Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Lindung Bayu Kumara Tungga Dewa (3621)
Stasiun Jinrickshaw atau Stasiun Jinricksha, terletak di pertemuan Neil Road dan Tanjong Pagar Road. Selesai dibangun pada tahun 1903, kantor yang melayani pendataan rickshaw dan rickshaw pullers (risckshaw adalah alat transportasi roda dua yang ditarik dengan tenaga manusia yang berlari atau jalan kaki). Rickshaw pada awalnya ditemukan di Jepang dan diimpor dari Shanghai ke Singapore.nRickshaw di data disini dan di cek kelayakan untuk digunakan di jalanan. Pada akhir abad 19, ada sekitar 10,000 pemilik rickshaw di Singapore.nPada jaman itu, rickshaw pullers hidupnya cukup keras. Sebagian besar dari mereka tidak mampu untuk memiliki rickshaw sendiri dan harus menyewanya. Mereka tinggal di ruko-ruko sempit di Chinatown. Kadang untuk menghilangkan lelah dan sakit kepala akibat kerja berlebihan, mereka menggunakan opium. Sampai dengan tahun 1904, semua rickshaw menjadi 2 tempat duduk. Lebih berat dan kadang dipakai untuk mengangkut banyak orang dan barang barang, yang mana tentu sangat berat untuk ditarik oleh mereka. Namun kemudian rickshaw 2 seaters tidak digunakan lagi karena dianggap tidak efektif. nRickshaw berangsur-angsur digantikan oleh alat transportasi lainnya, yaitu trishaw (seperti becak kalau di Indonesia), tram listrik, bis dan mobil. Setelah Perang Dunia ke-2 (1942-1945),rickshaw dihapuskan oleh pemerintah setempat.nArsitek David McLeod Craik, berperan sebagai asisten arsitektural di pemerintah Singapore. Kemudian pada tahun 1896-1902 dilanjutkan oleh Samuel Tomlinson. Bangunan didesain dengan gaya neo-revivalist baroque. Memiliki 2 lantai menara dan kubah diatapnya, memberikan kesan ‘dignity’. Façade bangunan menggunakan ‘brick’ yang pada masa itu sangat jarang sekali digunakan. nBangunan ini sekarang di konservasi oleh URA (Urban Redevelopment Authority) dan digunakan sebagai fasilitas komersil.nBuat yang udah mampir & kasi kritikan terima kasih banyak!...salam arsitek! :)
17 tahun yang lalu
there could be better angles ..., i think ...
Cerita yang sangat menarik sekali, foto-nya juga cakep... sudut bidiknya tertata-rapi... salam MANTAB
angle yg menarik, kalo pake wide converter lebih asik lg nih :)
cakep arsitekturnya. anglenya pas. salam
Bangunan tua yah...pagi atau sore kali bagus...biar sumber cahaya dari samoing...upload dong foto2 bangunan nya...salam arsitek...
arsitekturnya keren ya .. nice compo
Trima kasih telah berbagi, S@L@m Ti B@nDoeng
Beda euy kalau mata seorang arsitek memilih sudut bidiknya. Jeli dan harmonis, serta dimensinya terasa kental.
anglenya asik... keterangannya juga mantep.. Salam
anglenya bagus. tone warna juga oke. sayang gambar agak kurang tajam. mungkin kurang fokus..
anglenya mantab... asik banget bos, salam....
angle yang cantik.......tone yang cakep bung......aplaus n salam
keren, saya sangat suka foto2 gedung lama, cuma warnanya kurang natural dikit, kalau foto gedung tua mending natural aja jangan diefek tetapi secara keseluruhan sudah bagus. perfect bro