Galau 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

“Cattle Egret (Bubulcus ibis)”
n
ndan ia termenung di tepian sungai, ..sepi, ..sendiri..
n
nMerupakan spesies tunggal di jenisnya, Cattle Egret (Bubulcus ibis) mendapatkan namanya dari kebiasaannya berkeliling di sekitar kawanan ternak. Tubuhnya kekar dengan sedikit postur membungkuk, sedangkan bulunya berwarna putih keabu-abuan. Di musim kawin, bulu di kepala dan punggungnya akan berubah menjadi oranye kemerahan, begitupun iris mata dan paruhnya. Terdapat perbedaan ukuran tubuh yang kecil antara jantan dan betina, yang umumnya jantan berukuran lebih besar dan mempunyai rumbai bulu yang lebih panjang pada musim kawin. Cattle Egret secara umum adalah burung yang tidak banyak mengeluarkan suara, tetapi kadang pada musim kawin, mereka bisa mengeluarkan beberapa suara panggilan kasar.
n
nArea penyebarannya sangat luas, dari Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Diyakini, tempat tinggal asalnya adalah dari central Afrika yang kemudian menyebar di berbagai belahan dunia pada abad ke 19, seiring dengan aktivitas manusia seperti ekspansi agrikultur dan industri ternak, yang akhirnya menciptakan habitat yang sesuai untuk spesies ini.
n
nMereka dapat ditemukan di area terbuka seperti padang rumput, rawa-rawa, dan area banjir, karena lebih memilih daerah air tawar. Oleh sebab itu burung ini jarang ditemui di dekat laut atau pantai.
n
nCattle Egret adalah spesies yang oportunis, dengan jenis makanan yang terdiri dari beberapa jenis serangga, katak dan cacing. Seringkali mereka mengikuti binatang pemakan rumput besar seperti Zebra dan Kerbau Air dengan tujuan agar dapat menemukan makanannya lebih cepat. Ketika binatang-binatang tersebut menarik rumput untuk dimakan, secara bersamaan akan mengekspos organisme yang ada di bawah tanah, dan memudahkan burung ini mengambil cacing atau binatang lain yang ikut tertarik. Perilaku ini pada akhirnya menghasilkan simbiosis mutualisme yang sukses diantara keduanya.
n
nSpesies ini dijabarkan sebagai ‘burung yang bermigrasi parsial’, karena pola migrasinya bergantung pada cuaca dan ketersediaan makanan di sekitarnya. Di belahan bumi utara, Cattle Egret cenderung bermigrasi dari iklim dingin ke panas pada musim dingin, dan kembali pada musim panas ketika temperatur mulai naik. Di Australasia (Australia, Selandia Baru dan Papua), mereka bermigrasi dari Australia ke Selandia baru dan Tasmania antara Februari dan April, dan menetap di sana hingga Oktober atau November.

  • Nilai foto: 13
  • Dilihat: 269
  • Waktu upload: Selasa, 10 Jan 2012
  • Lokasi: Hutan Mangrove Wonorejo, Jawa Timur, Indonesia
Kategori
NatureSatwa
Shooting Data
  • Aperture: f/5.6
  • Speed: 1/80
  • ISO: 0
  • Kamera: Nikon D90 *
  • Lensa: Nikon 70-300mm F/4.5-5.6 VR ED *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
Asep Gunawan (91)

13 tahun yang lalu

idenya okay..terus kembangkan

 Achmad Fauzan Z. (15707)

13 tahun yang lalu

mbah'e mangrove.hehe menurut saya secara teknis perlu bnyak perbaikian, tp nilai perjuangan buat dapet foto ini jauh lebih besar dari masalah teknis

 Bastian (8002)

13 tahun yang lalu

coba crop dan tempatkan POI dalam ROT mungkin bisa didapat porsi darat air 30-70 dan hasilnya kompo yang lebih manis dan POI bisa lebih menonjol di frame, just imho..semoga berkenan.. narasinya bagus..info yang berharga..salam hangat

 Nyoman Ady Sanjaya (16949)

13 tahun yang lalu

pembagian darat dan airnya masih belum pas, dan angle kurang pas sepertinya..imho

 Surya M. Husein (93248)

13 tahun yang lalu

kurang tajam dikit sama kurang jelas PoInya sptnya Mas.. salam hangat selalu dari SBY..