Hampir sebulan ini saya terkena racun hasil2 karya rekan2 fotografer yg menggunakan lensa manual, terutama yg ada di situs tetangga. Saya menemukan karakter khusus dari lensa2 yang mereka gunakan yg sangat jarang bahkan hampir tidak saya temukan pada lensa2 modern. Tonalnya, ketajamannya, atau bokehnya sangat berbeda. Meski yg jadi pertimbangan saya adalah harganya yg relatif lebih murah (ini yg penting buat saya). Meski sebagian dari lensa2 itu ternyata ada yg seharga L nya Canon.

Ah.. sekedar penawar racun saya coba yg murah2 saja dulu. Akhirnya saya pinang sebuah lensa manual RICOH XR RIKENON 1:2 50mm seharga 150rb di pedagang lensa tua pasar loak Jatinegara.

Ini penampakannya

Woooww.. dari genggamannya saja sudah terasa sangat gagah dengan body full metal bukan plastik. Putaran ring fokus jauh lebih mantap dari lensa auto modern. Meski murah tp tidak sedikitpun terkesan murahan, klasik dan elegan (lensa tua ini yg murah saja sudah sekeren ini bagaimana yg mahal?)


Sedikit sekali review tentang lensa ini di internet, terutama yg berbahasa Indonesia. Karena itu saya akan sedikit memberi review sederhana.

Bagaimana perfornamya? Ternyata menggunakan fokus manual dengan lensa manual tidak sesulit fokus manual dengan lensa autofocus, dengan body yg solid dan track putaran ring fokus yg panjang (lebih dari 180 derajat) kita dapat mencari fokus dengan lebih presisi yg akan sulit dilakukan dengan lensa auto.


Sekarang kita beralih ke hasil foto. Sample foto di bawah saya ambil dengan Canon 60D, picture style standar, Sharpness 6, Contast 2, Saturation 1. Saya set kamera seperti ini utk mendapatkan hasil foto maksimal dari lensa ini. Foto2 diambil secara candid sekitar pukul 08.00 dan tanpa editing.