Oleh: Irwansyah S (52460) 21 tahun yang lalu
Topik ini ada hubungannya dengan yang ini, berhubung panjang dan saya kira pantas diketahui oleh calon pembeli 10D lainnya maka saya jadikan sebagai topik baru. Kawan-kawan, kali ini saya serius. Saya sekitar sebulan sudah memakai 10D. Sebagai "mainan" baru, tentunya saya sibuk mencari resources disana-sini di belantara jagad internet dan subscribe atau member ke belasan milis digital. Jadi sedikit banyaknya saya tahu lebih banyak (kalimatnya benar tidak ya?.) Saya menyarankan kepada kawan-kawan, kalau mau membeli 10D yang second harus cukup hati-hati. 10D memiliki banyak sekali masalah, termasuk yang saya miliki. Kalaupun ingin sekali membeli harus membawa seseorang yang mengerti cara menilai suatu hasil rekaman foto digital. Dan melakukan beberapa tes untuk meyakinkan bahwa 10D yang akan dibeli tidak mempunyai masalah. Saat ini, umumnya orang melepas 10D yang baru dibelinya karena mengandung masalah. Walaupun misalnya anda membelinya dari toko atau agen resmi, rigorous test haruslah dilakukan. Masalah-masalah yang sangat menonjol adalah masalah focusing dan soft-iimages, dan ini diakui sendiri oleh official Canon, bahwa memang ada beberapa batch dari produksi 10D yang mempunyai masalah ini. 10D yang saya miliki setelah saya test ternyata sedikit "front-focusing" Masalah lain lagi yang muncul adalah, dan baru, adalah tidak paralelnya focal plane sensor terhadap lensa. Hal mana menyebabkan sisi tertentu dari image yang di capture akan selalu out of focus. Saya sudah melemparkan masalah ini ke beberapa forum. Banyak orang yang tidak menyadari kecacatan ini, dan menimpakannya ke masalah kualitas lensa. Dari forum tersebut, akhirnya ada beberapa orang juga yang mengakui mempunyai masalah serupa, jadi saya tidak sendiri. Saya menilai, target Canon untuk mengejar the best selling/producer/ DSLR in the world telah mengorbankan sisi Quality Control-nya. Walaupun banyak yang sinis dengan mengatakan bahwa orang yang komplain masalah-masalah yang timbul di 10D sebagai orang awam yang pemula di DSLR, tetapi nyatanya masalah ini semakin menggunung. Dan kenapa pula kasus ini hanya ada di 10D, kenapa tidak ada di D30, D60, dll. Walaupun kantor pusat Canon di Jepang belum mengakui ada masalah ini, tetapi beberapa Technical Services local Canon, secara jujur mengakui adanya masalah focusing itu. Sedangkan masalah baru yaitu "sensor mis-aligned" belum mendapat respon dari Chuck Westfall (Director/Technical Information Dept. Camera Division/Canon U.S.A., Inc.). Saya termasuk yang merasakan adanya masalah "sensor mis-aligned" di 10D yang saya miliki. Image yang saya hasilkan selalu menghasilkan blur yang konstan disebelah kiri scene. Jadi kalau ada banyak orang yang menjual 10D second entah di eBay atau di pasar lokal, be aware. Kalau ada yang mau beli silakan buat tes foto. Saya siap membantu dan akan memberikan detailnya via email. Sebagai seorang yang "beragama" Canon (pinjam istilah bang Bain), tidak semua orang yang akan dengan besar hati mengungkapkan ini. Memang biasanya saya selalu defend Canon, tetapi kali ini saya tidak bisa, saya tidak ingin kawan-kawan yang lain mengalami hal yang sama setelah membeli "mainan" yang tidak murah ini. Resiko akan saya tanggung: 10D saya bakal tidak laku dijual ke member FN lagi karena flaws ini sudah saya bongkar..:(( :((. Satu hal yang perlu diingat, bahwa tidak semua 10D bermasalah. 10D terhitung memiliki feature yang bagus dan berbody magnesium tuang. Sebagian besar memang bekerja dengan baik. Yang saya ingin sampaikan adalah agar berhati-hati menerima tawaran 10D second. Begitu juga kalau ingin membeli yang baru, harus periksa dan test dulu sebelum bayar. Daripada nantinya harus dibongkar/reparasi, kita kan menjadi kurang sreg kalau kamera kita sudah pernah dibongkar-bongkar walaupun itu oleh agen resmi. Syukur kalau masalahnya hilang, tapi kalau timbul masalah lain yang tidak kita notice dengan segera sementara masa warranty hilang, hayooo, siapa yang tanggung?. Mungkin ada pemilik 10D lain yang bisa menambahkan?. Saya tahu Mas Bambang Suroyo yang lebih pakar. Cheers, Irwan Note: Setiadi harap jangan komentar :-B dengan Nikonnya.
Oleh: Indra Dhani (65099) 21 tahun yang lalu
Lho, setiadi kan agamanya Sony :D
Indra, dia ada simpanan Nikon yang sudah berjamur karena disaingi oleh Sony :)) :)).
Oleh: Heri C., Winale (5653) 21 tahun yang lalu
Berbahagialah kita semua ada orang kayak mas Syukri ini, yang berani berkata sesuatu yang pahit sambil menanggung resiko pahit itu sendiri.
Oleh: D. Setiadi (81319) 21 tahun yang lalu
Ma'af saya harus berkomentar juga :Berbahagialah engkau yang MAMPU mempunyai kamera MAHAL ( mainan, seperti istilah anda ) dan bagus.Biarlah saya yang hanya mempunyai kamera yang sederhana dan yang sudah berjamur.Selamat berdiskusi dengan sesama pemilik Canon D10D.Salam.Pemilik SONY DSC F-717
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 21 tahun yang lalu
Mas Irwansyah, Salut untuk keberanian anda membuka topik 10D. Saya mengamati beberapa rekan saya yang mana 10Dnya itu mengalami 'out of focus' issue seperti yang anda alami. Umumnya bila menghadapi objek dengan EV rendah (di bawah 10), 10D akan mencoba mencari objek yang memiliki kontras memadai untuk difokus (jadi memilih salah satu dari 7 AF sensornya) , meskipun anda sudah meng'set' single AF di centralnya. Namun bila anda memotret outdoor, hasilnya sangat yahud. Jangan berkecil hati mas.. wong 'agama' tetangga saja yang diklaim memiliki komunitas terbesar di indonesia saja mengalami jauh lebih banyak problem tuh... (Hayo... siapa yang berani 'buka-bukaan' :) :)) :)) ) salam..
Oleh: M. Ichwan Nurdyn (3558) 21 tahun yang lalu
Thanks berat mas Irwan.
Mas Setiadi, Jangan melankolis begitu dong, maksud saya diatas bahwa semenjak memakai Sony, maka F80-nya tidak pernah disentuh lagi. Saya pernah melihat di salah satu foto yang data teknisnya dicantumkan memakai F80. Mungkin personifikasi yang saya pakai "berjamur" untuk "tidak pernah disentuh" salah ya?. Mohon maaf deh, karena saya sudah banyak lupa tata bahasa Indonesia (caileeee), menulis saja sering terbalik-balik, setiap menulis di forum saya harus bolah-balik "Edit", soalnya setelah saya baca ulang kok banyak janggalnya. Sudah kursus ngetik? ;)
Oleh: Mustafa K. (5014) 21 tahun yang lalu
Ini bukti kalau Setiadi itu favoritnya Irwansyah (ngompor). Sampai ke kamera apa yang dimiliki Setiadi dia ingat ;) Jangan-jangan, diam-diam jatuh cinta nih :)) Irwansyah ... tau nggak aku pake kamera apa aja ;;)
Oleh: Danil Morad (2312) 21 tahun yang lalu
Saya juga punya Canon digital, tapi compact A60 :D.... saya kira hanya Canon compact saja yg punya masalah soft focus, ternyata kakaknya juga :D/, Untung saya masih bertahan dengan analog slr saya (bukan Canon, dan bukan Nikon, apa cobaaa?), walaupun sudah beberapa bulan tidak saya "gauli" karena asyik berselingkuh dengan Canon compact saya yg imut dan lucu, untung saya nggak punya cukup duit sehingga saya nggak kepikir buat beli digital slr :D.....Untung ada Suryo Wibowo yg kameranya masih satu saudara dengan saya, meyakinkan saya bahwa kamera slr saya itu sebenarnya oke, cuma sayanya saja yg perlu belajar lebih :D (walaupun dalam hati bertanya-tanya, kapan yah merek tersebut akan mengeluarkan digital slr?) Wah kok jadi ngelantur nih ngomongnya? :D
Kalau kesukaran fokus yang terjadi karena EV yang rendah itu sich biasa. 10D bisa fokus sampai EV 0.5, cukup sensitif bahkan dalam keadaan hampir gelap. Bagi yang masih kabur, saya akan menjelaskan apa maksud focusing issues itu. Sewaktu kita memfokus subjek, baik secara manual dengan memutar ulir lensa, ataupun dengan fasilitas Auto Focus, maka kita akan melihat citra yang tajam di viewfinder (lubang intip) sebagai tanda bahwa subjek yang hendak difoto itu sudah tajam dan terletak dalam ruang fokus. Dalam hal ini, maka lampu hijau pertanda fokus sudah dicapai akan menyala didalam viewfinder. Itu artinya fokusing sudah OK, lalu tekanlah tombol pelepas rana, jepret. Dalam kenyataannya, apa yang kita lihat di viewfinder tidaklah sama dengan apa yang direkam di sensor. Di finder bisa saja kita melihat image sudah terfokus dengan tajam, tetapi sekali lagi tetap saja apa yang ditampilkan oleh sensor terlihat sangat "soft". Jadi ada semacam kesalahan posisi jarak sensor ke titik api lensa, yang perhitungannya saya sendiri kurang tahu. Contoh kasus. Dengan fokus manual, fokus hingga tajam, terus lebih-kan sedikit fokusnya sehingga image di finder kembali kabur sedikit, jepret. Nah, yang ini malah menjadi tajam di sensor. Kalau ia lebih maka disebut back focusing, sementara kalau kurang disebut front focusing. Rumit bukan.
Oleh: Aulia Shina Primayog (3606) 21 tahun yang lalu
Ma kasih Irwan...saya jadi mikir2 balik ke "agama" yang lama aja deh....Aku pikir dalam hal digital Canon lebih unggul...ternyata....
Irwansyah, kapan balik ke tanah air? ;)Supaya bahasa Indonesianya lancar lagi? :))
Oleh: Anthony Yang (10145) 21 tahun yang lalu
eehhhmmm.....pelajaran yg cukup berarti dr sang pakar Canon....:), saya mau menambahkan sedikit saja dengan rumor yg diberikan oleh sang pakar ini.....seminggu yg lalu saya baru saja pulang hunting dr California....kira2 lebih dari 1000 jepretan yg sudah saya lakukan....hasilnya.....digital maupun manual, memang sangat mengherankan, membuat tanda tanya besar di kepala saya saat hasil jepret 10D dilihat di computer.....pertama masalah yg dikemukakan oleh sang pakar ini ada benarnya....terutama mengenai objek yg diviewfinder akan berbeda dgn hasilnya itu betul tapi bukan itu saja....begitu juga dgn LCDnya, yg bisa dibilang sangat kurang memuaskan dgn harga digital camera diatas $1500 apalagi dengan nama besarnya CANON.....ehhhhmm.....oke itu masih tidak mengapa, ada hal lainnya yg membuat saya begitu kecewa pula.....hasil jepretan yg saya hasilkan....hampir 75% timbul bercak2 seperti dot2 hitam......semakin hari terasa dot hitam tersebut semakin menambah, pertama kali saya kira mungkin lensa yg memang kurang bersih, lalu saya coba melakukan eksperimen....dgn objek yg sama tapi dgn lensa yg berbeda.....hasilnya dot yg ada tersebut....ternyata tidak berpindah tempat, tetap di tempat yg sama (test dgn 20mm dan 28-135mm),berarti tentu ini bukan kesalahan dari lensa tentunya.....kemudian saya coba2 utk membuka2 manual booknya, kalo2 ada solusi dr masalah ini....ternyata di situ ada yg namanya sensor cleanning....saya coba utk melakukan test sensor cleaning.....ternyata hasilnya tidak beda pula....eehhhmmmm......sungguh mengecewakan......saya berpikir mungkin akan menggantinya dgn yg baru dgn melalukan beberapa testing....saya tidak tahu menahu dgn pemakai 10D yg lainnya apa memang pernah mengalami hal serupa ini.....btw pertama kali beli memang tidak ada dot2 hitam tersebut, namun setelah memakai kira2 1 bulan baru mulai timbul, saya sempat berpikir apa mungkin karena ada factor dr cuaca....krn memang saat pemotretan bisa dibilang temperature sering berubah terutama ke temperature tinggi....ditambah dgn teriknya matahari.....apa mungkin?....pak irwan mungkin bisa menambahkan?...:).....satu lagi mengenai hasil saturasi warna digital tidak bisa menandingi film.....IMHO,...terutama utk pemakai velvia.....ehhmmmmm...sangat jauh sekali......:(, namun 10D mempunyai flexsibilitas di dlm ISO dan juga AEB....yg banyak sekali saya pakai selama hunting.....krn tidak usah terpikir masalah biaya film....eehhhmmm.....ada yg mau menambahkan lagi?......
Mas Ethan, Saya kira kita semua penasaran ingin melihat contoh fotonya. Bolehkah diupload cropping dari full-sizenya?. Dugaan saya sementara, kalau itu dot, maka kemungkinan itu adalah dead pixel. Ada coba dihitung berapa banyak?. Karena kalau lebih dari 5 katanya bisa ditukar dengan body baru under warranty. Saya dulu ada juga dot itu, lebih tepatnya spot. Kalau ingin tahu apakah kamera kita mengandung spot ini, maka taruh ke F16 lalu fotolah langit atau kertas warna putih polos. Disitu kita akan "kagum" betapa kotornya sensor kamera kita. Setelah mendapatkan spot itu (ingat foto Hotel Ritz Carlton saya dulu), saya melakukan sensor cleaning, mirrornya naik, lalu sensornya saya semprot-semprot dengan rubber bulb. Lumayan, akhirnya hilang. Tidak semua hilang memang, tapi banyak juga berkurangnya. Masalah saturasi warna dan ketajaman, mungkin DSLR kalah dibandingkan consumer digicam. DSLR memerlukan sedikit tweaking di software, malah itu wajib, mungkin link ini menarik dibaca, kalau salah atau ada informasi lain jangan ragu dibantah. Saya juga masih belajar.
Mas Irwansyah, Khusus saturasi warna, saya masih pegang film slide. Kekurangan utama dari kamera digital (SLR atau prosumer) adalah reproduksi warna mendekati warna asli objek. Ini yang saya lihat film slide masih lebih baik :-) Memang kalau mengerti Photoshop, kekurangan ini dengan mudahnya bisa diantisipasi. Hanya saja masalahnya saya kurang paham menggunakannya :(( :(( Ada yang bisa ajarin saya Photoshop ???
Saya berkesempatan liat Canon 10D punya temen. Wah LCDnya kalah jauh sama Canon G2....
Oleh: haris wijaya (1903) 21 tahun yang lalu
wah, mas Irwan, temenku pake D30 dan hasilnya juga banyak yang out of focus. Berarti - mungkin - yang bermasalah dengan focus nggak cuma 10D, tapi juga DSLR Canon yang lain (maaf kalo saya salah). Syukurnya, kamera D30 temenku itu masih bersih alias belum pernah ngalamin bercak spot hitam itu. Sebagai info tambahan, Olympus bulan Oktober mendatang bakal ngeluncurin DSLR Pro yang lensanya khusus untuk kamera digital, namanya Olympus E-1 dgn lensa Zuiko Digital yang CCD-nya sangat klop dgn kamera digital. Resolusiny 5,1 juta pixel, dan harganya ritelnya sekitar US$2.199 (itu udah kamera plus lensa seharga sekitar US$600). So, just wait and see...
Yang belum beli DSLR, happy-lah, berarti DSLR bakal lebih murah lagi karena sudah bertambah saingan dari Olympus, Thanks infonya mas Haris.
Oleh: Y. Daniel Ferryanto T.S. (1266) 21 tahun yang lalu
mas Irwan, gimana dgn 10Dnya, udah bisa diperbaiki?, u dulu belinya dimana? baru or second?, sebab kalo second kan ada kemungkinan sensornya pernah debersihkan dgn cara yg salah hingga bergeser, kalo saya liat hasil test gambar di dpreview kok D100 kalah jauh ama 10D ya, apa betul?
Bung Haris, Pandangan saya mengenai Olympus E-1 adalah bukan saingan langsung dengan Canon EOS 10D/Nikon D100. Olympus malah menantang langsung Nikon D1x / Canon EOS 1D yang dirancang khusus kalangan professional. Bung Daniel, Hasil gambar D100 dengan 10D ya tergantung ketrampilan pemoto-nya dan juga lensa yang dipakai. Kemudian juga jangan kesampingkan faktor Photoshop yang bisa mempercantik hasil baik dari D100 atau 10D.. salam...
Bung Daniel, saya beli baru $1540. Rendra benar, Olympus E-1 akan menyaingi D1 dan 1D, dengan demikian harga kelas itu akan jatuh. Tapi jangan lupa efek sampingnya yang juga akan menyentuh kelas setingkat dibawahnya seperti 10D/D100 sehingga akan menjadi lebih murah lagi.
Oleh: Iman Firman (11626) 21 tahun yang lalu
beberapa waktu lalu saya motret pakai 1D hasilnya juga ada yang out of focus..waktu saya intip di view finder udah fokus, pas saya transfer ke komputer dan saya lihat ternyata beberapa ada yang out of focus...stlh saya ingat2 lagi, beberapa kali saya memang menmgalami sedikit trouble pada waktu pemotretan (dalam waktu dan objek yg sama) sempat auto focusnya tidak mau jalan (battery full!)..bingung juga...
mas Rendra, Yang saya maksudkan test yang dilakukan dpreview pada page 18 Nikon D100 review dan page 21 Canon 10D review yang menggunakan gambar yang sama, setting camera sama dan lensa 50 mm ( menurut saya lensa 50 mm canon dan nikon tidak berbeda mutunya ), untuk kompresi malah file nikon lebih besar ( 10D-2010kb, D100-2817kb ),tapi hasilnya lebih bagus yang Canon ( daya pisah lebih tinggi, meskipun soft detail tampak jelas ) saya lampirkan kropnya, apa mungkin dalam melakukan test mereka melakukan manipulasi2 untuk kepentingan pihak2 tertentu ?
ini yang 10 D
Bung Daniel, Menurut saya, www.dpreview.com cukup netral untuk mengkaji produk yang di-review. Bila melihat hasil antara 10D dan D100, bisa saja pengaruh image processor di masing-masing kamera yang mempengaruhi besar file yang dihasilkan. Sulitnya EOS 10D memakai sensor CMOS dan D100 menggunakan CCD. Jadi kita tidak bisa katakan bahwa 10D jauh lebih baik dari D100 dari sisi sensor semata-mata. Mungkin saja Canon lebih unggul di pemrosesan gambar (data dari sensor CMOS kemudian disimpan di buffer memory sebelum dikompresi untuk disimpan di CF) sehingga ukuran file bisa lebih kecil. Terlepas dari pengamatan anda akan review D100 dan 10D di www.dpreview.com, Pengetahuan saya dengan para pemakai Canon EOS 10D dan Nikon D100, ketajaman dan resolusi dari ke dua kamera ini boleh dikatakan sebanding dengan lensa yang boleh dikatakan setara. Oleh karena itu mengapa berani saya katakan sebelumnya bahwa di fotografi digital, tetap peranan Photoshop sangat besar untuk mendapatkan hasil foto yang bagus. salam...