Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Abdul Muiz (146)
Di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, saat musim kemarau atau ketika pergantian musim kemarau ke musim hujan, sebagian besar warganya kesulitan mendapatkan air. Hanya ada beberapa sumur umum yang menyimpan debit air cukup banyak. Namun itupun tidak bisa dimanfaatkan warga rumah tangga karena didahului para tukang becak. Ya, saat musim kemarau para tukang becak seperti terlihat di foto ini beralih profesi menjadi penjual air. Dengan becak yang dimilikinya mereka mengedrop air ke rumah-rumah warga sesuai pesanan. Satu kali pengedropan berisi enam jeriken (@30 liter) dihargai Rp 8.000, tergantung jauh dekatnya jarak tempuh. Mereka mengaku menjadi penjual air lebih menguntungkan dibanding mengangkut penumpang. Rata-rata perhari mereka bisa mendapat penghasilan dari menjual air lebih dari Rp 75.000. Sedangkan saat mengangkut penumpang pendapatan tidak lebih dari Rp 50.000, itupun terkadang terlebih dahulu harus beradu mulut dengan penumpang gara-gara uang yang dibayarkan tidak sebanding dengan jarak tempuh dan tenaga yang dikeluarkan.
11 tahun yang lalu
nice HI
hahaha.....nice capture gan, salam...
nice moment
Keceriaan HI nya terasa om... Mantap... Salam mampir dr bdg
ceria sekali..awas tumpah pak..