Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.
Chandra Rochili (2000)
ini namanya iseng, membuat foto panning menggunakan digicam P&S (tanpa fasilitas manual kontrol shutter speed / shutter priority), krn sebelumnya saya pernah berhasil melakukannya dgn kamera saku analog P&S juga.rncuma saat ini dilakukan pd waktu panas terik siang hari (13.00), kebayang khan berapa speednya ?rnlokasi di tempat istirahat Sentul jl.tol Jagorawi menuju Puncak / Bogor, utk mengurangi kegagalan, saya sengaja menggunakan ISO setting serendah mungkin (ISO 50), zoom in max.,rnmemilih mobil yg berkecepatan tinggi (> 100 kph), sedekat mungkin dgn obyek (posisi shoot di pinggir tol), shg bisa menggerakan kamera lebih cepat;rntadinya saya berpikir harus melakukan "prefocus" terlebih dahulu, mengingat adanya shutter lag, ternyata digicam tsb cukup kecil shutter lagnya, tanpa prefocus, cukup dgn single drive,rncukup cepat menangkap obyeknya (dari 5 frame, semuanya berhasil menempatkan obyek pdrntengah2 frame), ini saya akali dgn cara menekan tombol shutter lebih awal (sebelum mobilrnberada di tengah frame) dan membidik via VF (tdk melalui LCD).rndari 5 frame, cuma 2 yg "cukup" blur BGnya, shg lebih mengesankan "move", salah satunyarnfoto ini. saya kaget juga setelah melihat data Exifnya, ternyata speednya cukup tinggi, 1/400'rnsementara nilai aperturenya, f/4 (max. f/10); tdk heran 3 frame lainnya gagal, krn BGnya kurang blur, padahal settingannya sama persis, mungkin beda kecepatan mobilnya yg jadi penyebabnya, jika dilakukan pemotretan pd pagi / sore hari, mungkin lebih berhasil, krn bisarndigunakan speed lebih rendah, sesuai dgn kecepatan gerak obyeknya.
21 tahun yang lalu
Keep trying
sayang krg freeze
Kadangkala memang kita ingin mengetahui kemampuan optimal kamera, tapi jangan kecewa mungkin ini hasil optimal yang bisa dicapai oleh kamera yang serba auto. 2 TU untuk usahanya ! Nice picture and keep trying !
Cukup bagus ...