dibawah USD 900) yang siap menyodok. Perang DSLR udah bakal kayak perang gadget ... kayak perang merek HP
Oleh: Heri C., Winale (5653) 20 tahun yang lalu
Semua perkiraan di atas bisa saja mungkin terjadi. Tapi yang tidak mungkin itu jelas kalau D2X keluar dengan harga $1500 ! Ini loh yang selalu ditunggu dan selalu tak pernah ada, iya 'kan? :(
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
Udah deh para produsen camera biar perang cepetan jadi harga DSLR makin lama makin turun :).
Hampir bisa dipastikan bahwa Nikon D2X tetap tidak full frame (FF), karena Nikon tidak mungkin membuang sia-sia investasi R&D-nya untuk membuat lensa DX. Kalau hanya seputaran 8MP, maka Nikon D2X hanya bisa bersaing dengan EOS 1D Mark II yang sebenarnya setaraf dengan Nikon D2H. Kalau sampai Canon merilis versi pembaharu EOS 1Ds maka habislah sudah Nikon, lantaran top level camera-nya kalah spec dengan top level camera-nya Canon. Pinky: Kalau Nikon semakin kurang bersahabat, mendingan "pindah agama" yuk :)
Political statement from the leader.. 1Ds makes a difference....
Oleh: Henry Riady (2463) 20 tahun yang lalu
All are only Hopes..Canon has turned hopes ito reality..1Ds and Mark II..I dought the D2X will be 11mega pixels, i dought it will be more than 8.5 mega pixels...I probably think it will be most likely 8 frames per second but no iso 50 nor 3200...sorry nikon users..about time you guys stop waiting...Canons great, infact excellent...If Nikon D2x becomes an 11mega pixel camera with a 8 frames persecond speed with and proves to have better resolution and quality with iso 50 and 3200..let me know..ill sell my Mark II and change to the D2x..But before then..Ill stick with the Pros..CANON...:D
Oleh: Nicholas Looho (921) 20 tahun yang lalu
I hope D2X juga 8.5 fps, insyallah 9!! IF D2X has 11mp AND 8.5 fps, i think its in a class of its own. gabungan 1ds and mark 2? Sejak nikon keluarin D1(which is the world's first pro DSLR and 'killer'), nama model kamera canon kenapa ngikutin sih? ato d untuk 'digital'? Mas kris jgn 'pindah agama' dunkss...
Jangan pindah...mendua aja...;))Kalau betul-betul mau pindah, saya juga rela menerima semua yang berbau-bau Nikonnya....:D
Mega Pixel is not the issue anymore. Quality of the image that's count. IMO :)
Bung Pinky, To me, more megapixel means more room to play with. DSLR's almost equal and mature in image quality.
Oleh: Rizaldi K. Ridwan (6314) 20 tahun yang lalu
hmmm ... for me, only the availability of money resource(s) that counts. changing religion? :-? concerning investment in my gears, i DO will change my d2h to d2x eventhough the wishes list noted above may not be fully fulfilled. that's for sure! :D
Rendra Kartadinata: Saya nggak hobi politik :)) ...tapi saya lebih memilih yang bersahabat saja. Untuk sementara ini masih bersahabat dengan Nikon dan masih berharap untuk bisa saya andalkan. Tapi kalau lama kelamaan Nikon kurang mendengar kebutuhan sahabatnya seperti saya ini, tentu kita lebih nyaman dengan sahabat lain yang lebih mengerti kita, bukan? :) Nicholas Looho: Semoga juga tidak, Bung. Saya hanya berharap... D Setiadi: Kamera dan lensa saya selalu bersih dan tidak berbau :D Pinky Mirror: Jadi kalau seandainya image quality Canon "lebih bersahabat" ketimbang Nikon, akan mempertimbangkan pindah agama? :) Omong-omong mengenai image quality, kita coba bahas di kelas EVF (Electronic View Finder) saja yang terhitung dekat dengan DSLR karena hanya sekelas di bawahnya. Di majalah Popular Photography dan Imaging edisi Juli 2004 ada liputan utama cover story mengenai perbandingan 5 kamera EVF 8MP yakni Canon Pro 1, Nikon 8700, Sony DSC-F828, Minolta Dimage A2, dan Olympus C-8080. Yang menarik dalam segi image quality, seperti ditulis di artikel tersebut, Canon Pro 1 lebih bisa dipertanggungjawabkan dalam hal ketepatan exposure metering, ketepatan merekam skin tone dan rentang dynamic range yang toleran sehingga daerah shadow masih terekam baik.
Inilah susahnya. Lain editor lain pilihan. Saya mau share apa kata "Practical Photography" June 2004. Mereka mereview 8 kamera EVF sekelas diatas:
Gud luck you all Waiting for the dream Nikon SLR..Ill enjoy my Mark II...
Kalau boleh disimpulkan diskusi antara bung Irwansyah dan bung Krist mengenai kamera EVF 8 MP, kemampuan fitur dan hasil foto sudah dikatakan setara dari 5 kontestan di kelas itu. (Popular Photo : Pro1, Practical Photo : CP8700, dpreview : Olympus C8080W, Luminous Landscape : F828 dan A2). jadi, kembali kepada preferensi masing-masing mengenai image quality. Bila bung Krist spoiled dengan 'agama tetangga' kan itu juga personal preference... :D (Bung Irwansyah seneng karena mo dapet pengikut baru.. :)) )
