Tragedi JW Mariot 


Hak cipta karya foto ada pada fotografer dan dilindungi oleh undang-undang.

Info

Sesaat sesudah bunyi ledakan, aku cepat2 ambil kamera yang ada ternyata kamera digital poket sedrhana. Jadilah gambar yg apa adanya.

  • Nilai foto: 77
  • Dilihat: 316
  • Waktu upload: Rabu, 06 Aug 2003
  • Lokasi: Hotel JW MAriot - Mega Kuningan,
Kategori
Jurnalistik
Shooting Data
  • ISO: 0
  • * Masih menggunakan daftar alat lama yang mungkin tidak akurat.
Kritik dan Komentar
Shofian N K (16876)

21 tahun yang lalu

Moment OK, sayang goyang

 Chris Indria (55768)

21 tahun yang lalu

tragedy...

 Bambang Hariadi (19864)

21 tahun yang lalu

Saat yang tepat...!!!

 Lee How (5087)

21 tahun yang lalu

A great moment shot! Asapnya masih mengepul. Barangkali sempat capture bbrp momen lain? (Sambil merenungi kata Mas Chandra)

 Iman Firman (11626)

21 tahun yang lalu

.............pictures means a thousand words guys............

 Yusuf Paulus (31587)

21 tahun yang lalu

biar foto yang bicara..

Chayadi Sarpin (1574)

21 tahun yang lalu

Sayang terlalu terburu buru. Kesan chaos nya udah bagus. Semoga Tuhan mengampuni mereka yang tidak menyadari apa yg telah mereka lakukan.

 Danan Abdul Kharis (8408)

21 tahun yang lalu

Keamanan, kenyamanan dalam hidup semakin " MAHAL " harganya.

 Tri Efendi (6963)

21 tahun yang lalu

turut berduka cita sedalam2nya,nice shot

Cahyo Widodo (719)

21 tahun yang lalu

Turut Berduka Cita. Terkutuk bagi pelaku dan pemikirnya.

 Herman Chandra (16264)

21 tahun yang lalu

Salut atas reaksi Anda yang cepat dan tanggap. Ekspresi orang di FG juga menarik, menunjukkan kebingungan dan kecemasan. Walau kurang tajam ya.

 Linda P (48214)

21 tahun yang lalu

foto jurnalistik yang akurat... cepat dan lugas..

 Feri Latief (10508)

21 tahun yang lalu

Moment...

Alfan B Iskandar (468)

21 tahun yang lalu

Ketepatan ngambil mometum emang diperlukan, terburu-buru mesti dihindari.

 Yohanes Eko Riyanto (7078)

21 tahun yang lalu

2 TU saya berikan buat kesigapan anda mengabadikan moment nya ....sayang pengambilan terlalu tergesa-gesa

 Toto Santiko Budi (8358)

21 tahun yang lalu

di jurnalistik ketepatan mengabadikan momen adalah yang utama..kesan dramatis dan terburu-buru tampak di sini..Tuhan kapan damai negeri ini..

 Angger Bondan K (9321)

21 tahun yang lalu

Mungkin kalo diperlihatkan gedungnya secara keseluruhan akan lebih dramatis...... imho

Aloysius Allen (473)

21 tahun yang lalu

Karena terlalu gerakan cepat, sehingga gambar tidak fokus.

 Juliana Hashir (20370)

21 tahun yang lalu

I like the tremor and expression on the man - sayang, sedikit "white" gambarnya.

 Chandra Wirapati (5356)

21 tahun yang lalu

"Seberaqpa jauhkah kematian dari kita ?", tanya seorang anak muda ditengah reruntuhan. Sebuah bom baru saja meledak. Yang ditanya terkesiap: seorang tua, yang renta, yang tak tau apa-apa tentang kematian. Sampai bom itu. "Seberapa ?", tanya anak muda tadi lagi. Sebentar kemudian orang tua yang renta itu mendekat padanya, membuka tangannya, dan ia memeluk anak muda itu, erat. Sampai lama. Sampai ia kemudian berbisik pada anak muda itu "takkan pernah lebih jauh dari ini ...", lirih suaranya namun tajam. Hari jatuh malam. Tapi seorang anak muda kini mengerti, betapa telah bersalahnya ia selama ini. Pada hari-harinya. Pada hidupnya. Pada siang tadi dan yang kemarin. Pada setiap kepedihan di sepanjang hidupnya, dulu, kemarin, besok. Betapa setiap saat dalam hidupnya, ternyata hanyalah anugerah, semata-mata, tak boleh lebih dan biarkan begitu. Dan sejak itu, ia selalu ingin membagi pelukannya pada setiap orang yang ia kenal sambil berbisik, "takkan pernah lebih jauh dari ini ...". Hanya sebuah pelukan, seperti yang ia dapat dulu, dari seorang tua. Yang memeluknya dengan erat, dalam. Seperti kematian itu sendiri. Terlalu dekat ! Turut berduka. Makin dalam.

 An Echu Malik (3536)

21 tahun yang lalu

right man right place