rnrnFoto kemudian diberi border di PS. Tanda segitiga dua di kiri foto adalah tanda aktualisasi diri.rnrn-Sepotong Lamunan Dunia III-rnrn…dari peraduanku jauh untuk melamunkan semua harapanku. Berkecamuk dalam setiap lekukan kenangan dalam lubang waktuku. Satu misteri dalam hidup ini yang tak kuasa untuk engkau tolak. Berulang-ulang dalam hati kecilku. Karena kau tetap ada dalam setiap jejak kaki yang tercipta. Seolahrnrnada walaupun tiada. Engkau hadir dan kemudian lenyap tak bersisa. Dan kenangan dalam ruang waktu yang terus mengingatkanku akan dirimu. Andai saja aku dapat terbang ke masa lalu dan menceritakan keseluruhannya pada diriku sendiri. Andai saja. Karena selamanya tidak pernah tercipta. Engkau dan lamunanmu. Engkau dan pengharapanku. Karena satu hal, dirimu adalah pengharapan terbesar sepanjang hidupku. Merayap-rayap dalam setiap erangan mimpi dalam tidurku. Andaikan saja aku dapat menjelajahi ruang waktu rnrnmenuju masa yang telah silam tentu aku tak bertemu dengan bidadariku. Menariknya dari lantai dansa dan menyatakan semua perasaan dunia. Perasaan sedalam awan pijar malam. Andaikan semua rangkaian kata itu tidak terucap mungkin tiada pertanyaan yang dapat lagi dijawab. Tidak olehmu dan tidak juga olehku. Karena aku tidak pernah tahu. Sebagaimana bimbangnya perasaanmu. Sejauh mana kebingunganmu. Sebenar apapun jawaban yang keluar dari mulut manismu. Tidak kuasa menolak ataupun menerimaku. Ataukah aku yang selama ini tetap berusaha mengharapkanmu dalam setiap bingkai-bingkai yang terus tercipta menjadi suatu bentuk ataupun rupa ? Barangkali hanya kebodohan dunia serta lamunan yang terus ada dalam setiap waktu bisuku. Berjalan terus tanpa dialog yang berarti. Mungkin juga karena sekat dalam retina mataku. Karena aku tidak pernah tahu. Karena aku tidak pernah dapat menjawab pertanyaan dalam lubang waktuku yang terus berkecamuk dalam kenanganku. Terus mengalun berulang-ulang dalam hati kecilku. Ada sesuatu dalam hidup ini yang tak kuasa untuk engkau tolak. Hati kecil dan kebenaranku. Serta semua kebimbanganku untuk mencintai ataupun membencimu. Karena aku tiada pernah tahu. Dunia dan segala kompleksitas perasaannya. Karena aku tiada pernah rnrntahu. Hanya membiarkannya terus mengalir dan mengambang menuju horison nun jauh di belahan dunia lain. Entahlah. Mungkin saja seharusnya begitu. Haruskah terjadi atau tidak sama sekali. Karena kita tidak pernah tahu. Karena rnrnengkau adalah pengharapan terbesar sepanjang hidupku… rnrnBandung 14 Juli 1998 01.10rn" /> Fotografer.net - Galeri: Sepotong Lamunan Dunia III

Sepotong Lamunan Dunia III 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

    rn
rnFoto ini BUKAN OLAH DIGITAL. Foto dibuat pada Juli 1998. rnFoto dibuat di Jalan Braga memakai kamera analog, Minolta Maxxum 9xi dengan film Kodak T-Max 100. Film T-Max di proses manual dengan Kodak T-Max Developer di suhu 24 derajat dengan waktu pengembangan 6 menit.rn
    rn
rnSebelum dicetak dengan kertas BW, foto di sandwich dengan negatif Kodak T-Max transparan (yang telah terekspose) yang sebelumnya dibakar dahulu. Negatif yang terbakar mempunyai efek seperti gelembung air. Jika dipakai negatif warna, maka warna2nya bisa lebih dramatis. Bisa diliat di foto saya sebelumnya yang berjudul "SEBUAH RASA CINTA". Setelah di sandwich, foto kemudian dicetak dengan kertas Ilford Multigrade IV Paper. Setelah dicetak, foto kemudian di repro dengan Canon EOS D60 dengan lensa 50mm. Di PS, foto di warnai bibir dan bunga rumput sedikit dengan layer terpisah dan dengan color blending mode dan dengan opacity 17%.rn
    rn
rnFoto kemudian diberi border di PS. Tanda segitiga dua di kiri foto adalah tanda aktualisasi diri.rn
    rn
rn-Sepotong Lamunan Dunia III-rn
    rn
rn…dari peraduanku jauh untuk melamunkan semua harapanku. Berkecamuk dalam setiap lekukan kenangan dalam lubang waktuku. Satu misteri dalam hidup ini yang tak kuasa untuk engkau tolak. Berulang-ulang dalam hati kecilku. Karena kau tetap ada dalam setiap jejak kaki yang tercipta. Seolahrn
    rn
rnada walaupun tiada. Engkau hadir dan kemudian lenyap tak bersisa. Dan kenangan dalam ruang waktu yang terus mengingatkanku akan dirimu. Andai saja aku dapat terbang ke masa lalu dan menceritakan keseluruhannya pada diriku sendiri. Andai saja. Karena selamanya tidak pernah tercipta. Engkau dan lamunanmu. Engkau dan pengharapanku. Karena satu hal, dirimu adalah pengharapan terbesar sepanjang hidupku. Merayap-rayap dalam setiap erangan mimpi dalam tidurku. Andaikan saja aku dapat menjelajahi ruang waktu rn
    rn
rnmenuju masa yang telah silam tentu aku tak bertemu dengan bidadariku. Menariknya dari lantai dansa dan menyatakan semua perasaan dunia. Perasaan sedalam awan pijar malam. Andaikan semua rangkaian kata itu tidak terucap mungkin tiada pertanyaan yang dapat lagi dijawab. Tidak olehmu dan tidak juga olehku. Karena aku tidak pernah tahu. Sebagaimana bimbangnya perasaanmu. Sejauh mana kebingunganmu. Sebenar apapun jawaban yang keluar dari mulut manismu. Tidak kuasa menolak ataupun menerimaku. Ataukah aku yang selama ini tetap berusaha mengharapkanmu dalam setiap bingkai-bingkai yang terus tercipta menjadi suatu bentuk ataupun rupa ? Barangkali hanya kebodohan dunia serta lamunan yang terus ada dalam setiap waktu bisuku. Berjalan terus tanpa dialog yang berarti. Mungkin juga karena sekat dalam retina mataku. Karena aku tidak pernah tahu. Karena aku tidak pernah dapat menjawab pertanyaan dalam lubang waktuku yang terus berkecamuk dalam kenanganku. Terus mengalun berulang-ulang dalam hati kecilku. Ada sesuatu dalam hidup ini yang tak kuasa untuk engkau tolak. Hati kecil dan kebenaranku. Serta semua kebimbanganku untuk mencintai ataupun membencimu. Karena aku tiada pernah tahu. Dunia dan segala kompleksitas perasaannya. Karena aku tiada pernah rn
    rn
rntahu. Hanya membiarkannya terus mengalir dan mengambang menuju horison nun jauh di belahan dunia lain. Entahlah. Mungkin saja seharusnya begitu. Haruskah terjadi atau tidak sama sekali. Karena kita tidak pernah tahu. Karena rn
    rn
rnengkau adalah pengharapan terbesar sepanjang hidupku… rn
    rn
rnBandung 14 Juli 1998 01.10rn
    rn

  • Nilai foto: 158
  • Dilihat: 314
  • Waktu upload: Senin, 28 Jun 2004
  • Lokasi: Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Kategori
ModelStock Photo
Shooting Data
  • Aperture: f/8.0
  • Speed: 1/125
  • ISO: 0
  • Lensa: Tamron SP AF Di 90mm 1:2.8 Macro 1:1 *
  • Filter: B+W Soft Image
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
 Stepanus Kawihardja (4659)

20 tahun yang lalu

...(speechless)... Bagus mas, thx for penjelasan detail pembuatannya. Waduh puisi (eh puisi kan bener ?) menyentuh banget. Nice shoot (-_^)d

Galis Ragasunu (6359)

20 tahun yang lalu

bagus sekali fotonya...

 Edwin Ervanto Soelistyo (5221)

20 tahun yang lalu

Aku sampai bengong liat foto ini, pengerjaan yang sulit, terkonsep, dan membuahkan hasil yang extraordinary..mas thanks atas info pembuatannya...it tells a lot

Sugianto (795)

20 tahun yang lalu

Idenya kreatif banget, dengan teknik yang sempurna dan salut sama keterangan tambahannya...baguuuusss banget mas...sekali lagi mantab..salam

 Mei N. (2122)

20 tahun yang lalu

Kreatif euy.... foto, orang dan puisinya cantik....

 Wayan Sukadana (5399)

20 tahun yang lalu

Foto yang indah nian, Mas Arief...

 Yadi Yasin (116383)

20 tahun yang lalu

Jempolan teknik dan idenya.... well concepted & well executed

 Burhanudin Gunawan (128635)

20 tahun yang lalu

Bravo.............. mantap nih. Suka dengan karyamu, cantik, simple, nice composition, tajam.........masih banyak lagi......... excellent.

 Tan Tje Tjhen (12920)

20 tahun yang lalu

Wow! luar biasa! tehniknya mantap hasilnya top! thx buat sharingnya mas Anto, salam

 Denny Stefano Taroreh, dentar (57444)

20 tahun yang lalu

anglenya menarik en unik... nice

 Misbachul Munir (37067)

20 tahun yang lalu

WOW.... tau yang beginian dulu cuma di Majalah FotoMEDIA(yang sekarang udah gulung tikar),.... weleh weleh... jadi gatel pengin coba. Hmm Narasi nya touching bo'!!!

 Vieldhie Fukumoto (4307)

20 tahun yang lalu

Nice, full artistic... great.. apa lagi.. udah nggak ada kata2 yang bisa di tulis... honestly... I love your great job... always...

 Purwanto Subroto (12667)

20 tahun yang lalu

Wah si mas yg satu ini emang pakarnya kalau buat foto-foto seperti ini.....Great picture

 Lonna de Wanna (7332)

20 tahun yang lalu

Olahan yang menarik dan kreatif, butuh kesabaran ya Mas buat ginian. Berapa lama nih prosesnya? Salut dengan ide dan kreativitasnya, Mas. Apalagi membagi ilmu/teknik dengan memuat keterangan selengkap-lengkapnya. Thanks for sharing...........:)

 Praseno Martadarma (5906)

20 tahun yang lalu

Kreatifitas yg patut dipuji dengan hasil yang berkualitas. Very nice.

 Pujo Rahmanto, Pudz (59699)

20 tahun yang lalu

yang ini juga mantap pak.. apalagi keterangannya sangat membantu menjelaskan

 Hariyantodk (36298)

20 tahun yang lalu

Good Job,..... Framingnya OK.

 Beppo Bramono (2769)

20 tahun yang lalu

Wow...teknik yang benar-benar baru dan inspiratif buat saya...thanks untuk sharing teknik ajaib ini hehehehe...mengenai foto ini...hmm...aneh...oh bukan...unik...ya, unik sekali bagi saya dan sangat eye-catching buat saya...tiga jempol!!! terus berkarya...

 Munawar Ainy (3406)

20 tahun yang lalu

Anda berhasil mencurahkan kreativitas menjadi sebuah keindahan yang terasa perih... Great job.

 Subianto A. (12345)

20 tahun yang lalu

potret wanita cantik.......sangat menarik........(kejar lagi.....)

 yosa fiandra (2327)

20 tahun yang lalu

wah...keren euy..bagus banget...good job

 Sisca J E (36529)

20 tahun yang lalu

Usahanya patut diacungi jempol, niat banget yaaa.... untuk mendapatkan hasil seperti ini... komposisi lumayan, fokus OK, momen/ ekspresi pas, Cantik banget. great shot. Mau lagi doonk.... :d

 Triadi S (22045)

20 tahun yang lalu

cool picture

 Chandra S. Djani (5253)

20 tahun yang lalu

Very artistic..!!! Belum lagi puisinya... Mungkin kalau bibirnya merahnya ditambah bisa lebih bagus..??

 Rochim Hadisantosa (104553)

20 tahun yang lalu

te-o-pe begete potret bagus dng kreasi artistik enak dilihat