...tertambat di sini... 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

...tertambat di sini...

rnrnrnApakah susahnya hidup merasakan kenangan? Bernafas merasakan seluruh
rncinta. Gelap yang turun di puncak Kintamani membekukan
rnsemuanya. Membutakan ia. Mendinginkan semua perasaan
rnyang tercipta. Kenangan. Ia merasakan cinta di tengah danau ini. Seperti
rnselaput dalam matanya yang buram. Terlalu pedih untuk diingat. Kenangan
rncinta ini hampa. Cinta dirasakan dengan mata. Apakah dengan
rnhati? Kapal ini bersandar di tepian riak yang mengalir pelan. Mendinginkan,
rnmembekukan, mendiamkan riak-riak air di danau Batur. Mendengarkan gumaman
rnsuara lirih dalam pura ulun danu. Asap-asap beterbangan. Melayang. Do’a-do’a
rnterucap dengan lirih. Air mata mengalir dengan
rnkenangan. Cinta. Do’a. Harapan dan kabut-kabut
rnyang mengesatkan bola mata menjadi air mata. Apa air mata
rnini turun karena gelap yang menjelang,
rnair danau yang membeku seluruh nafas riaknya atau
rnkarena ia merasakan cinta disini? Jayaprana itu kehilangan sang
rnLayongsari. Hening. Sedih. Dan kesepian
rnyang teramat sangat. Jayaprana merasakan kekasihnya ada
rndimana-mana. Di batu. Dinginnya riak air yang tak kunjung
rnmenepi. Do’a-do’a dan air mata yang kerap
rntercipta. Dimana-mana. Menusuk matanya dengan kenangan
yang hampa sedingin air mata. rnrnKabut itupun
rnmenangis. Cinta. Bernafas sangat pelan dan
rnmengeluarkan tetes air mata. Hening. Sedih. Dan
rnkesepian yang teramat sangat. Merasakan cinta dengan kedua
rnbelah matanya yang buram dan kesat. Atau ia harus

rn rnmerasakannya dengan hati? Kegelapan ini menyiratkan sebuah
rnmelodi.Ia terus menanyakan pada lembah-lembah. Riak air danau
rnyang bersenandung. Kegelapan yang datang menjelang. Jayaprana
rnitu mengeluarkan nafas yang tersisa dan kalah. Mungkin
rntiada cinta disini. Hanya semilir angin. Kabut
rnyang datang. Dan kenangan yang terus berulang. Air mata ini
rnhanya kebekuan. Ia telah merasakan sejuta cinta dengan sepasang
rnmatanya yang kosong. Ia tidak merasakan apa-apa. Sejuta
rncinta dengan sepasang air mata. Bukannya satu cinta dengan satu
rnhati. Cinta ini luruh ditelan masa. Berjalan bagai gema dalam kabut
rnulun danu. Kapal itu tertambat di sini. Menunggu gelap menjelang dalam

rnrntepi riak danau dan menambatkan hatinya dalam gelap...

rnrnrnKintamani, 30 Oktober 2004 10.15

rnrnDate Time Original : 2004-10-30 11.14 ISO 50rn

  • Nilai foto: 115
  • Dilihat: 241
  • Waktu upload: Jumat, 05 Nov 2004
  • Lokasi: Danau Batur, Kintamani, Purbalingga, Indonesia
Kategori
LandscapeNature
Shooting Data
  • Aperture: f/8.0
  • Speed: 1.6
  • ISO: 0
  • Kamera: Canon Powershot G1 *
  • Lensa: Canon Built-in / Standard *
  • Filter: Hoya R72 dan B+W 010
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Doddy Hariawan (5700)

19 tahun yang lalu

Rupanya Mas Anto seorang seniman tulen.....penyair...mungkin juga pelukis ya...

 Amadeus Bonaventura (73289)

19 tahun yang lalu

Fotonya bagus Angle cakep... Puisinya okay.... Aku tanggal 7 kemarin baru ke lokasi ini juga... lain kali barengan yuk kalo hunting...

 Anis Abdullah (6841)

19 tahun yang lalu

gunung nya megah.. warna2nya seram dan melambangkan kesedihan..

 Cessy Karina (42569)

19 tahun yang lalu

waduh mas anto, kapan ya saya bisa bikin foto sebagus ini ... dahsyat

 W. Fernandez A.K.A Gondez (3320)

19 tahun yang lalu

Asik banget mas... Komposisi dan tone warnanya.... IMHO...

 Wayan Sukadana (5399)

19 tahun yang lalu

Warna-warna yang dramatis MasArief, posisi gunung sebagai background perahunya cantik sekali. Rumput sebagai FGnya lembut sekali seperti kapas. Salam.....

 Pramudo Gunardono (13671)

19 tahun yang lalu

pemandangan dalam nuansa IR yang begitu menawan... good shot !!

 Fadil Aziz (7946)

19 tahun yang lalu

Eeire...nice

 Kristianto Gunawan T (145148)

19 tahun yang lalu

Sangat menarik hasilnya ! Salam.

 Andi Sucirta (72130)

19 tahun yang lalu

Mantep mas... kalau dokter.. mas sudah bisa dibilang spesialis IR dan colouring.. tooooooooooop bli... salam

 Yudhi Fiandono (34613)

19 tahun yang lalu

indah .. sekali... nuansa sepi dan mencekamnya terasa... seperti 3 dimensi melihatnya .. kuerenn .. ajarin donk .. hehehe

 Ani Sekarningsih (70437)

19 tahun yang lalu

Photonya sendiri sudah melantunkan sebuah puisi.... tentang suatu keheningan, kekosongan.... Absurditas. Ya... photo-puisi... Rasanya photo memang sebuah puisi tanpa kata. Bila di sana ada puisi, hanya sekedar menerjemahkan rasa siapa pun...

 Harlim (146795)

19 tahun yang lalu

Ini harus disimpan di folder " G1 dan Anto punya gawe " :))

 Toto Arto (8383)

19 tahun yang lalu

penggunaan IRnya keren nih....

 Andi Okta Yusiawan (10954)

19 tahun yang lalu

tiang ditengah mengganggu,yg lain TOP!

 Mario Andi Supria (72635)

19 tahun yang lalu

wow... IR-nya top bangget nih... kapan mas anto maen ketempatku..? ajarin bikin foto cakep kayak gini ya....

Hedi Priamajar (49168)

19 tahun yang lalu

Nuansa IR-nya ! Pengen bisa bikin foto gini.

 Nurtjahjo Prianggono Yoyon (129416)

19 tahun yang lalu

tidak diragukan lagi kehebatan karya ini..

 Endramawan Suroto (33170)

19 tahun yang lalu

Manteb bangeeeet, IR nya, puisinya indah euy..... menambah dramatis suasana. POI manteb, BG mendukung, tone nya cakep

 Bernard Juniardy,Beben (50050)

19 tahun yang lalu

Retouching PS sempurna, kemudian fokus tajam, cahaya sdh pas, komposisi sdh seimbang. Ide kreatif...

 Agus Ulandari (3440)

19 tahun yang lalu

landscape yang indah...ini kenangan dengan sang kekasih yah mas

 Bimo Eko Satrio (4147)

19 tahun yang lalu

Setuju sama semua komen diatas

 Tan Tje Tjhen (12920)

19 tahun yang lalu

pemandangannya cakep, angle dan tonenya keren banget puisinya apalagi top dah :)

 Julfiadi Nawawi, Joel (25273)

19 tahun yang lalu

Fotonya bagus... puisinya keren dan sesuai dengan suasana dan nuansa foto...focusnya mantap... suka sekali dengan komposisi serta light dan tone colournya... Nice foto.

 Johan A. Saleh, ADIT (27903)

19 tahun yang lalu

nicely composed. tonenya oke. irnya mantap. foto yang menarik. kayak di dunia lain yah