Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Yoppy Pieter G. (3968)
Benar sekali, Desa Takpala sudah saya masukan kedalam daftar perjalaan saya saat menyambangi Pualu Alor. Bukan tanpa alasan saya ingin mengunjungi tempat ini bersama seorang kawan Meicy Sitorus.rnBerjarak 13 kilometer dari Kalabahi dimana tempat saya menginap (Hotel Pelangi Indah). Desa Takpala berada di di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor.rnSebagai orang baru yang baru pertama kali mengunjungi Desa Takpala, saya terkagum melihat keaslian dari Desa ini. Salah satunya adalah rumah Lopo. Seorang “Selamat datang di Takpala..†ucap Martinus, beliau adalah seorang kepala suku. Sirih Pinang saya serahkan sebagai tanda mata. Memang seperti itu, secara tidak langsung Sirih Pinang menjadi media komunikasi jika ingin megunjungi beberapa desa di kawasan NTT.rnDesa ini sunyi, kebetulan penduduk desa Takpala tidak semua menetap di kampong ini. Meraka sudah menyebar di desa-desa sebelum memasukin Desa Takpala.rnPak Martinus menempatkan setiap tamunya di Lopo, yaitu rumah asli Alor. Desa yang banyak ditumbuhi pohon Asam ini menjadi semakin sejuk dengan turunnya Hujan yang ditemani suguhan kopi panas.rnDitengah-tengah perbincangan mengenai Desa Takpala, pak Matheus menyarankan saya mencari informasi mengenai Tari Lego-lego di dinas pariwisata Alor. Saat ini, tarian Lego-lego dimanfaatkan sebagai tarian untuk menyambut tamu “Rombongan†yang akan mengunjungi Desa Takpala. Tarian Lego-lego merupakan tarian yang gerakannya mengelilingi Moko sambil bergandengan tangan. Saat yang bersamaan pula, beberapa masyarakat Takpala menggelar barang dagangan. Tak ayalnya seperti pasar kaget yang sering dijumpai di kota-kota besar.
14 tahun yang lalu
anda keliling indo yahh,...
warisan budaya..... but ada yg kurang or lebih.....salam...
Lika-liku Nusantara, klasik dan cantik!