Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Sahrudin (5513)
KONON, patung Pangeran Diponegoro dan kudanya ini, waktu dibangun, posisi tangannya sedang memegang tali kendali kuda. Seiring berjalannya waktu, banyak pengunjung, terutama remaja, yang tak puas hanya melihat patung tersebut. Mereka lantas memanjat, lalu bermain-main, atau sekadar duduk diantara kaki-kaki kuda. Lama-kelamaan, patung Pangeran Diponegoro pun kesal. Dia lepas tali kendali kudanya, lalu menunjuk ke arah sebuah supermarket dan bioskop, sembari berteriak jengkel: "Nek arep nongkrong opo dolanan, neng kono wae, ojo neng kene!" Terjemahan Betawinya, kira-kira: Kalo mau ngeceng atau maen, ke sono, no, jangan di mari!nn"Rumor historik-klenik" lainnya, dulu patung kuda itu dibangun dengan posisi kaki tegak berdiri. Tapi, karena capek menggendong patung Pangeran Diponegoro, si kuda pegel-pegel kakinya, dan memilih jongkok sampai sekarang.n nDate Time Original: 2010:01:25 13:29:51nISO Speed Ratings: 100
14 tahun yang lalu
bagus slnya natural,............ dikontraskan sedikit lagi, ....... salam
sudut pengambilan ok, setuju orang disekitar patung mengganggu, sedikit olahan digital akan menambah cantik foto
Maaf, Jika POInya si patung lebih baik klo objek manusianya hilang... IMHO. Btw garis besarnya udah keren. Salam newbie!
sependapat dengan pendahulu .............. salam
momentnya dapet,...warna jg kalem,...sayang orang dipatung,sanggat mengganggu...salam