Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Salim Dawila (33624)
paused
Fotografer sedang dalam suspend/verifikasi identitas/verifikasi e-mail. Foto tidak bisa dikomentari
16 tahun yang lalu
ganteng om...
semua serba cepat, tp ada yg tinggal dan selalu berulang, meski dalam kualitas tak sama persis: circle of life....
tetep suka bgt ma komponya ...salam m hK
glek! energi menulis gw udah keserap ama komen di atas ini.... nice shot lim!
Ada yang sakral di dalam penderitaan—bukan dalam arti bahwa penderitaan itu berasal dari yang ilahi ataupun kutukan dari dunia transendental, melainkan bahwa dalam penderitaan manusia bersentuhan dengan misteri kehidupan yang tak tersentuh akal dan membuatnya bungkam. Misteri tidaklah dilihat dengan sorot mata, melainkan dilibati dengan hati. Itulah sebabnya "melihat" penderitaan orang lain akan tampak sebagai keangkuhan, bila tidak disertai keterlibatan. Bukanlah "aku berpikir" atau "aku melihat" yang dibutuhkan untuk terlibat dalam penderitaan orang lain, melainkan "di sinilah aku". Di dalam penderitaan, ada yang mudah terluka oleh sorot mata orang lain. Melihat memiliki momen kekerasannya sendiri, tatkala sorot mata itu berjarak, mengabaikan ketunggalan dan menghunjam dengan sudut pandang egosentrisnya sendiri. Itulah tatapan yang melakukan inspeksi, melihat sekilas, menelanjangi sesuatu sebagai obyek hasrat, menghakimi, dan seterusnya. Cara melihat yang dapat kita sebut the violence of vision ini berbeda dari "mata yang mendengarkan" sebagaimana dikemukakan oleh Emmanuel Levinas dalam hubungannya dengan melihat wajah l’autre (orang lain).5 Dalam perjumpaan dengan wajah orang yang menderita, mata harus berhenti mengawasi atau menikmati, dan harus mulai "mendengarkan" ketunggalan dalam peristiwa negatif itu, sebab wajah l’autre adalah suatu trauma yang tidak dapat dihadirkan oleh yang melihat (Textures of Light, 89). Wajah itu, juga dalam segala pasivitasnya, "berbicara" dan hanya memaknai dirinya sendiri. Mata yang mengawasi dan menikmati tidak mampu mendengarkannya; hanya "mata yang mendengarkan", yakni penglihatan yang merawat, membiarkan wajah itu berbicara.
berkelebat.. cakep nih lim!
hmm..soundtracknya adalah life in technicolor - coldplay..Selamet ah...
baguus... nice shoot salam
kangen karo sampeyan ...haha....kompo yang bagus
nice shot....salam