• Home
• Galeri
• NAGA BANDA

Info

 Gung Ariana (6154)

Date Time Original: 2005:09:24 13:09:03
rnISO Speed Ratings: 70
rn
rnNAGA Banda memang terkesan istimewa. Wajar saja, tidak dalam setiap upacara pelebon Naga Banda digunakan. Pun, tidak dalam setiap pelebon bangsawan Naga Banda bisa disaksikan. Naga Banda mengandung arti sebagai pengikat atau pembelenggu (bandha). Dalam buku Ngaben: Mengapa Mayat Dibakar?, Kaler menyebutkan Naga Banda sebagai simbolis mendiang raja yang memiliki ikatan erat dengan masyarakat, mempunyai pertalian yang intim dengan soal duniawiah material.
Penulis buku-buku agama Hindu, almarhum I Gusti Ketut Kaler lebih merinci lagi mereka yang "berhak" itu. Menurutnya, selain keluarga Raja Gelgel/Klungkung yang "berhak" menggunakan Naga Banda adalah keluarga yang mendapat anugerah khusus dari Raja Gelgel/Klungkung serta Pedanda Budha.rnArtinya, hanya bangsawan terpilihlah yang menggunakan Naga Banda dalam upacara pelebon-nya.
rn"Naga Banda itu adalah kendaraan raja untuk mengikat jiwa untuk nanti diantar ke alam baka," kata Tjok Rai Sudarta.
rnKarena itu, yang berhak memanah Naga Banda juga bukan sembarang pendeta. Menurut Tjok Rai Sudarta yang berhak melakukan tugas itu yakni pendeta yang mampu dan ditugaskan oleh nabe-nya yang sudah pernah melaksanakan ritual memanah Naga Banda yakni Dang Hyang Dwijendra dan Dang Hyang Astapaka.
rnBegitulah, Naga Banda menjadi istimewa, kendaraan khusus yang mengantar sang Raja menuju alam sunya. Namun, kendaraan yang paling istimewa tiada lain adalah karma. Bahkan, karmalah kendaraan yang paling jujur dan setia.
sumber:http://pojok-bali.blogspot.com/2008/07/antara-sim bol-pengikat-jiwa-dan.html

• Nilai foto: 55
• Dilihat: 379
• Waktu upload: Selasa, 10 Mar 2009
• Lokasi: Peliatan, Ubud, Purbalingga, Indonesia

Kategori

Shooting Data

• Aperture: f/6.4
• Speed: 1/230
• ISO: 0
• Kamera: Nikon CoolPix L3 *
• Lensa: Canon *
• * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.