* Pelabuhan Sunda Kelapa *  


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

 Irwan Salim (29360)

Hunt jam 5 pagi kira2 :P hoho.. tgl 30 maret 2009 bersama Bro keong :P kekeke..
rnBelajar foto tetep.. tolong ya dinikmati.. ditunggu komentarnya yg adem2 dan panas2 :P hoho.. thc yg uda mao kasih nilai :P hohoho...
rn
rnDate Time Original: 2009:03:30 06:11:43
rnrnrnrnrnSejarahnya.. rnrnSUNDA KELAPA merupakan pelabuhan tertua di Indonesia. Menurut sejarah, Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Pajajaran selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tanara dan Cimanuk. Jadi pelabuhan ini telah dipakai sejak jaman Hindu.rnMenurut prasasti atau batu tertulis yang kini masih terdapat di Kelurahan Batutulis Kota Madia Bogor sebagai bukti tertua kerajaan itu, kerajaan yang berpusat di Paja-jaran itu mulai didirikan pada tahun 1133. Menurut berita-berita Portugis yang berasal dari awal abad ke-16, dapat diperkirakan kerajaan itu telah ada kurang lebih empat abad.rnTome Pires, orang Portugis yang mengunjungi pela-buhan-pelabuhan di pantai utara Pulau Jawa antara tahun 1512 dan 1515, menggambarkan bahwa pelabuhan ini ramai disinggahi pedagang-pedagang dan pelaut dari luar seperti dari Sumatra, Malaka, Sulawesi Selatan, Jawa dan Madura. Menurut laporan tersebut, di Sunda Kelapa banyak diperdagangkan lada, beras, asam, hewan potong, emas, sayuran serta buahbuahan.rnMalaka direbut Portugis pada tahun 1511. Kemudian pada tahun 1522, Gubernur d’Albuquerque yang berke-dudukan di Malaka mengutus Henrique Leme untak me-ngadakan hubungan persahabatan dengan Pajajaran, guna mendapatkan izin mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Maksud Portugis itu mendapat sambutan baik dari Kerajaan Pajajaran, karena kecuali alasan perdagangan, Raja Paja-jaran juga mengharapkan bantuan Portugis untuk melawan orang-orang muslim yang makin banyak jumiahnya di Banten dan Cirebon. Sementara itu Kerajaan Demak sudah menjadi pusat kekuatan politik Islam. rnrnPada tanggal 21 Agustus 1522 dibuatlah suatu per-janjian yang menyebutkan bahwa orang Portugis akan membuat benteng di Sunda Kelapa, sedangkan Sunda Kelapa akan menerima barang-barang yang diperlukan. Raja Pajajaran akan memberikan kepada pihak Portugis 1.000 keranjang lada sebagai tanda persahabatan. Sebuah batu peringatan atau padrau (baca Padrong) dibuat untuk memperingati peristiwa itu. Padrau itu ditemukan ketika pada tahun 1918 orang mulai mendirikan sebuah gudang di sudut Prinsen Straat dan Groene Straat di Jakarta Kota, dan kini disimpan di Museum Pusat. Jalan-jalan itu seka-rang bernama Jalan Cengkeh dan Jalan Nelayan Timur.rnKerajaan Demak menganggap perjanjian persahabatan Pajajaran-Portugis tersebut suatu ancaman baginya. Maka pada tanggal 22 Juni 1527, pasukan gabungan Demak-Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) merebut Sunda Kelapa. Tanggal 22 Juni inilah yang hingga kini selalu dirayakan sebagai hari jadi kota Jakarta. Sejak itu nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta yang berarti kota kemenangan atau kota kejayaan.rnDalam perkembangan berikutnya, pada tanggal 30 Mei 1619, Jayakarta direbut Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen yang sekaligus memusnahkannya. Di atas puing-puing Jayakarta ini Coen mendirikan sebuah kota baru, yang oleh Coen hendak diberi nama Nieuw Horn atau Horn Baru sesuai nama kota kelahirannya di Belanda, tetapi akhirnya dipilih nama Batavia.rnrnMenurut catatan sejarah, pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1610 dibangun dengan kanal sepanjang 810 meter. Pada tahun 1817, pemerintah Belanda memperbesarnya menjadi 1.825 meter. Setelah jaman kemerdekaan, dilaku-kan rehabilitasi sehingga pelabuhan ini memiliki kanal sepanjang 3.250 meter yang dapat menampung 70 perahu layar dengan sistem susun sirih.rnBerdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.D.IV.a.4/3/74 tanggal 6 Maret 1974, nama Sunda Kelapa dipakai lagi. Pelabuhan ini juga biasa disebut Pasar Ikan karena di situ terdapat pasar ikan yang besar. Saat ini pelabuhan Sunda Kelapa memiliki luas daratan 760 hektar serta luas perairan kolam 16.470 hektar, terdiri atas dua pelabuhan utama dan pelabuhan Kalibaru. Pelabuhan uta-ma memiliki panjang area 3.250 meter dan luas kolam lebih kurang 1.200 meter yang mampu menampung 70 perahu layar motor. Pelabuhan Kalibaru panjangnya 750 meter lebih dengan luas daratan 343.399 meter persegi, luas ko-lam 42.128,74 meter persegi, dan mampu menampung se-kitar 65 kapal antarpulau dan memiliki lapangan penumpu-kan barang seluas 31.131 meter persegi.rnDari segi ekonomi, pelabuhan ini sangat strategis ka-rena berdekatan dengan pusat-pusat perdagangan di Jakarta seperti Glodok, Pasar Pagi, Mangga Dua, dll. Sebagai pela-buhan antarpulau Sunda Kelapa ramai dikunjungi kapal-kapal berukuran 175 BRT. Barangbarang yang diangkut di pelabuhan ini selain barang kelontong adalah sembilan bahan pokok seperti beras, terigu, minyak goreng, gula, garam, sabun, minyak tanah, ikan asin, ikan segar, tekstil serta batik. Untuk pembangunan di luar Pulau Jawa, dari Sunda Kelapa juga diangkut bahan bangunan seperti besi beton dan lain-lain. Pelabuhan ini juga merupakan pela-buhan tujuan pembongkaran bahan bangunan dari luar Jawa seperti kayu gergajian, rotan, kaolin, kopra, dan sebagainya. Bongkar muat barang di pekabuhan ini masih menggunakan cara tradisional. Di pelabuhan ini juga terse-dia fasilitas gudang penimbunan, baik gudang biasa mau-pun gudang api.rnDari segi sejarah, pelabuhan ini pun merupakan salah satu tujuan wisata bagi DKI. Tidak jauh dari pelabuhan ini terdapat Museum Bahari yang menampilkan dunia kemaritiman Indonesia masa silam serta peninggalan sejarah kolonial Belanda masa lalu.rnrndijumpai dikawasan ini. Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan saksi bisu dan cerminan kehebatan kerajaan-kerajaan di Nusantara dalam membangun basis perekonomian dan menjalin hubungan perdagangan dengan bangsa-bangsa lain. Khususnya bangsa-bangsa yang sudah memiliki peradaban maju seperti kerajaan Belanda dan Portugis di Eropa.rnrnrnrnISO Speed Ratings: 200

  • Nilai foto: 710
  • Dilihat: 2510
  • Waktu upload: Selasa, 31 Mar 2009
  • Lokasi: Pelabuhan Sunda Kelapa, DKI Jakarta, Indonesia
Shooting Data
  • Aperture: f/5.6
  • Speed: 1/80
  • ISO: 0
  • Kamera: Nikon d60 *
  • Lensa: Nikon 18-55mm f/3.5-5.6G AF-S VR *
  • Filter: UV Hoya
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Hepsal (30083)

14 tahun yang lalu

perfect........refleksinya suka banget...good...om...salam...chl

 Andri Senjaya (3539)

15 tahun yang lalu

kerenn bro

Indro Siswanto P. (1267)

15 tahun yang lalu

reflection maut om.. sekaligus bercerita.. Jempol om!!!

 Jay Jusuf (49212)

15 tahun yang lalu

Woww..dahsyat kali nih......kompo na nyang aduhai..

 Tonie Hermawan (46677)

15 tahun yang lalu

cantik perspektifnya...refleksinya cakeppp

 Harry Kurniawan1000 (26045)

15 tahun yang lalu

refleksi nya enak dilihat

Oliver Bobby Reynold Simarmata (2378)

15 tahun yang lalu

refleksi yang bagus...jarang dapat moment kaya gini di darat...

Dian Ibnu Wahid (2027)

15 tahun yang lalu

Ajib bgt dimata. Tonenya, idenya, refleksinya, sejarahnya, smuanya dah... Siiip... Layak dapat jempol 3

Demmy Setyo Prabowo (66)

15 tahun yang lalu

Bagus komposisi gambarnya... ada keterangannya tambag bagus sekalian belajar sejarah.

 Muhammad Yoesoef (5720)

15 tahun yang lalu

Refleksinya bagus banget.. Keren..

 Eko Sigit Prayogo (19410)

15 tahun yang lalu

maw bilang apa lagi... ini ilernya sampe di keyboard.... kereeeeeeeeeeeeeennnnnnnnn.......... .. maw blajar ahhhhh........... salam......

Budi Pratama (198)

15 tahun yang lalu

hebat om,... niat moto bis bangun tidur hehehehehee

 Joko Tarisno (61724)

15 tahun yang lalu

keren..pict nya..refleksinya tajem..... sekarang dah gak bisa lagi om..udah ditinggiin..nagmabil momentnya tepat pas laut agi pasang salam

 Roberd Simatupang (17325)

15 tahun yang lalu

nice ref... suka,pengetahuannya... jd tau... salam pamula...

 Budi Risjadi (130313)

15 tahun yang lalu

foto yang indah sekali, refleksinya, perspektifnya mantap mas, dan nilai plusnya terima kasih uraiannya, jadi tambah ilmu loh.....salam kenal dari yang jauh lebih pemula....thanks

Willy Tjen (2444)

15 tahun yang lalu

nice refleksi and prerspective....i love it but ada dikit bagian kanan atas yg saya kurang suka.... salam yach hehehe

Djio Amrozi (3)

15 tahun yang lalu

nggak bisa ngomong, refleksinya, dan messy look but cutenya gitu heheh

 Ridzky Ahdhan (7552)

15 tahun yang lalu

mantep banget.. refleksinya,komposisinya,perspektifnya juga.. waah juara Sunda kelapa tempo dulu ma yang aslinya juga mantaaap!

Jobby Setiawan (3212)

15 tahun yang lalu

refleksi nya jelas, cuma buset dah, keterangan tambahannya panjang amat yah.. IMHO, semoga berkenan =)

 Alan Okadenan (19252)

15 tahun yang lalu

wew ref nyua sangat mengagumkan..salam bro

Reny astuti (854)

15 tahun yang lalu

good

Ganjar Yudha Pamungkas (134)

15 tahun yang lalu

Dashyat Om.. Mohon bimbingannya biar bisa bikin refleksi kaya gitu..

Ferdinand R H SE (809)

15 tahun yang lalu

mantab refleksinya... nice pic

Ilham Basalama (3118)

15 tahun yang lalu

refleksii y9 cakeep om.,.,,.,. n trima kasihh atas infox Om.,.,,.panjanggg bangett om tp seru..,.,itung" tambah ilmu sejarah.,,.heheheheh salam ib dr mks

Fahrul Rizal (161)

15 tahun yang lalu

Foto@ udah bagus banget tp warna@ masih gk membawa kesan hidup