Menunggu Jaka Tarub 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Stefanus (11628)

Date Time Original: 2008:02:17 10:09:08
rnISO Speed Ratings: 1600
rn
rn
di suatu malam, sang model keluar sendiri, memandangi sang bebintang, menunggu kehadiran Sang Jaka Tarubrn

rnKisah daerah: Jaka Tarub
rn
rnTujuh bidadari itu turun dari langit dengan meniti pelangi, sebuah busur warna-warni yang menghubungkan langit dengan telaga. Jaka tarub tiarap di balik gerumbul semak-semak, di belakang sebongkah batu dan tangannya menggaet selendang salah satu bidadari.
rn
rn
rnAkhirnya Nawangwulan tertinggal di bumi karena ia tidak menemukan selendangnya dan kemudian kawinlah ia dengan Jaka Tarub, si pencuri selendang yang menawarkan cinta kepada bidadari yang tak bisa pulang itu. Keduanya kemudian menikah dan hidup makmur karena Nawangwulan seorang bidadari. Ia memiliki tuah yang menyebabkan padi di lumbung tak pernah berkurang sungguhpun setiap hari mereka menanak nasi. Beberapa waktu selanjutnya mereka punya anak dan hidup berangsur-angsur menjadi sulit karena Jaka Tarub melanggar pesan istrinya.
rn
rn
rnNawangwulan meninggalkan Jaka Tarub ketika padi dilumbung sangat menipis dan ia menemukan selendangnya di lumbung yang nyaris kosong. Rupanya Jaka Tarub menyembunyikan selendang itu di bawah tumpukan padi di lumbung dan selendang itu muncul ketika padi dilumbung tidak lagi bisa menutupinya.
rn
rn
rnSegera Nawangwulan mengenakan selendang itu dan terbang ke langit menggendong anaknya. “Kalau kau merindukan kami, keluarlah pada setiap purnama. Pandanglah bulan, aku ada disana bersama anak kita pada setiap purnama” pesan1 Nawangwulan kepada suaminya. []
rn
rn
rnNilai + :
rnJaka Tarub memang menjengkelkan, sebab ia mencuri selendang dan kemudian melanggar pesan istrinya. Di luar semua itu, usaha pemuda desa itu sungguh mengagumkan. Setidaknya ia telah melakukan sesuatu untuk mencari jalan keluar bagi cintanya yang rumit. Ia telah mewujudkan mimpinya.

  • Nilai foto: 29
  • Dilihat: 180
  • Waktu upload: Jumat, 18 Jul 2008
  • Lokasi: Gunung Pancar, Jawa Barat, Indonesia
Shooting Data
  • Aperture: f/7.1
  • Speed: 1/200
  • ISO: 0
  • Kamera: Canon EOS 30D *
  • Lensa: Canon EF 70-200 f/2.8L IS *
  • Filter: UV
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar

Fotografer sedang dalam suspend/verifikasi identitas/verifikasi e-mail. Foto tidak bisa dikomentari

 Chiang Herry (10804)

16 tahun yang lalu

cakep banget kak , agak gelap aja ya , salam kenal

Willy Widjaja (1896)

16 tahun yang lalu

Salut sama ide, konsep dan olahannya salam jepreet

Satrio Wibowo (1333)

16 tahun yang lalu

seep boz mantap Oldig - Nya

 Wawan Suryawan (4805)

16 tahun yang lalu

Olah digitalnya bagus...nuansa gelap. Namun POI-nya kurang kontras thd sekitarnya ...sehingga agak kesulitan mencari POI-nya. Salam hangat dan semoga berkenan.

 Gur Iriyawan (42285)

16 tahun yang lalu

Komposisinya sudah oke sayang agak gelapneh...selera kali...SAlam

 je ahmad (6426)

16 tahun yang lalu

mantabbbb