Hi Rekan FNers, Terlepas dari kontroversi di thread-thread lain, semoga saya masih belum di 'black list' sama FNers yah. Maaf kalau ada yang tersinggung dengan kata-kata saya. Ok cukup basa-basinya, sekarang ke masalah teknis.

Pertama saya ceritakan background saya. Saya pengguna kamera digital Canon kelas prosumer (Canon G3). Sudah pencet shutter sejak Dec 2002. Kebetulan teman saya punya Nikon F-501 (Kamera Jaman Kuno), saya iseng-iseng pinjem kamera itu pas lagi pergi hunting. Kelihatan sekali perbedaan kamera SLR dengan kelas Prosumer, saya suka melihat dengan 'viewfinder' dan mengatur-ngatur setting manualnya. Saya percaya untuk belajar fotografy lebih baik mulai dari serba manual. Hasil dari hunting menggunakan SLR benar-benar berantakan, tetapi tidak terlalu jelek-jelek juga. Berhubung kamera SLR menggunakan film, saya pasti akan lebih selektif mengcapture suatu moment. Berangkat dari semua itu maka saya berencana membeli kamera SLR. Tetapi saya bingung sama pemilihan 'body', belum lagi lensa-lensanya. Karena saya pemakai Canon maka saya berencana membeli Canon SLR, tapi untuk pengguna merek lain jangan langsung mundur yah :)

Di tempat saya sekarang lagi ada promosi Canon EOS, linknya di sini Canon Singapore. Promosi ini adalah untuk setiap pembelian salah satu paket mendapatkan 'Free Air Tight Case'. Saya tulis saja di bawah sini yah:

• S$698 EOS 300V kit (with 28-90mm lens)
• S$798 EOS 300 kit (with 28-90mm lens) plus a telephoto zoom lens (75-300mm)
• S$398 EOS 66 with 28 - 80mm zoom lens

Dari ketiganya keluaran paling baru adalah EOS300V. Saya sudah mencoba mencari review kamera-kamera ini di net. Saya menemukan review EOS300 dan EOS300V dari photo.net. Keluhan terbesar dari para pengguna EOS300 atau EOS300V adalah terlalu banyaknya plastik di body kamera. Di site tersebut, penulis menekankan supaya kita jangan mengambil kit (body dengan lensa). Sebab lensa yang diberikan tidaklah terlalu bagus. Dia menyarankan supaya kita membeli body lalu beli lensa 50mm/f1.8 atau 28-105mm/f3.5-4.5 II USM atau 24-85mm/f3.5-4.5 USM. Saya baru tahu lensa USM sangat jauh beda harganya dengan lensa tanpa USM. Kita belum bicara lensa L, blink blink. Saya benar-benar newbie, saya tidak mengerti jenis-jenis lensa. Saya ingat dulu mas Irwansyah pernah nulis thread tentang lensa, Mengapa profesional selalu mendewakan lensa prime? Sedikit banyak pengetahuan saya bertambah. Budget saya terbatas, saya mencoba mengeluarkan tidak lebih dari S$1000 (4,7jt) buat body dan lensa.

Pertanyaan saya:
- Dari paket diatas, paket kamera mana yang paling tepat buat saya? Adakah kombinasi kamera yang lebih bagus?
- Apa sih perbedaan terbesar antara lensa USM dengan lensa non USM? Maksud saya dari kualitas gambar.

Ok sementara segitu dulu, terima kasih sudah meluangkan waktunya membaca.

Willy Sutrisno

Wah beda sekali yah, cuman saya bingung akan konfigurasi yang dipakai. Yang pertama 10D dengan lensa 300mm, terus yang kedua itu 10D+300mm dan memakai PS khan? Apa yang dimaksud dengan "USM 150 - 0.3 - 0 untuk menghilangkan soft"? Jadi kira-kira soft yang saya dapat nanti bakal seperti foto pertama yah.

Untuk foto putrinya, saya tidak ragukan ketajaman dan warna kulit yang natural. Salut sama lensa dan fotografernya TU!

Mas Willy,
USM itu Unsharp Masking, coba buka filter itu di PS dan bilangan diatas adalah urutannya, pernah saya tulis yang agak mirip disini.

Bung Willy,
Mulai dari sekarang, coba untuk nabung beli lensa yang bagus. Pengalaman mas Irwansyah dengan berbagai lensa sudah cukup memberikan satu wawasan bahwa lensa sangat mempengaruhi kualitas foto disamping kemampuan fotografer itu sendiri.
Pengalaman saya kurang lebih sama dengan anda dimana saya juga nabung untuk mengumpulkan lensa yang oke. Memang hasil dari lensa Canon seri L dibanding lensa standard atau 3rd party sangat kentara sekali. Inilah yang mendorong saya untuk lebih baik 'menahan diri'....
Mas Irwansyah,
saya merasa kurang wise untuk menyebutkan merek yang dimaksud. semoga anda maklum dengan ini.. salam !