[ Liputan ] : #M6 - MALANG - #FNStreetHunting

Oleh:  Muhammad Iqbal (75368)    11 tahun yang lalu

  0 

M6 yang sungguh “MERAH-MERAH-MERAH-MERAH-MERAH-MERAH”


 

Malang – IsuStreet.com

 

Dalam rangka ikut serta meramaikan HUT FN ke X yang terkenal dengan hastag #FNX , dimana 54 kota seluruh wilayah nusantara mengadakan #FNStreetHunting, Kota Malang, yang isunya terkenal sebagai Kiblat Streets (Jalan-Jalan) di Indonesia tak tinggal diam. Minggu, 20 Oktober lalu telah diadakan #M6 sebagai kelanjutan dari #M5 dan #M4 pada tahun sebelumnya. #M6 kali ini mengambil singkatan dari MONGGO MLAKU-MLAKU MOTRET MALANG MANEH.

 

Sejak pukul 06.00 , para peserta yang ingin ikut digelaran ini terus berdatangan di Bundaran Tugu Malang, dimana meeting point ditentukan. Peserta kali ini sungguh beragam, bukan hanya berasal dari jiwa perseorangan, beberapa komunitas foto kampus ikut hadir, serta komunitas luar kampus seperti Malang Photo Club, WARKOP, dan LevitasiHore Malang ikut ambil bagian. Secara domisili, peserta bukan hanya berasal dari Malang dan Batu, namun juga dari Aceh, Jakarta, Blitar, Kediri, Madura, Banyuwangi, bahkan Makassar hadir. Dan yang sungguh luar biasa dan membuat team PIC terharu, salah seorang peserta #M6 kali ini adalah Finalis Street Photography Award yang baru saja diselenggarakan oleh invisiblephotographer.asia. Peserta asal Solo yang enggan disebut nama nya ini, juga baru-baru ini melahirkan buku dengan judul “nothing personal”.

 

Sebenarnya acara ini dipersiapkan secara sukarela dan sukasuka, namun mampu mengumpulkan peserta jalan sehat sebanyak 86 peserta, padahal tak ada yang dijanjikan dari event kali ini, tak ada spanduk, doorprize, hadiah lomba, dan minuman ringan. “Acara memang kami garap seminimal mungkin, harapannya juga peserta hanya 6 orang sesuai nama acara. Yang kami sediakan hanya absen, untuk menuliskan id twitter peserta, sehingga kami team penyelenggara dapat tambahan follower dari event ini” kata salah seorang team PIC dengan inisial Jenglotz.

 

Namun, itu semua isu, Team PIC telah menyediakan 6 Rute ke 6 penjuru mata angin yang berbeda, ada yang Menuju Alun-alun, Jalan Utama Kota Malang, Blusukan Kampung, Pasar Pagi dan CFD, Pasar Burung Splendid, Pasar Besar Malang, dan Blusukan Kampung. Rute-rute yang akan memanjakan para peserta di panti pijat setelah acara berlangsung, karena pegal. Jam 07.00 sampai dengan 10.00 rute-rute #M6 mulai dilahap. “Saya lelah, dan sempat tertidur di Mesjid..” ujar salah satu PIC yang masih terlihat raut wajah sayu yang tak ingin namanya diberitakan.

 

Selepas acara jalan sehat, peserta pun kembali diberikan kejutan yang tak terhingga nilai beritanya, acara #M6 berlanjut dengan Sharing Photo di Sunday Forum, sebuah forum yang diprakarsai para Jurnalis Malang Raya dengan pembelajaran foto yang gratis. Di Café Kampoeng Stasiun, para peserta #M6 dengan lelah, semangat dan sedikit mengantuk menerima paparan dari Fully Handoko (Jurnalis EPA) dan Ichwan Susanto a.k.a Boljug (Penyuka Belut Goreng). Fully berbagi tentang pemotretan jurnalis di beberapa event budaya. Sedang Boljug menjadi motivator mengajak peserta mulai saat ini “turun ke jalan”, dan lawan. “Saya tidak tahu apakah kota lain menyelenggarakannya juga atau tidak, tapi sharing foto setelah memotret di jalan ini memang kami siapkan, supaya tidak hanya ingin tampil beda, tapi kita juga paham bagaimana melihat sebuah foto dan merasakannya dalam lubuk hati paling dalam” kata seorang PIC yang memang baru mengikuti VL di Ibukota.

 

Panas semakin menyengat, perut mulai bergejolak, tepat jam 1 siang, acara terpaksa dibubarkan, dengan alasan PIC mau foto narsis di depan Balaikota. Banyak peserta berharap acara seperti ini akan ada lagi tahun depan, namun tak begitu harapan di PIC. “Untuk tahun depan, coba kita pikirkan saja dulu ya, bukan hanya dari segi manfaat dan mudharat bagi perkembangan Street Photography Tanah Air, tapi yang paling penting mikir kepanjangan M7 nantinya  itu  apaaa….?” tegas PIC dengan kepalan tangan keatas.

 

“Wes rek… ayoo muleh, akeh portal iki ate tak las” ujar PIC yang berprofesi utama sebagai Tukang Las Portal. Akhirnya acara yang dikelola oleh komunitas Walking in Ngalam bubar. (m1q)

 

 

Fokel #M6

Belum ada komentar