Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Henry C. Widjaja (41446)
12 Mei 2007, 21:17. Firda dari “Teater Satu Lampung”, menghidupkan monolog “Perempuan Di Titik Nol” sebuah adaptasi dari karya Nawal El Saadawi, dengan sutradara Iswadi Pratama. rnrnFoto ini kujuduli demikian sebagai ungkapan sebuah keterpesonaan. Penafisiranku pada momen keterpesonaan “Firdaus” pada seorang pria yang menyanjungnya. Juga keterpesonaanku pada acting Firda yang ruarbiaza.rnrnNasib membawa Firdaus, perempuan malang yang dibesarkan & sekaligus di’abuse’ oleh pamannya, menjadi pelacur dari kelas teri sampai kakap, sampai akhirnya ia memilih nasibnya sendiri. Firda seorang diri memerankan semua tokoh dalam cerita itu. Beruntung aku sempat memotretnya sebelum (atau ‘sudah’?) wanita belia ini nge-top menjadi actress papan atas.rnrnSengaja aku mempertahankan noise yang muncul. Buatku, grain itu menjadi metafora taburan butir-butir pesona. Terima kasih sudah menyimak
17 tahun yang lalu
hunting together maybe?? ahaha.. very nice.. bw all d way man.. cheers!
18 tahun yang lalu
saya suka bau keringatnya....Selamet ah...
wow..... puisi yang meraga.. speechless om...
ekspresif bung! salut
Keren!!! Setuju sama argumentasi ttg grainnya. Angle sama ekspresinya, manteP!
aku merinding...
merasuk dijiwa.....
Very classy,, bagus banget.
angel sama ekspresinya bagus bgt.keren!
Ekspresinya dapet banget...salam.
keren bro .....artistik banget .......grainnya bikin hidup.....salam bro