Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Agustinus Wibowo (23311)
Mawar berduri, mungkin kata yang cukup tepat untuk mengibaratkan danau Band-e-Amir, sang permata Afghani (lihat http://www.fotografer.net/isi/galeri/lihat.php?id=58143). Kemilau air danau ini, serta kecantikannya yang tiada duanya di seluruh negeri, mengundang banyak orang untuk datang. Entah sudah berapa ribuan orang yang berhasil menyaksikan kemuliaan sang danau, namun entah pula berapa jumlah mereka yang bernasib naas, menemui ajal sebelum berhasil menenggak segarnya Band-e-Amir.rnrnNampak di gambar ini, mereka yang bernasib naas. Setahun yang lalu, sebuah bus penuh delapan belas penumpang, ditambah seorang sopir, meledak karena tidak sengaja menginjak ranjau darat yang memang masih bertaburan di sekitar danau. Di Afghanistan, masih ada jutaan bom yang belum meledak, yang setiap tahun senantiasa meminta tumbal, korban-korban tak berdosa. Dan para penumpang bus ini, mungkin hanyalah sebuah contoh tak berarti di sebuah negeri, di mana batas kehidupan dan kematian hanyalah selembar tipis kertas tembus cahaya.rnrnAfghanistan, kapankah mimpi buruk ini akan berakhir?rnrnKeterangan tambahanrnJika gambar ini sangat jauh dari sempurna, mohon dimaklumi adanya, karena memang sudah tidak memungkinkan untuk mengambil angle lain. Jalanan yang kami lalui baru saja dibersihkan dari ranjau darat, namun tidak menutup kemungkinan masih ada bom-bom yang masih belum meledak. Bahkan sopir kami yang orang Afghanistan tampak ketakutan ketika kami memutuskan untuk memilih jalan ini. Sang sopir juga tidak mengijinkan kami untuk turun mengambil gambar, karena bom di kanan-kiri ruas jalan setapak itu masih cukup banyak.rnrnPesan tambahan bagi FNers yang berniat berkunjung ke AfghanistanrnSangat tidak dianjurkan bagi Anda untuk melakukan "petualangan" ke daerah-daerah yang masih belum terjamah di Afghanistan. Masih banyak ranjau bertaburan di seluruh negeri, yang baru ditemukan setelah jatuh korban jiwa. Ada seorang kawan petualang dari Eropa yang melakukan hiking di bukit Bamiyan juga nyaris menginjak bom. Dan kejadian seperti ini adalah makanan sehari-hari di Afghanistan.
21 tahun yang lalu
iya ati ati jangan ampe nginjak ranjau... ntar ga ada yang bikin jurnalis foto di afganestan lagi loh... heheueieeow... top top!!
great view, sayang langit sedikit soft...thx for sharing.
anda adalah photojournalist yang hebat (Secara subjektif oleh saya) =). salam pak.
Bagus kak. Kok bisa nyasar ke Afghanistan sih ? :)
Untuk usaha yang risikonya tinggi, dengan hasil foto seperti diatas, 3 TU is fine with me.
View yg menawan...salut fotonya mengingat diambil dalam posisi yg "sulit"
luar biasa keterangannya.. pic yang bagus
view bagus, saya suka komposisinya
IMO untuk view seluas ini cukup tajam. Indah, iya saya pernah liat ceritanya di National Geographic Channel tentang danau yang satu ini... Lucky you to be there ( or unlucky?)
cakep.... cuma kurang tajam aja dikit... nice shot...
Mautnya dimana yah? Mungkin harus dipilih judul yang lain. Fotonya kurang tajam, tapi panoramanya sudah menarik.
indah...... sekaligus mencekam..
Bagus gambar dan ceritanya. Tapi gak kepengen tuh ke Afghan hehehe... salam
wow.. nice story dan panorama
Panorama yang indah dan anglenya juga menarik. IMHO...agak kurang tajam.
bagus sekali susah utk di tambah-tambahin komentar, cuma pixel agak pecah bagian langit.
Foto dengan perspektif bagus. Warna2nya juga matang. Komposisi gunung menarik. Well shot
wah panjang sekali ceritanya Kak.. :) . Menurut saya gambarnya bagus bgt, gunung2 pasir berpadu dgn danau. Kalau jalan hati2, jgn kena ranjau ya.. :) salam.