Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
George Pradyanata (18987)
Pementasan di panggung terbuka pada waktu jam istirahat (lunch time) di kota Sydney - karena ramainya penonton tidak ada posisi pemotretan dari arah lain.
20 tahun yang lalu
Bener kata komentar2 diatas, seumpama objekt di ambil dari depan, sehingga mimik pandalaman si seniman terlihat jelas, maka foto ini lebih banyak bercerita.
Momen yang menarik. Sayang ekspresi wajah nya kurang terlihat, seandai nya sudut pengambilan bisa lebih menyerong ke kanan, akan lebih baik. Terus terang B/G nya masih agak mengganggu walau sudah blur.
Yang saya bayangkan peniup suling ini kepanasan. Demikian kesan photonya. Kalau saja photonya dibidik mengambil sedikit arah 3/4 ke kanan dari posisi yang sekarang, akan terasa lebih memikat. Tapi itu dia, kembali lagi dengan masalah "keberuntungan". Ya soal waktu, soal pengunjung yang padat, sempitnya ruang, adakalanya membuat jebakan bagi seorang pemotret yang terpaksa merekam suasana apa adanya. Ketika seseorang tersandung pada kondisi seperti itu, apa ya solusinya? Bagaimana ya, kita tetap menghasilkan photo yang tetap dramatis dan mencekam? Bagaimana ya dengan apa adanya membuat photo itu lebih artistik dan filosofis?
Pertama melihat langsung tertarik. Tapi lebih tertarik lagi kalau siku kanannya kelihatan semua dan apakah penonton jauh posisinya?
good shot. kurang terang sedikit..imho..sayang gak dapat ekspresi dari depan..