Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Budi Hartono (5868)
Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha. Dalam ajaran agama Hindu, Baruna atau Waruna (Devanagari: वरुण; Latin: Varuna) adalah manifestasi Brahman yang bergelar sebagai dewa air, penguasa lautan dan samudra. Kata Baruna (Varuna) berasal dari kata var (bahasa Sanskerta) yang berarti membentang, atau menutup. Kata "var" tersebut kemudian dihubungkan dengan laut, sebab lautan membentang luas dan menutupi sebagian besar wilayah bumi. Menurut kepercayaan umat Hindu, Baruna menguasai hukum alam yang disebut Reta. Ia mengandarai makhluk yang disebut makara, setengah buaya setengah kambing (kadangkala makara disamakan dengan buaya, atau dapat pula digambarkan sebagai makhluk separuh kambing separuh ikan). Istri Beliau bernama Baruni, yang tinggal di istana mutiara. Oleh orang bijaksana, Dewa Baruna juga disebut sebagai Dewa langit, Dewa Hujan, dan dewa yang menguasai hukum. Surya (Sanskerta: सूर्य; Surya) adalah nama dewa matahari menurut kepercayaan umat Hindu. Surya juga diadaptasi ke dalam dunia pewayangan sebagai dewa yang menguasai atau mengatur surya atau matahari, dan diberi gelar "Batara". Menurut kepercayaan Hindu, Surya mengendarai kereta yang ditarik oleh 7 kuda. Ia memeiliki kusir bernama Aruna, saudara Garuda, putra Dewi Winata.
10 tahun yang lalu
bidikan & narasinya maknyus tenan ....... salam
Suka momentnya..salam
nice view, moment LS'nya indah sekali. salam
cakep moment dan viewnya.... narasinya menambah wawasan..... salam.....