Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Imam Syafrudien (67531)
Sejarah :rnPembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.[]rnrnPada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.[]rnrnPeresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara.[] Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Menunggu Wajah Baru Jembatan AmperarnrnSekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.rnrnKeistimewaan :rnPada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.rnrnPada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.[]rnrnSejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.rnrnPada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini (wikipedia)rnrn-----rnrnsalaman dari pinggir jembatan ampera untuk semua rekan FNrnrnDate Time Original: 2008:06:21 23:11:48rnISO Speed Ratings: 100
16 tahun yang lalu
kopi hitam yang manis..... kelam yang bergaris2 dan berbintang2.... ditambah sejarahnya .... wah komplit dah..... jangan lupa pempek palembangnya mas.....
wow... ini jembatan serasa ngak di indonesia loh. bagus sekali. night shotnya muantap. salam
good night shot.....nice captured.....salam
wh kak amperanya tuh ketutupan ma kapal2 tuh,trus banyak noise kak...mmm coba motonya di centernya BKB itu pasti dapet keseluruhannya..salam bdak palembang
sedap photo malamnya. lampu dan refleksinya mantab
nightshotnya keren......sejarah jembatan itu sendiri saya baru tahu sekarang...terimakasih ya......salut2....salam
wew, makin jauh ajah melanglangbuananya...
Pemandangan malam yang asyik...agak sedikit grainy ya om...but still ok...nice capture...salam
ternyata sedang berada disini... sukses dimanapun om berada.......
palembanggggg ... pempek donkkk achhh .....
cakep banget mas Imam...night shot yang keren...love the compo...love the reflection...salam kenal
waduuhhh maaf nih lama baru ngomentarin . . . keasikan baca ketnya . . hihiihi . . . low lightnya keren OM
kapan ke Palembangnya MANG??/...ini kota kelahiran ku, nyokap asli dari sini nih, tapi belom punya foto spt ini ,...cakep nightshootnya Mang,..salam kangen dari offshore Malaysia