• Home
• Galeri
• Memotong Gedung

Info

 Luqman Hakim (6259)

Mengerjakan sesuatu apapun butuh keikhlasan. Itu sih yang pengen disampaikan dari foto ini.
rn
rnFoto ini saya ambil 16 Desember lalu saat saya datang ke Polaraya Studio, perusahaan tempat pembuatan maket terbesar seluruh Indonesia. Hampir 90% pangsa pasar maket di seluruh Indonesia dibuat di Polaraya Studio. Modelnya salah satu kenalan saya karyawan Polaraya Studio (mohon maaf banget saya lupa namanya, saya nggak sanggup menghapal ratusan karyawan Polaraya Studio saat berkunjung ke sana).
rn
rnSeperti biasa, saya takkan mau memotret tanpa observasi lapangan. Biasanya saya mengadakan sedikit interview atau katakanlah obrol-obrol, bincang-bincang sedikit dengan model atau objek foto saya, siapapun dia. Dari saya motret artis sampe ke still life sekalipun. Di Polaraya Studio, saya ketemu banyak "orang gila" dalam arti yang sesungguhnya. Orang gila yang berpikir bahwa kehidupan ini indah bila diisi dengan bekerja, dan pekerjaan yang dilakoni dengan ikhlas akan mendapat berkah yang sulit digambarkan dengan kalimat apapun.
rn
rnRekan saya ini, tengah memotong body bangunan maket yang dia kerjakan. Sedemikian detailnya, sedemikian rapihnya hingga saya hanya ternganga melihat proses kesabaran sedemikian rupa.
rn
rnMasih ingat cerita saya di foto saya sebelumnya? ("Rome isn't built by a day")
rnPernah sebuah maket yang sudah jadi harus dihancurkan dan dibuat ulang hanya gara-gara klien nggak suka dengan view landscape-nya. Untuk membongkar dan memasangnya kembali butuh waktu berhari-hari. Tapi kata mereka, rekan-rekan saya di Polaraya Studio, kalo bongkar-pasangnya pake hati yang nggak ikhlas, bisa berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, atau malah bisa bertahun-tahun, tapi kalo bongkar-pasangnya dengan ikhlas, gampang saja dan dikelarin paling lama nggak lebih dari 3 hari...
rn
rnPfhuuiihh... Hati saya nggak karuan mendengarnya. Saya juga menatap mata-mata mereka, sungguh mata-mata yang tulus dan apa adanya... Hebat banget pola manajemen Polaraya Studio itu, bener-bener men-dehumanisasikan orang-orangnya.
rn
rnTolong buat temen-temen yang singgah di halaman saya ini, mulai tanggal 23 Desember lalu saya akan selalu minta, tolong jujurlah mengomentari foto-foto saya atau foto-foto siapapun. Saya nggak butuh nilai 3TU, kata yang pujian yang berlebihan, baguslah, atau apalah. Saya butuh belajar, terutama dari segi teknis... Tolong bantu banget pembelajaran saya. Katakan yang sejujurnya. Bila memang jelek dari segi teknis katakan saja. Terimakasih saya nggak akan pernah putus atas kejujuran FN-ers semua di setiap kolom saya. Nggak ada istilah sakit hati diberi nilai 1TU atau 3TD sekalipun. Sesungguhnya saya lebih senang belajar dari kesalahan yang dikatakan dengan jujur...
rn
rnMakasih banyak sebelumnya.
rnTerakhir, masih kepanjangan ya, keterangan fotonya?
rnMaaf deh, komtemplasi saya sejak kejadian 22-23 Desember kemaren masih bener-bener belum hilang.

• Nilai foto: 82
• Dilihat: 198
• Waktu upload: Selasa, 26 Des 2006
• Lokasi: Studio Polaraya, Cibubur, DKI Jakarta, Indonesia

Kategori

Shooting Data

• Aperture: f/5.6
• Speed: 1/125
• ISO: 0
• Kamera: Canon EOS 300D *
• Filter: UV
• * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.