Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 8 tahun yang lalu
Lensa tele rilis terbaru FujiFilm di Fujikina 2016 Fujinon XF 100-400mm F4.5-5.6 R LM OIS WR. Foto: Kristupa Saragih
Di gelaran Fujikina 2016, di Tokyo, Jepang, 15 Januari 2016, FujiFilm merilis lensa tele anyar Fujinon XF 100-400mm F4.5-5.6 R LM OIS WR. Lensa ini setara dengan panjang focal 150-600mm. Rilis lensa tele ini di Fujikina 2016 berbarengan dengan FujiFilm X-Pro2, X-E2s, X70 dan flash EF-X500.
FujiFilm mengklaim lensa tele terpanjang untuk X-Series ini minim chromatic aberration. Lazim dijumpai di lensa-lensa tele, untuk mengatasi chromatic aberration, ada 5 elemen optik ED (Extra-low Dispersion) dan 1 elemen optik Super ED yang ditanam FujiFilm dalam lensa 100-400mm ini.
Meski panjang, bobot lensa ini hanya 1,4 kg saja, dan membuat lensa ini jauh lebih ringan ketimbang panjang focal yang sama di lensa DSLR. Ditambah lagi dengan teknologi penstabilan lensa OIS (Optical Image Stabilizer) yang diklaim FujiFilm efektif hingga 5 stop.
Motor autofokus (AF) kembar linier terpasang di lensa ini untuk menjamin akurasi tinggi seiring dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian, fotografer subyek bergerak di jarak jauh, seperti fotografi dirgantara, balap otomotif, dan satwa, pasti dapat foto-foto kualitas terbaik. Motor AF dibuat senyap, sehingga aman untuk memotret pertunjukan musik atau stil photo produksi film.
Badan lensa dan eksterior lensa dirancang weather resistant. Memotret outdoor di lokasi berdebu, hujan, dan suhu dingin hingga -10 Celcius aman untuk lensa ini. Teknologi pelapisan fluorin diterapkan di elemen optik paling depan supaya lensa mudah dibersihkan dan membuat butiran air lekas sirna.
Untuk memudahkan fotografer memakai filter polarizing, FujiFilm mendesain celah di lens hood. Demikian pula rancangan asesoris tambahan pelat tripod, yang dirancang untuk lensa ini dan 50-140mm.
Jangan kuatir, FujiFilm juga menyediakan opsi tele converter 1.4x. Dengan tele converter 1,4x maka lensa ini menjadi 140-560mm, atau setara panjang focal 210-840mm. Panjang focal yang memadai untuk memotret satwa, seperti burung dan hewan buas di habitat asli.