Jogja Shutter Camp : Lebih Dari Lima Puluh Fotografer Datang Meramaikan Acara JSC#2

Oleh: Chiprianus Tugiyanto (94)    9 tahun yang lalu

  0 

Foto Bersama Peserta JSC#2 (Foto : Dok. JSC)

 

Teman-teman fotografer Indonesia. Minggu lalu akhirnya acara Jogja Shutter Camp#2 – Pagi Sore Charity Fotografi terlaksana. Tercatat tidak kurang  dari 50 fotografer datang dari berbagai kota menuju Dusun Saban, Karangwuni, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul pada hari minggu (8/3/2015).

 

Acara yang berlangsung dari pagi hingga sore ini sungguh meriah dan mendapatkan perhatian masyarakat sekitar juga orang yang kebetulan melewati jalur utama Baran-Pracimantoro. Ini karena  base camp di desa Saban, Karangwuni berada persis di pinggir jalan utama.

 

Acara meriah dan penuh keakraban yang dihadiri oleh Pejabat Muspika, Petugas Linmas, Dinas Pariwisata Propinsi Yogyakarta yang diadakan oleh panitia Jogja Shutter Camp ini mampu mendatangkan fotografer para fotografer yang sudah tidak asing di belantara fotografi dari berbagai daerah. Tercatat mereka datang dari kota Surabaya, Solo, Salatiga, Semarang, Magelang, Bantul, Kulon Progo, Yogyakarta, Gunungkidul bahkan dari Korea. Mereka berbaur menjadi satu tanpa lagi membedakan professional atau tidak, berasal dari mana, komunitas apa, maupun alat apa yang digunakan.

 

Acara yang dimulai pada pukul 08:00 dengan registrasi dan snack pagi yang akrab yang dilanjutkan  dengan jelajah potensi dusun Saban yang adalah penghasil jenang, para peserta di ajak menuju ke dusun Ngampiran menggunakan 4 kendaraan terbuka untuk melihat proses pembuatan tampah. Perjalanan pun menrik dan penuh keceriaan lantaran panitia menyiapkan 4 unit mobil bak terbuka. Di Dusun ini para peserta disambut dengan tari tampah asuhan Ibu Lina yang tak urung membawa suasana menjadi istimewa bagi para peserta.

 

Antusiasnya para fotografer (foto : Gandung MH)

 

Mr. Kim yang adalah peserta yang berasal dari Korea di sela-sela acara menyatakan, “acara  jogja shutter camp selalu asyik dan menarik sehingga saya selalu ikut dan akan datang lagi dalam acara Jogja Shutter Camp selanjutnya”.

 

Setelah peserta dijamu dengan masakan khas Gunungkidul berupa oseng lombok ijo dan dilanjutkan sharing fotografi yang didampingi oleh panitia menjadi empat kelompok.

 

Acara pun dilanjutkan dengan acara sesi foto tari memedi sawah, topeng ireng, dan tari kreasi oleh penari Lukas Priyo Arintoko, Bekti, dan Lina yang dari sanggar “Gubug Rembug”. Tak cukup di sini saja, para peserta juga mendapatkan kesempatan memotret karawitan ibu-ibu dari Baran yang ternyata alat gamelannya masih merupak hasil meminjam dari milik perseorangan.

 sesi foto tayub di pantai (foto: ajisoko)

 

Tayub yang ditarikan oleh Fitra, Nela, dan Ayu adalah sesi foto yang juga dinantikan oleh para peserta. Menariknya lagi sesi foto tayub rupanya tidak hanya berada di base camp kegiatan di Saban  melainkan kembali para peserta di ajak merasakan sensai lain yakni bersama-sama berarak-arakan dengan truk dan mobil beberapa peserta menuju ke pantai wedi ombo untuk sesi foto Blind shoot.

 

Panitia juga berencana mengadakan acara ini ditempat berbeda kurang lebih awal bulan juni yang akan dating. Jadi bagi sahabat pecinta fotografi harus bersiap-siap untuk acara yang penuh manfaat dan menarik ini.

 

(Pagi Sore Charity Fotografi - Jogja Shuter Camp – Camp Keakraban Pecinta fotografi)

Belum ada komentar