Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Said Reza P. (1567)
Likur; dalam kamus praktis bahasa Indonesia modern diartikan sebagai suatu kata untuk menyatakan bilangan antara 20 dan 30.nAdapun 7 likur, bermula dari malam kedua puluh satu ramadhan yang disebut, selikur. Mulai malam ini masyarakat menghiasi halaman rumah dengan aneka lampu. Dulu, lampu likur sangat sederhana, bambu sepanjang + 1 – 1,5 m dilobangi ruas-ruasnya 6 – 8 lubang dan diberi sumbu kedua ujungnya di ikat pada kayu yang dijadikan tonggak Di isi minyak tanah, disulut, byaarr menyalalah sang lampu. Selain bambu ada tumpukan batok kelapa kering yang dilobangi tengahnya ditusuk dengan kayu, diberdirikan dalam posisi telentang, dibakar dari atas, semakin tinggi tumpukan semakin awet sang lampu likur. Dan ada juga pelepah sagu (rumbia) yang dipotong , kedua ujungnya ditancapkan kekayu yang menjadi tonggak, 1 m diatas tanah, diatasnya disusun berderet kulit lokan/kerang yang diisi dengan kekeret, yaitu sisa-sisa getah karet yang habis disadap,mengering dan menempel mengelilingi batang pohon karet. Inilah yang dipakai sebagai lampu likur kulit lokan.nKlimaks dari ini semua adalah malam kedua puluh tujuh ramadhan atau malam 7 likur, jika malam-malam sebelumnya ada rumah yang belum memasang lampu likur, malam ini semua penduduk tidak ada yang ketinggalan, berlomba-lomba memperindah lampu likur mereka.
14 tahun yang lalu
Serem bro. untung penghuninya gak narsis, klo narsis pasti ada penampakan, hahahahaha..... asyik bro... salam... :)
keren kang.. tp kok jadi merinding gini yaa... hiiiiii..
SIP, jd ingat kampung, salam dr budak melayu.^_^
ngeri... pak.
cantik night shootx...untung penghunix g ikut nongol salam....monggo mampir
night shot yg apik,.. kuburan serem nih,. btw, pake flash ya bro? lighting pohon agk kontrast dgn belakangnya,.. tapi apik kok,.. salam d5000