aku dan dia .. 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

 Sanityasa (102733)

tak pernah lepas dari pelukanku,...tiap hari menemani aku bernyanyi

  • Nilai foto: 86
  • Dilihat: 196
  • Waktu upload: Sabtu, 15 Nov 2008
  • Lokasi: Stasiun Kota, DKI Jakarta, Indonesia
Shooting Data
  • Aperture: n/a
  • Speed: n/a
  • ISO: 0
  • Kamera: Canon PowerShot S5 IS *
  • Lensa: Built-in / Standard *
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Imam Syafrudien (67531)

16 tahun yang lalu

tak kirain si palty pakdhe ... asik jatuhnya sinar itu. salamang

 Hulaesuddin (58550)

16 tahun yang lalu

friend in need..Selamet ah...

 Arif Setiawan (18521)

16 tahun yang lalu

lirikane.. says everything..

 Mariastuti (22268)

16 tahun yang lalu

... setia banget ya pakdee... ^_^

 Joko Kurnia Winjaya, JOKEZ (16977)

16 tahun yang lalu

gitarku jalan hidupku kau selalu menemaniku.... kau selalu hadir dalam pelukku... wahai gitarku kau selalu mengiringi suaraku... membuat pekikanku terasa merdu menurutku.... kau tak membuatku ragu tuk bernyanyi... teruslah menemaniku wahai gitarku...[JOKEZ] nice pic...

 Anastasia Merie (14518)

16 tahun yang lalu

Di buku Regarding the Pain of Others, Sontag kembali mengangkat kekuatan fotografi—khususnya kekuatan yang membuat meta-seni pelukisan dengan cahaya itu sanggup mewujudkan cita-cita mustahil sastra. Watak obyektif pada fotografi adalah sesuatu yang niscaya: hubungan antara fotografi dan obyektivitas adalah hubungan antara garam dapur dan rasa asinnya, antara butir intan dan kerapian struktur karbonnya. Sesuatu bahkan bisa disebut benar-benar terjadi jika ada fotonya—sebuah jaminan sekaligus tilas yang diabadikan bukan oleh makhluk hidup yang bisa subyektif, tetapi oleh benda mati yang tak punya pikiran dalam dirinya sendiri: kamera. Namun, kamera bisa mengabadikan tilas karena ada tangan yang membidikkannya; subyek yang punya pikiran sendiri. Gabungan antara kamera dan fotografer itu memungkinkan fotografi menjadi rekaman obyektif sekaligus testimoni pribadi; menjadi copy atau transkrip sebuah momen aktual realitas, serentak interpretasi atas realitas itu. Paduan dua segi istimewa yang saling langgar ini, menurut Sontag, adalah cita-cita abadi sastra yang tak dapat diwujudkan secara harfiah oleh sastra.

 Final Toto (47235)

16 tahun yang lalu

hobi baru pakde...menyanyi... :) .suka spontan fotonya"

 Handy Loekito (81432)

16 tahun yang lalu

cakep BW ny.............

 Randy Rakhmadhany (41812)

16 tahun yang lalu

....sehidup senasi.... cakep pakde... :)

 Al Juniarsyam (116647)

16 tahun yang lalu

kapan aku dijak ning stasiun kota maneh ki ? pengen uplod fotone sampeyan tapi ngko aku dimarahi..

 Desi Suyanto (24863)

16 tahun yang lalu

kalau jauh kau kurindu... kalau dekat kau menyiksaku... oooh krl :((

Andri Firmansyah (400)

16 tahun yang lalu

bagus

 Eko Purboyo (9234)

16 tahun yang lalu

aku suka tone bwnya...

Ario Makaribi (1170)

16 tahun yang lalu

awalnya saya bingung dengan judul dan fotonya... tetapi setelah membaca di keterangan tambahan saya jadi tahu foto ini bercerita tentang "seniman jalanan" dengan gitarnya yang selalu setia menemaninya bernyanyi... kata bagus saja tidak cukup jika suatu kata itu untuk mengungkapkan rasa... karakternya terasa dari sorot mata dan hitam putih makin menguatkan kisah itu... "pada setiap waktu aku berjalan dari gerbong ke gerbong dengan suara yang makin serak, tapi dentingan senar gitar ku masih merdu seperti tadi pagi dan kemarin-kemarin, pada suatu waktu ketika kakiku lelah melangkah dan malam telah memberi ku dingin, ia tetap hangat dalam pelukku, maka kawan bagaimana akan ku lepas..." foto yang keren... salut... semoga berkenan... salam...

 H Salim N (66331)

16 tahun yang lalu

snap nya asik pakde.....sangar kali parasnya.....salam hsn

 Chaerul Umam (54701)

16 tahun yang lalu

untuk itulah pakde berkarya..

 Igor F Firdauzi (185236)

16 tahun yang lalu

Di buku Regarding the Pain of Others, Sontag kembali mengangkat kekuatan fotografi—khususnya kekuatan yang membuat meta-seni pelukisan dengan cahaya itu sanggup mewujudkan cita-cita mustahil sastra. Watak obyektif pada fotografi adalah sesuatu yang niscaya: hubungan antara fotografi dan obyektivitas adalah hubungan antara garam dapur dan rasa asinnya, antara butir intan dan kerapian struktur karbonnya. Sesuatu bahkan bisa disebut benar-benar terjadi jika ada fotonya—sebuah jaminan sekaligus tilas yang diabadikan bukan oleh makhluk hidup yang bisa subyektif, tetapi oleh benda mati yang tak punya pikiran dalam dirinya sendiri: kamera. Namun, kamera bisa mengabadikan tilas karena ada tangan yang membidikkannya; subyek yang punya pikiran sendiri. Gabungan antara kamera dan fotografer itu memungkinkan fotografi menjadi rekaman obyektif sekaligus testimoni pribadi; menjadi copy atau transkrip sebuah momen aktual realitas, serentak interpretasi atas realitas itu. Paduan dua segi istimewa yang saling langgar ini, menurut Sontag, adalah cita-cita abadi sastra yang tak dapat diwujudkan secara harfiah oleh sastra.

 Rahmat Mulyono (73890)

16 tahun yang lalu

... belahan jiwa