Oleh: Rosyid A. Azhar (4498) 5 tahun yang lalu
TAPA adalah salah satu kota lama di Gorontalo, tepatnya berada dalam wilayah Kabupaten Bone Bolango memiliki sejarah panjang, terutama berkaitan dengan keberadaan masyarakat dan kerajaan Bulango.
Tapa pernah menjadi pusat kerajaan Bangsa Bolango, sebuah suku pengembara. Hal ini didasari oleh hasil riset yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Utara, dimana sebelum Bangsa Bolango menetap di Tapa, mereka tercatat dari Batang Dua sebelum menyeberang ke Pulau Lembeh yang kemudian meneruskan perjalanan ke sejumlah daerah ke arah barat. Sebuah perjalanan panjang yang memakan waktu ratusan tahun.
Di Gorontalo, Bangsa Bolango sempat mengembangkan kekuasaan dengan membangun wilayah Tapa sebagai pusat pemerintahan. Pemimpin Bolango dikenal sebagai orang yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyebarkan Agama Islam.
Hingga dengan adanya tekanan kolonialisme Belanda, membuat mereka meninggalkan Tapa, dan berpindah ke wilayah timur sebelum menetap di wilayah Bolaang Mongondow Selatan. Hal ini menyebabkan terjadinya pergantian kekuasaan, dan akhirnya Tapa menjadi wilayah penting dan strategis bagi Pemerintah Hindia Belanda.
Perjalanan panjang Bangsa Bolango banyak meninggalkan jejak linguistik di sejumlah wilayah di pesisir utara lengan utara Pulau Sulawesi. Selain itu banyak juga arsitektur bergaya indis, dan tradisi yang masih kental dan sejumlah struktur tua pra-Islam.
Untuk mengingat kembali keberadaan masa lalu Tapa sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan, Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG) dengan gelaran tahunan yakni Jambore Fotografi Gorontalo (JFG) ke-IX, mengajak segenap masyarakat Gorontalo untk melihat kembali Tapa sebagai Kota Lama yang eksotik dengan budaya dan peninggalannya.
Foto/Gambar: