Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Roby Wijaya (1139)
Wah Terima kasih sebelumnya untuk Miss K. Amadhea Irdam, Kai atas undangannya untuk memberikan statement di Forum diskusi Bincang Bebas (Manusiawi /Tidaknya Sebuah Foto) dan Senior-Senior FN yg saya sangat hargai opininya.rnrnTerima kasih kepada Pak. Syaiful Akbarius Zainuddin, Pak. Benny Hamonangan, Pak. Deria Lexon Aritonang dan Pak. Much Firmansyah atas saran untuk memuat essay di foto saya ini supaya tidak terjadi mis persepsi.rnrnSebelumnya saya juga sudah siap untuk menerima masukan-masukannya karena saya benar-benar masih belajar banyak.rnrnPertama tama saya jauh dari maksud mengeksploitasi anak ini, ceritanya cukup panjang, saya liat anak ini penuh dengan semangat di wajahnya jauh mungkin jauh bbrp bulan sebelum saya punya DSLR Canon pada bulan awal April 2007 (FYI saya juga baru belajar foto, asli ini DSLR pertama saya biasa pake pocket digital dan gak pernah moto moment indah di luaran selain keluarga dan teman), dimana dia gak pernah meminta-minta tetapi dia bermain cukup riang untuk ukuran seorang anak dengan kekurangan yang ada dan diwajahnya selalu ceria dan tidak nampak kesedihan di wajahnya. Hebatnya lagi dia bermain-main itu selalu dipanggil oleh orang-orang yang lalu lalang di jalan untuk sekedar memberikan uang, makanan atau mengajak bicara kepada anak ini.rnrnHingga suatu saat saya lihat dia kembali dan kebetulan saya bawa kamera saya dan saya salut dengan semangat anak ini yang masih belum berubah dari saat pertama kali saya melihatnya, So saya ambil momennya.rnrnSelanjutnya seperti yang bisa dilihat di foto tegar versi pertama saya minta opini beberapa Senior dan FN?ers untuk bantu memberikan koreksi Judul yang saya buat yaitu "TEGAR" ternyata tanggapan cukup lumayan. rnrnDimana dari image foto itu saya ingin menggambarkan ketegaran anak ini, sayang menggambil foto saat anak ini melawan sinar matahari yang cukup kuat jadi agak mengernyitkan mukanya padahal dia jauh lebih ceria dari momen yg saya tangkap. Dan seirin yang saya pelajari munkin ruang foto itu harus lebih luas dan menangkap seluruh momen sampai kakinya dan jalanan, supaya lebih menggambarkan kegiatannya tetapi karena baru belajar masih banyak kekurangannya.rnrnSelanjutnya mengenai isolasi saya ingin coba membuat sesuatu refleksi anak ini lebih keluar (tanpa maksud mengeksploitasi kecacatan anak ini) berdasarkan dari tanggapan yang lumayan dari TEGAR versi pertama, oleh karena ini saya buat versi 2 nya, dan saya juga menanyakan kepada tmn baik saya sebelumnya yang mungkin beliau jg tahu history dari anak ini.rnrnSetelah saya cetak (berdasarkan komentar dari salah seorang FN?ers yang juga melihat anak ini) hasilnya saya perlihatkan kepada teman-teman kantor saya yg banyak tinggal di daerah itu, ternyata sering melihat bahkan ada yg pernah berbicara kepada anak ini, ternyata memang tidak jauh berbeda dengan pendapat saya mengenai anak ini yang cukup ceria dan tidak down seperti orang yang lain.rnrnJadi kesimpulannya, saya just beginner n tetap banyak belajar meningkatkan kapasitas saya ? foto itu sudah tercaptured, saya tidak bisa mengubah apa yg terekam di kamera saya tetapi saya dapat belajar dari respon, masukan terhadap foto ini. rnTetapi deep in my heart saya pasti ingin menyajikan kesempurnaan sebuah foto dari anak ini yang mampu mengugah semangat saya dan semua orang yang melihat foto ini untuk lebih lebih bersemangat dalam menjalani hidup ini.rnrnTerima kasih ?.. n Peace
17 tahun yang lalu
dibikin lbih dramatis bang..... biar tambah nyentuh.........
Isolasinya rapi, tapi lebih seneng liat versi B/W-nya [imho]. Salam jepret man...
Kak Roby, terus njepretnya jangan ragu - ragu, setuju dengan rekan - rekan diatas, sudut pandang boleh berbeda tetapi suatu photo yang baik akan berkata lebih banyak tinggal kemasannya saja perlu diolah lebih baik
such is life !
mungkin tanpa diisolasi, POInya sudah tampak.. ya beginilah adanya..
di BW aja kak, isolasi warna baru dibikin kalo POI-nya kurang kuat IMHO, moment ekspresi kurang mewakili kata "TEGAR" itu sendiri. Komposisi udah oke. Anyway thx, your photo [dan keterangan] inspiring me untuk selalu bersyukur.
humanis.. foto gak harus selalu yg indah2 kan?? cuma gak sreg ama BG nya.. brgkali bikin essay aja mas.. byk saran yg bagus2 tuh.. salam kenal
why not...ada komposisi/angle dan pose lain yang lebih greget nggak?
Keindahannya adalah karena ia merasa kurang, tetapi ia tetap bisa -memperlihatkan- kebahagiaan. Lebih indah kalau foto dalam BW dan memperlihatkan keriangan anak ini. Setidaknya foto ini mengajak saya mencari banyak hal yang bisa saya syukuri dalam hidup.
foto tidak harus indah... setuju dgn bbrp di atas... isolasinya gak perlu dan BG mmg mengganggu... beda angle mgkn bs mendapatkan kesan lbh dramatis... salam
secara kwalitas foto memang ada kekurangannya...secara misi ...saya salut...kita tidak boleh membutakan diri terhadap realita yang ada di sekeliling kita....harusnya kita- kita yang 'utuh' ini menjadi tersindir melihat ketegaran anak ini ;)
coba dimainin anglenya dari semua sudut kratif, atau bedain konsepnya "sendiri diantara keramaian" mungkin asik sih.. Halftone nya bisa diolah, sehingga kesan dramatisasinya ketangkap.. jangan lupa abis motret kasih sumbangan ke anak ini 50ribu mas kasian banget, kalo cuman di eksploitasi. sedikit rejeki kita untuk mereka yg kurang beruntung, pasti akan sangat berharga.. salamDhimasjusuf
cari angle lain mas..BW kayanya lebih menarik deh..
BW semua aja kalau kata saya mah..
mendingan dibikin BW aja semua, naekin kontrasnya...komposisi cakep.
isolasinya memang rapih tapi ga memang untuk isolasi keita mesti bertanya apakah perlua atau tidak....objeknya menggugah kita untuk sadar tentang sekitar kita, tapi apabila moment lain, misalnya dia sedang berinteraksi dengan teman lainnya, mungkin lebih menarik
komposisinya bagus, dibikin BW semua lebih bagus
ga suka di item putih + warna nya maybe bisa lebih di eksplore tempat atau keadaannya atau ditambahin essay di keterangannya dan kenapa orang2 berpendapat kudu sesuatu yg indah yg ditampilkan dari penderitaan orang? mustikah disembunyikan? atau cuman pengen "enak" / "indah" nya aja mereka idup
coba dari angle lain biar muka anak tidak terkena bayangan, dengan gitu muka anak akan terlihat lebih jelas, kaya nya kalo potrait akan lebih bagus, foto ini humanis, tapi akan jauh lebih baik apa bila anda upload foto humanis memberikan sedikit essay mengenai foto tersebut
Cari objek lain aja mas..masih banyak koq keindahan di sekitar kita yang layak untuk diabadikan..semoga berkenan.
Realis !!..,4 TU !!..
bisa lebih asik lagi nih harusnya, BG sepertinya agak mengganggu ya, mungkin bisa di akalin dengan crop lebih ketat lagi atau cari angle lainnya. trus emang kyknya lebih menarik kalo di bikin BW sekalian trus mainin burn and dodge, trus croping pada subjek sepertinya agak nanggung ya. gmn kalo agak kebawah dikit lagi sampai sebatas pinggang (celana keliatan dikit). Dan kalo liat dari posisinya, sepertinya kalo di ambil dari bagian depan dia lebih bagus deh. Fokal di 90mm. IMHO ya. TAMBAHAN : sering ketemu anak ini ya pak? coba di foto ulang lagi, tapi kali ini agak nungguin dia ya. jadi usahain dapet ekspresi cerianya dia, atau ketawanya lebih baik lagi. Atau bisa juga ekspresi saat dia sedang bermain dengan kawan - kawannya seperti yang di bilang pak Roby, nah, kalo yang ini, jangan lupa kawan2 bermainnya juga ikut masuk ke dalam frame :D. Trus jangan lupa. Komposisinya. kl gw sih masih kurang sreg dengan komposisinya pak. :D IMHO lho pak... :D sukses ye... :)
Saya lebh setuju k'lo Bg-nya dipersempit, sehingga POInya makin asikk, btw turut prihatin ama anaknya -salam-
coba diambil dari berbagai sudut, dengan aktifitas sang anak..mungkin akan lebih berbicara makna dari foto ini ..salam
Foto yang humanis... saya menyarankan disajikan dalam hitam putih... akan lebih ok kalau dibuat foto esaynya...